Syiahindonesia.com - Milisi Syiah Houtsi membunuh sembilan orang termasuk seorang jurnalis dan seorang anak dalam sebuah serangan roket yang menghantam kota Taiz, di barat daya Yaman pada Senin (22/1/2018).
Rentetan enam roket menghujani saat pembukaan fasilitas keamanan baru di kota Nashma, menewaskan empat tentara, lima warga sipil, ujar pejabat pemerintah Yaman yang diakui secara internasional kepada AFP.
Wakil Menteri Dalam Negeri Yaman serta puluhan penduduk setempat hadir dalam seremoni tersebut.
TV Belqees mengonfirmasikan tewasnya seorang juru kameranya, Muhammad Al-Qudsi, dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Dikatakan bahwa Qudsi bergabung dengan saluran tersebut satu setengah tahun lalu, di mana ia melaporkan berita, meliput kejadian dan mendokumentasikan pelanggaran dengan kameranya, dan menambahkan bahwa dia menyerahkan hidupnya untuk kebenaran.
Seorang wartawan lokal yang bekerja untuk RT Arabic juga terluka dalam insiden itu.
Komite untuk Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebuah badan pengawas yang berbasis di New York, mengecam pembunuhan Qudsi.
Taiz, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, dikendalikan oleh pasukan yang loyal kepada pemerintah. Namun sebagian besar daerah di sekitarnya berada di tangan Syiah Houtsi dan telah menjadi medan pertempuran utama dalam perang tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Rentetan enam roket menghujani saat pembukaan fasilitas keamanan baru di kota Nashma, menewaskan empat tentara, lima warga sipil, ujar pejabat pemerintah Yaman yang diakui secara internasional kepada AFP.
Wakil Menteri Dalam Negeri Yaman serta puluhan penduduk setempat hadir dalam seremoni tersebut.
TV Belqees mengonfirmasikan tewasnya seorang juru kameranya, Muhammad Al-Qudsi, dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Dikatakan bahwa Qudsi bergabung dengan saluran tersebut satu setengah tahun lalu, di mana ia melaporkan berita, meliput kejadian dan mendokumentasikan pelanggaran dengan kameranya, dan menambahkan bahwa dia menyerahkan hidupnya untuk kebenaran.
Seorang wartawan lokal yang bekerja untuk RT Arabic juga terluka dalam insiden itu.
Komite untuk Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebuah badan pengawas yang berbasis di New York, mengecam pembunuhan Qudsi.
Taiz, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, dikendalikan oleh pasukan yang loyal kepada pemerintah. Namun sebagian besar daerah di sekitarnya berada di tangan Syiah Houtsi dan telah menjadi medan pertempuran utama dalam perang tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: