Breaking News
Loading...

Tokoh Syiah ini Tuduh Pendemo Tolak Syiah Sebagai Teroris
Syiahindonesia.com - Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf menegaskan pembubaran paksa peringatan Asyura dan pengusiran warga Syiah di Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau pada Minggu (22/9) dilakukan oleh para teroris. 

Dan kaum teroris itu berupaya mencegah tumbuhnya Mujahidin Karbala yang bersedia menanggung kesabaran revolusioner demi keutuhan Negeri ini.

"Praktik intoleransi seperti ini akan selalu ada,  dan negara tidak boleh diam. Kesepakatan berbangsa dan bernegara adalah kesepakatan memberi kewenangan aparat untuk menegakkan hukum," tegas Habib Ali kepada Gesuri.id di Jakarta, Senin (23/9).

Habib Ali melanjutkan, di negeri ini semua kegiatan keagamaan dilindungi Undang-Undang. Habib Ali pun menegaskan massa yang bergerak itu harus dipastikan provokatornya. Sebab mustahil mereka bergerak tanpa provokator dan mobilisator.

"Dalam konstelasi nasional nya, ini untuk menggocang pelantikan pemerintah yang baru. Target utama mereka menyeret seakan Sunnah Dan Syiah untuk berkonflik,  sedang mereka sebenarnya bukan bagian dari Ahlus Sunnah," papar Habib Ali.

Artinya, lanjut Habib Ali, mereka adalah agen yang ingin menarik keuntungan jika konflik terjadi. Dan jika para teroris itu tak bersedia untuk dialog, maka pemerintah yang harus bertanggung jawab untuk menghentikan aksi teror mereka.

"Teror itu berupa merusak bangunan dimasyarakat, para pelakunya menampakan kengerian, dibenci masyarakat , serta kematiannya disyukuri. Lawan dari teror adalah spirit Karbala untuk membangun yang rusak dimasyarakat, dengan para pelakunya yang membantu ketenangan sosial, dicintai masyarakat dan jika terbunuh/mati masyarakat merasa kehilangan," papar Habib Ali.

Seperti diketahui, pada Minggu (22/9), telah terjadi pembubaran paksa peringatan Asyura dan pengusiran warga Syiah di  Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Sedianya, warga Syiah yang bernaung di Yayasan Nainawa akan menggelar acara peringatan Asyura. Namun, gerombolan massa muncul dan berupaya membubarkan paksa acara itu. Tak hanya itu, mmassa yang beringas itu juga tak menginginkan keberadaan warga Syiah di Karimun.

Akibatnya, aparat kepolisian pun mengevakuasi warga Syiah dibawah tekanan massa intoleran tersebut. Gesuri.id

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: