Breaking News
Loading...

Pemerintah Syiah Iran Ingatkan Warganya Virus Corona Bisa Bunuh Jutaan Orang
Syiahindonesia.com - Media pemerintah Iran memperingatkan bahwa virus corona (Covid-19) dapat menyebabkan kematian jutaan warga di sana. Hal tersebut dapat terjadi jika orang-orang tetap bepergian dan mengabaikan nasihat terkait kesehatan mereka.

Peringatan tersebut disampaikan Dokter Afruz Eslami, seorang jurnalis lulusan kedokteran, dalam siaran televisi. Ia mengutip sebuah penelitian dari Sharif University of Technology yang menyampaikan tiga skenario terkait wabah corona di Iran.

Eslami memperingatkan jika orang-orang mulai bekerja sama sekarang, Iran hanya akan memiliki 120 ribu kasus dan 12 ribu kematian akibat corona.

Jika warga Iran hanya mau bekerja sama setengah hati, maka kasus corona dapat mencapai 300 ribu dengan angka kematian sebesar 110 ribu.

Namun, jika mereka sama sekali tak mau mengikuti aturan, jutaan orang akan terinfeksi virus dan bahkan meninggal. Ditambah lagi dengan sistem kesehatan di Iran yang sudah mulai menipis.

"Jika fasilitas medis tidak memadai, akan ada empat juta kasus, dan 3,5 juta orang akan mati," kata Eslami, seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu (18/3).

Johns Hopkins University mencatat, virus corona telah menginfeksi 16.169 orang di Iran. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi setelah China dan Italia.

Dalam 24 jam terakhir, Iran juga melaporkan sebanyak 135 orang meninggal akibat Covid-19, sehingga total kematian di negara itu mencapai 988 jiwa.

Bukan hanya warga, virus corona di Iran juga telah menginfeksi setidaknya 13 pejabat Iran, dan menewaskan 12 lainnya. 

Media setempat melaporkan bahwa Iran telah mengerahkan tim untuk memeriksa orang-orang yang meninggalkan kota-kota besar di 13 provinsi, termasuk ibu kota Teheran. Mereka yang suhu tubuhnya tinggi kemudian akan dikirim ke pusat karantina.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan sudah lebih dari 15 juta orang yang diperiksa. Ia pun mengklaim lonjakan kasus corona di Iran disebabkan karena banyaknya orang yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan peraturan agama yang melarang perjalanan yang "tidak perlu" di negara itu. Larangan tersebut dikeluarkan menyusul sikap masyarakat yang terus mengabaikan peringatan pemerintah dan imbauan untuk tinggal di rumah.

Pemerintah juga melarang perayaan Festival Api Persia, serta menutup situs ziarah di makam Imam Reza di Mashhad dan makam Fatima Masumeh di Qom untuk menekan penyebaran virus corona.

Namun, penutupan tersebut justru mengundang amarah publik yang kemudian menggelar aksi demo.

Situs suci di Iran, yang kerap menjadi pusat ziarah penduduk Syiah di Timur Tengah, dianggap memiliki kontribusi dalam penyebaran virus corona di negara tersebut. Aljazeera juga melaporkan sebagian besar kasus virus corona yang tersebar di negara-negara Timur Tengah berasal dari Iran.

Hingga kini, Iran belum memberlakukan penutupan seluruh wilayah, meskipun penyebaran virus telah meluas ke seluruh provinsi di negara tersebut.

Sementara itu, beberapa negara di Timur Tengah memberlakukan penangguhan perjalanan, membatalkan acara pubik, dan menutup unit bisnis yang tidak terlalu penting selama beberapa pekan ke depan. cnnindonesia.com

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: