Syiahindonesia.com – Salah satu ciri utama penyimpangan Syiah Imamiyah adalah kebiasaan mereka menciptakan, merekayasa, dan memalsukan hadis untuk membenarkan doktrin imamah, kemaksuman imam, kebencian terhadap sahabat, serta berbagai kepercayaan yang tidak dikenal dalam Islam. Hadis-hadis palsu tersebut tersebar luas dalam kitab-kitab Syiah dan dijadikan dasar hukum agama mereka meskipun tidak memiliki sanad sahih, tidak sesuai fakta sejarah, dan bertentangan dengan Al-Qur’an.
Artikel ini mengungkap bagaimana hadis palsu itu diciptakan, motifnya, contoh-contohnya, dan bahayanya bagi umat Islam.
1. Mengapa Syiah Membutuhkan Hadis Palsu?
Syiah membutuhkan hadis palsu karena sebagian besar doktrin mereka tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an dan Sunnah, seperti:
-
imamah sebagai rukun agama,
-
kemaksuman imam,
-
imam memiliki ilmu ghaib,
-
imam lebih tinggi dari nabi,
-
kebencian terhadap sahabat,
-
raj’ah (orang mati kembali hidup),
-
adanya mushaf Fatimah,
-
12 imam sebagai “penyelamat akhirat”.
Karena tidak ada dalil yang sahih, maka diciptakanlah hadis-hadis untuk mendukungnya.
2. Metode Syiah dalam Menciptakan Hadis Palsu
2.1 Menggunakan sanad fiktif
Syiah sering menyandarkan hadis kepada imam-imam mereka:
-
Ja’far Ash-Shadiq
-
Al-Baqir
-
Musa Al-Kazhim
Padahal para imam Ahlul Bait sendiri berlepas diri dari Syiah.
Contoh manipulasi mereka:
“Ja’far berkata… Ayahku berkata… Kakekku berkata…”
Padahal riwayat itu tidak pernah dikenal oleh ahli hadis.
2.2 Menyisipkan tokoh Syiah dalam sanad Ahlus Sunnah
Ada upaya memasukkan nama-nama perawi yang lemah atau pendusta untuk “mengotori” hadis Sunni agar terlihat mendukung doktrin mereka.
2.3 Pembuatan hadis bernuansa politis
Doktrin Syiah sangat politis. Untuk melemahkan Abu Bakar dan Umar, mereka menciptakan riwayat-riwayat seperti:
“Abu Bakar dan Umar merebut hak Ali.”
“Para sahabat telah murtad setelah wafat Nabi.”
Padahal Al-Qur’an memuji sahabat:
﴿رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ﴾
"Allah telah ridha kepada mereka."
(QS. At-Taubah: 100)
2.4 Klaim wahyu khusus kepada para imam
Syiah memalsukan hadis agar imam terlihat menerima “ilmu langit”:
“Imam mendengar perkataan malaikat.”
“Imam mengetahui segala yang terjadi.”
(Al-Kafi, 1/260)
Ini bertentangan dengan firman Allah:
﴿عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا﴾
"Allah tidak memperlihatkan ilmu ghaib kepada siapa pun."
(QS. Al-Jin: 26)
2.5 Mekanisasi “hadis bertingkat”: semua ucapan imam dianggap wahyu
Syiah menyamakan ucapan imam dengan perkataan Nabi ﷺ.
“Perkataan kami adalah perkataan Nabi, dan perkataan Nabi adalah perkataan Allah.”
(Ushul Al-Kafi, 1/270)
Ini adalah pemalsuan terbesar karena:
-
menaikkan imam ke posisi kenabian,
-
menjadikan setiap ucapan imam sebagai wahyu,
-
membolehkan fabrikasi hadis tanpa batas.
3. Contoh Hadis Palsu Paling Populer dalam Syiah
3.1 Hadis “Ghadir” versi palsu
Syiah memalsukan redaksi:
“Barang siapa menjadikan aku wali, maka Ali adalah khalifah setelahku.”
Padahal lafaz sahihnya hanyalah:
“Man kuntu mawlahu fa ‘Aliyyun mawlahu.”
"Barang siapa mencintaiku, maka ia mencintai Ali."
Tidak ada kata khalifah, imam, atau pengganti.
3.2 Hadis palsu tentang imam lebih tinggi dari nabi
“Imam memiliki kedudukan yang tidak dicapai oleh para nabi.”
(Bihar al-Anwar, 26/297)
Ini jelas palsu dan bertentangan dengan Islam secara total.
3.3 Hadis palsu tentang raj’ah
“Akan kembali hidup sebelum kiamat orang-orang yang dizalimi.”
(al-Majlisi, Bihar al-Anwar)
Tidak ada dalil sahih tentang raj’ah dalam Islam.
3.4 Hadis palsu tentang mushaf Fatimah
“Kami memiliki kitab tiga kali lebih besar dari Al-Qur’an.”
(Al-Kafi, 1/241)
Ini menunjukkan manipulasi untuk memberikan otoritas tambahan bagi imam.
3.5 Hadis palsu tentang sahabat murtad
“Orang-orang murtad setelah Nabi kecuali tiga.”
(Al-Kafi, 8/245)
Ini palsu karena bertentangan dengan banyak ayat yang memuji sahabat.
4. Mengapa Pemalsuan Hadis Syiah Sangat Berbahaya?
4.1 Merusak sumber agama
Jika hadis palsu diterima, agama berubah total.
4.2 Menciptakan permusuhan terhadap sahabat
Pemalsuan hadis dirancang untuk mengarahkan umat membenci Khulafaur Rasyidin.
4.3 Mengarah pada syirik dan taklid buta terhadap imam
Menjadikan imam sebagai:
-
makhluk maksum
-
pemegang ilmu ghaib
-
penentu nasib
-
makhluk yang ditaati tanpa kritik
adalah bentuk penyimpangan aqidah.
4.4 Menyusupkan ajaran Yahudi dan Persia
Banyak riwayat Syiah terinspirasi dari kisah-kisah Israiliyat dan pengaruh Sassanid Persia.
5. Kesimpulan
Syiah menciptakan hadis-hadis palsu karena:
-
ajaran mereka tidak memiliki dalil syar’i,
-
mereka ingin menutupi kelemahan doktrin imamah,
-
mereka ingin menjatuhkan sahabat Nabi,
-
mereka ingin menempatkan imam setara atau lebih tinggi dari nabi.
Pemalsuan ini merupakan penyimpangan serius yang mengancam akidah umat. Karena itu, kaum Muslimin wajib waspada dan kembali kepada sumber asli Islam: Al-Qur’an dan Sunnah shahih melalui jalur para sahabat yang terpercaya.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: