Syiahindonesia.com – Di tengah konflik ideologi yang terus bergejolak dalam tubuh umat Islam, aliran Syiah kerap menjadi sorotan utama karena penyimpangan-penyimpangan akidah yang mereka bawa. Para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak tinggal diam dalam menghadapi penyebaran paham sesat ini. Banyak fatwa telah dikeluarkan oleh para ulama besar Sunni untuk memperingatkan umat akan bahaya Syiah yang merusak fondasi ajaran Islam yang murni.
Fatwa Ulama Terkemuka
-
Syaikh Bin Baz rahimahullah, mantan Mufti Agung Arab Saudi, dengan tegas menyatakan bahwa Syiah Rafidhah adalah kelompok sesat karena mereka mencela para sahabat Nabi ﷺ, khususnya Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Ia juga menegaskan bahwa orang-orang yang mencela istri Nabi ﷺ, Aisyah radhiyallahu 'anha, telah keluar dari Islam.
-
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan bahwa tidak boleh menikah dengan orang Syiah, tidak boleh mengikuti shalat di belakang mereka, dan haram mempercayai aqidah mereka. Beliau menyebut Syiah sebagai aliran penuh kebid’ahan dan permusuhan terhadap Islam.
-
Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta’, lembaga fatwa resmi Saudi Arabia, dalam banyak fatwanya menggolongkan Syiah Rafidhah sebagai kelompok sesat yang keluar dari manhaj Ahlus Sunnah. Mereka menyatakan bahwa ajaran seperti taqiyah, imamah, dan keyakinan tentang tahrif (penyimpangan) Al-Qur'an merupakan kekufuran yang nyata.
Dalil dari Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an melarang mencela para sahabat:
"وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ... رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ"
“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar… Allah ridha kepada mereka.” (QS. At-Taubah: 100)
Sedangkan Syiah justru mengkafirkan mayoritas sahabat, padahal Nabi ﷺ bersabda:
"لا تسبوا أصحابي، فلو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبًا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه"
“Janganlah kalian mencela sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian bersedekah emas sebesar gunung Uhud, itu tidak akan menyamai satu mud sedekah sahabatku atau setengahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahaya Aqidah Syiah
-
Kultus Imam – Mereka menjadikan para imam sebagai makhluk maksum yang lebih tinggi dari para nabi, padahal tidak ada dalil satu pun dari Al-Qur’an atau hadits shahih yang membenarkan itu.
-
Taqiyah – Dusta dijadikan asas beragama, sementara Nabi ﷺ bersabda: "Kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga..." (HR. Bukhari)
-
Nikah Mut’ah – Dihalalkan dalam ajaran Syiah, padahal Rasulullah ﷺ telah mengharamkannya secara tegas dalam hadits shahih.
-
Tahrif Al-Qur’an – Banyak ulama Syiah yang meyakini adanya ayat-ayat yang dihapus atau disembunyikan, sebuah keyakinan kufur terhadap kemurnian wahyu Allah.
Penegasan Ulama Dunia
-
Al-Azhar Mesir dalam banyak pernyataan resmi menolak ajaran Rafidhah dan menyebut mereka sebagai penyebar perpecahan di tubuh umat Islam.
-
Dewan Ulama Pakistan dan India secara terbuka melarang pengajaran Syiah di lembaga-lembaga pendidikan Sunni.
Kesimpulan
Bahaya Syiah bukanlah isapan jempol. Mereka bukan sekadar berbeda mazhab, melainkan berbeda agama dalam inti aqidah. Para ulama Sunni dari berbagai penjuru dunia telah mengingatkan umat agar menjauhi dan tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran Syiah yang menyimpang.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: