Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menyebarkan Paham Mereka di Kalangan Muslim Awam?


Syiahindonesia.com -
Penyebaran ajaran Syiah di kalangan umat Islam, khususnya kaum awam, dilakukan melalui berbagai strategi yang halus namun sistematis. Tujuannya adalah memasukkan doktrin-doktrin Syiah ke tengah masyarakat Sunni tanpa menampakkan perbedaan secara frontal, hingga akhirnya masyarakat menjadi terbiasa dengan konsep-konsep yang bertentangan dengan akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.


1. Pendekatan Melalui Isu Ahlul Bait

Syiah sering mengklaim sebagai pecinta Ahlul Bait, lalu menyusupkan paham mereka dengan dalih cinta kepada keluarga Nabi ﷺ. Mereka membangun narasi bahwa hanya merekalah yang mencintai Ahlul Bait secara benar, sementara Sunni dicap sebagai pembenci (Nasibi), sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Padahal Ahlus Sunnah mencintai Ahlul Bait tanpa mengultuskan dan tidak mencela para sahabat yang juga merupakan bagian dari keluarga dan sahabat dekat Rasulullah ﷺ.


2. Memanfaatkan Momentum Sosial Keagamaan

Syiah kerap masuk melalui majelis taklim, kampus, dan komunitas pemuda, menyamar sebagai pengkaji sejarah atau pencinta Rasul dan keluarganya. Mereka menghindari menyebutkan identitasnya secara jelas, dan baru perlahan memperkenalkan konsep-konsep seperti:

  • Imamah sebagai rukun agama

  • Kebencian terhadap sahabat Nabi

  • Nikah mut'ah

  • Raj’ah (kembalinya tokoh Syiah dari alam gaib)


3. Penyusupan Lewat Media dan Literasi

Melalui media sosial, YouTube, dan buku-buku terjemahan, ajaran Syiah dikemas dengan judul-judul menarik seperti "Meneladani Ahlul Bait", namun isi sebenarnya adalah pengenalan doktrin Syiah. Mereka juga menerjemahkan kitab-kitab klasik Syiah dalam bentuk narasi yang lebih populer.


4. Memanfaatkan Ketidaktahuan Kaum Awam

Sebagian besar umat Islam awam tidak membedakan antara kecintaan terhadap Ahlul Bait dengan ajaran Syiah. Ketidaktahuan ini dieksploitasi Syiah untuk menanamkan ide bahwa semua Muslim harus mengikuti 12 imam dan menolak sahabat yang dianggap “pengkhianat” oleh mereka.


5. Bantahan Al-Qur'an dan Sunnah

Al-Qur’an dan hadits sangat menekankan pentingnya mengikuti jamaah kaum muslimin, bukan sekte yang menyimpang.

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai."
(QS. Ali Imran: 103)

عَلَيْكُمْ بِالسُّنَّةِ وَالسُّنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ
"Wajib atas kalian berpegang pada sunnahku dan sunnah para khulafa’ rasyidin yang mendapat petunjuk."
(HR. Abu Dawud, no. 4607)

Doktrin Syiah yang mengkafirkan sahabat, menghalalkan mut’ah, dan mencela istri Nabi ﷺ adalah bukti bahwa ajaran ini menyimpang dari sunnah dan ijma' umat.


Kesimpulan

Penyebaran ajaran Syiah kepada umat awam dilakukan dengan cara yang licik dan terselubung. Mereka memanfaatkan kecintaan umat kepada Ahlul Bait dan minimnya literasi keagamaan, sehingga secara perlahan berhasil menyusupkan pemikiran-pemikiran menyimpang.

Umat Islam harus waspada, mendalami akidah Islam yang murni, dan menjauhi ajaran Syiah yang bertentangan dengan Al-Qur'an, hadits shahih, dan ijma’ para ulama Ahlus Sunnah.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: