Syiahindonesia.com - Dalam kehidupan bermasyarakat, seringkali seorang Muslim Sunni dihadapkan pada situasi di mana ia diundang atau diajak menghadiri acara keagamaan yang diselenggarakan oleh kelompok Syiah, seperti peringatan Asyura, majelis duka, atau haul para imam mereka. Pertanyaan penting yang perlu dijawab adalah: Bagaimana hukum Islam mengenai menghadiri acara keagamaan Syiah? Apakah diperbolehkan?
Para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah telah banyak memberikan penjelasan tentang bahaya menghadiri acara-acara tersebut. Artikel ini akan mengupasnya secara rinci berdasarkan Al-Qur'an, hadits Nabi ﷺ, dan fatwa para ulama terpercaya.
1. Syiah dan Ritual Keagamaannya yang Menyimpang
Acara keagamaan Syiah bukan sekadar acara biasa. Di dalamnya terdapat berbagai penyimpangan akidah dan amalan bid'ah yang nyata, di antaranya:
-
Ratapan dan meratap berlebihan atas wafatnya Husain bin Ali radhiyallahu 'anhuma.
-
Penyiksaan diri, seperti memukul dada dan melukai kepala hingga berdarah.
-
Penghinaan terhadap para sahabat Nabi ﷺ, khususnya Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu 'anhum.
-
Membaca doa-doa syirik, meminta pertolongan kepada selain Allah, bahkan kadang memohon kepada para imam mereka.
Semua ini bertentangan dengan ajaran Islam yang murni.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
(QS. Qaf: 16)
Ini mengingatkan bahwa hanya Allah yang patut dimintai pertolongan, bukan manusia, wali, atau imam sekalipun.
2. Larangan Menghadiri Majelis Kebatilan
Islam melarang umatnya untuk ikut duduk bersama orang-orang yang melakukan kebatilan dan mempermainkan agama. Allah Ta'ala berfirman:
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ
"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al-Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk bersama mereka sebelum mereka memasuki pembicaraan lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka."
(QS. An-Nisa: 140)
Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa duduk di majelis kebatilan tanpa mengingkarinya adalah dosa.
3. Bahaya Syubhat dan Kerusakan Akidah
Menghadiri acara Syiah berisiko besar mengotori akidah. Seorang Sunni bisa saja:
-
Terpengaruh dengan propaganda Syiah.
-
Merasa kasihan dan bersimpati kepada paham mereka.
-
Berpikir bahwa semua perbedaan hanyalah masalah kecil.
Padahal Rasulullah ﷺ telah memperingatkan:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka."
(HR. Abu Dawud, no. 4031)
Seorang Muslim harus menjaga kemurnian agamanya dan menjauhi segala bentuk penyerupaan dengan ahli bid'ah.
4. Fatwa Para Ulama Ahlus Sunnah
Para ulama besar sejak dahulu telah memperingatkan keras untuk tidak menghadiri majelis ahli bid'ah, termasuk acara Syiah.
-
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Majelis-majelis ahli bid'ah adalah tempat-tempat fitnah dan kerusakan. Barang siapa duduk di dalamnya, maka ia terancam dengan laknat dan kemurkaan Allah." -
Imam Al-Barbahari rahimahullah dalam Syarhus Sunnah berkata:
"Jika kamu melihat seseorang duduk bersama ahli bid'ah, maka waspadalah darinya, karena dia lebih berbahaya daripada ahli bid'ah itu sendiri."
Ini menunjukkan bahwa mendekat kepada Syiah berarti membahayakan diri sendiri dan agama.
5. Perintah Menjauhi dan Memberi Peringatan
Allah Ta'ala berfirman:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ
"Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka."
(QS. Al-Kahfi: 28)
Kita diperintahkan untuk bersama orang-orang shalih, bukan malah mendekati kelompok yang menyimpang.
Selain itu, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةُ الْمُضِلُّونَ
"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan."
(HR. Ahmad)
Kelompok Syiah adalah contoh nyata dari imam-imam sesat yang menyesatkan umat dari jalan yang lurus.
Kesimpulan
Menghadiri acara keagamaan Syiah bagi seorang Sunni hukumnya haram. Sebab acara tersebut penuh dengan bid'ah, kesyirikan, penghinaan terhadap Islam, dan penyebaran syubhat. Setiap Muslim Sunni wajib:
-
Menjauh dari acara Syiah.
-
Menjaga akidahnya.
-
Mewaspadai bahaya syubhat.
-
Memberi peringatan kepada sesama Muslim.
Sebagaimana firman Allah:
قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."
(QS. At-Tahrim: 6)
Semoga Allah menjaga kita semua di atas jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah hingga ajal menjemput.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: