Breaking News
Loading...

Mengapa Syiah Mengajarkan Doa-Doa yang Tidak Ada dalam Sunnah?


Syiahindonesia.com -
Salah satu penyimpangan paling mencolok dalam ajaran Syiah ialah praktik mereka dalam mengajarkan berbagai doa, zikir, dan wirid yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi ﷺ. Bahkan sebagian doa itu justru berisi unsur syirik, ghuluw, serta kultus terhadap imam-imam mereka. Dalam ajaran Islam menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, ibadah adalah perkara tauqifiyyah, yaitu tidak boleh dilakukan kecuali ada dalil dari Nabi ﷺ. Karena itu, penambahan dan pembuatan ritual baru termasuk bid’ah yang menyesatkan.

Artikel ini membahas bahaya doa-doa Syiah, dasar penyimpangannya, serta bagaimana kaum Muslimin harus mewaspadainya.


1. Doa-doa Syiah Penuh Berisi Kultus Imam

Banyak doa dalam literatur Syiah—terutama dalam kitab Mafâtih al-Jinân karya Abbas al-Qummi—mengandung unsur pengagungan imam yang melampaui batas. Contohnya dalam “Doa Tawassul”, mereka memanggil para imam dengan kalimat:

“يَا عَلِيُّ، يَا فَاطِمَةُ، يَا حُسَيْنُ، أَدْرِكُونَا”
“Wahai Ali, wahai Fathimah, wahai Husain, tolonglah kami!”

Kalimat ini mengandung permohonan langsung kepada makhluk, bukan kepada Allah. Padahal Allah berfirman:

﴿ وَأَنَّ ٱلْمَسَـٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدࣰا ﴾
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu milik Allah, maka janganlah menyembah atau berdoa kepada selain Allah.” (QS. Al-Jinn: 18)

Ahlus Sunnah memegang teguh bahwa berdoa adalah ibadah, dan ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah.


2. Doa-doa Baru yang Tidak Pernah Diajarkan Nabi ﷺ

Ajaran Syiah penuh dengan rangkaian doa yang tidak dikenal di zaman Rasulullah ﷺ, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan para sahabat lainnya. Contohnya:

  • Doa Kumayl

  • Doa Nudbah

  • Doa Tawassul

  • Doa Sabah

  • Doa Masyi’ah

  • Dzikir-dzikir khusus imam dua belas

Padahal Allah berfirman:

﴿ ٱلۡیَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِینَكُمۡ ﴾
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian.” (QS. Al-Ma’idah: 3)

Jika agama sudah sempurna, dari mana muncul doa-doa baru yang tidak pernah diajarkan Nabi ﷺ?


3. Syiah Mengklaim Nabi Menyembunyikan Doa-Doa Khusus

Sebagian ulama Syiah menyebarkan keyakinan bahwa Rasulullah ﷺ hanya memberikan “ilmu khusus” kepada Ali dan ahlul bait, termasuk doa-doa tertentu. Ini adalah klaim yang batil, sebab agama ini diturunkan agar terang, jelas, dan disampaikan kepada seluruh umat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“مَا تَرَكْتُ شَيْئًا يُقَرِّبُكُمْ إِلَى اللهِ إِلَّا وَقَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ”
“Tidaklah aku tinggalkan sesuatu yang mendekatkan kalian kepada Allah kecuali telah aku perintahkan kalian dengannya.” (HR. Thabrani)

Hadits ini menegaskan bahwa tidak ada ajaran rahasia dalam Islam.


4. Syiah Mencampur Ajaran Agama dengan Doa-Doa Bernuansa Mistis

Dalam beberapa doa Syiah, ditemukan unsur-unsur yang mirip ajaran mistik Persia dan Yahudi, seperti:

  • Memanggil makhluk gaib

  • Memohon kepada ruh imam

  • Meminta pertolongan dari makhluk hidup maupun mati

  • Membaca susunan kalimat yang tidak memiliki makna jelas (“mantra”)

Ahlus Sunnah memandang praktik seperti ini sebagai tasyabbuh (penyerupaan dengan ajaran non-Islam) dan termasuk bid’ah munkarah.


5. Doa-Doa Syiah Mengandung Tuduhan kepada Sahabat

Beberapa doa Syiah seperti Doa Nudbah berisi cercaan terhadap para sahabat dan menyebut mereka sebagai pengkhianat. Ini bertentangan dengan firman Allah:

﴿ وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ… رَّضِیَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُوا۟ عَنۡهُ ﴾
“Orang-orang terdahulu dari Muhajirin dan Anshar… Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.” (QS. At-Taubah: 100)

Bagaimana mungkin doa yang merendahkan sahabat dianggap sebagai doa yang mendekatkan diri kepada Allah?


6. Berdoa dengan Cara Bid’ah Menolak Sunnah Nabi ﷺ

Ahlus Sunnah mengajarkan doa-doa ma’tsurat yang sahih—misalnya doa pagi-petang, doa shalat, doa tidur, doa buka puasa—semua berasal dari Nabi ﷺ dengan sanad yang jelas.

Sementara itu, Syiah menciptakan rangkaian doa yang tidak jelas sanadnya, bahkan sebagian besar diyakini diriwayatkan oleh imam-imam mereka tanpa bukti kuat.

Padahal Nabi ﷺ bersabda:

“مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ”
“Barang siapa membuat perkara baru dalam urusan agama ini yang tidak ada tuntunannya, maka ia tertolak.” (HR. Bukhari-Muslim)

Semua doa baru yang tidak pernah diajarkan Nabi ﷺ hukumnya bid’ah dan tertolak.


7. Mengapa Muslim Sunni Harus Waspada?

Karena doa-doa Syiah:

  • Mengandung unsur syirik dan kultus imam

  • Tidak memiliki dasar Al-Qur’an dan Sunnah

  • Berasal dari kitab dan tradisi buatan manusia

  • Mengajak umat menjauh dari tauhid

  • Menyebarkan kebencian kepada sahabat

Inilah sebabnya umat Sunni harus waspada, terutama generasi muda yang mudah terpengaruh oleh konten-konten Syiah di media sosial.


Kesimpulan

Ajaran Syiah dalam masalah doa adalah salah satu bentuk penyimpangan paling nyata dari ajaran Islam yang dibawa Rasulullah ﷺ. Dengan memasukkan doa-doa baru, unsur syirik, serta kultus imam, mereka telah merusak kemurnian ibadah. Islam telah sempurna, dan tidak membutuhkan tambahan dari kelompok mana pun.

Berdoalah hanya dengan doa yang diajarkan oleh Nabi ﷺ—itulah yang paling mulia, paling selamat, dan paling mendekatkan kepada Allah.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: