Breaking News
Loading...

Syiah dan Kebohongan Mereka tentang Islam


Syiahindonesia.com -
Penyebaran paham Syiah di berbagai negara, termasuk Indonesia, selalu diiringi dengan beragam kebohongan yang dibungkus rapi dalam narasi agama. Mereka tidak menyampaikan ajaran sebagaimana adanya, tetapi melunakkannya, mengaburkannya, dan mengemasnya seolah-olah bagian dari “cinta Ahlul Bait”. Padahal, inti ajaran Syiah bertentangan dengan ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ dan dipelihara oleh para sahabat, tabi’in, dan ulama Ahlus Sunnah. Artikel ini membongkar kebohongan-kebohongan besar Syiah tentang Islam agar umat tidak terjebak dalam propaganda mereka.


1. Kebohongan Bahwa Syiah Adalah Mazhab Islam yang Sama Seperti Sunni

Salah satu propaganda utama Syiah adalah klaim bahwa mereka hanyalah “madzhab Islam lain” seperti Syafi’i, Hanafi, atau Maliki.
Faktanya:

  • Mazhab fiqih Sunni hanya berbeda furū’ (cabang hukum), bukan aqidah.

  • Sedangkan Syiah berbeda pada pokok akidah, termasuk tentang:

    • status sahabat,

    • konsep imamah,

    • sumber hukum,

    • definisi Al-Qur’an,

    • konsep tauhid.

Perbedaan akidah bukan perbedaan kecil. Ia adalah garis pemisah antara Islam dan penyimpangan. Rasulullah ﷺ bersabda:

"عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين"
“Wajib atas kalian berpegang pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk.” (HR. Abu Dawud)

Syiah justru menolak Khulafaur Rasyidin, menandakan perbedaan mendasar yang tidak bisa disamakan dengan empat mazhab Sunni.


2. Kebohongan Bahwa Mereka Mencintai Ahlul Bait

Syiah mengaku sebagai pecinta Ahlul Bait, padahal:

  • Mereka mencaci istri Nabi ﷺ yang juga Ahlul Bait, seperti ‘Aisyah dan Hafshah.

  • Mereka menghina sahabat yang merupakan keluarga besar Nabi ﷺ, termasuk Abu Bakar dan Umar.

  • Mereka memelintir kisah keluarga Nabi untuk menyebarkan kebencian.

Padahal cinta Ahlul Bait dalam Islam adalah:

"قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ"
“…kecuali kasih sayang kepada kerabatku.” (QS. Asy-Syura: 23)

Ayat ini dipahami ulama Sunni sebagai mencintai mereka dengan cara yang benar, bukan memuja sebagian dan memfitnah sebagian lainnya seperti yang dilakukan Syiah.


3. Kebohongan Bahwa Al-Qur’an Versi Syiah Sama dengan Al-Qur’an Kaum Muslimin

Dalam banyak buku rujukan Syiah lama, disebutkan bahwa:

  • Al-Qur’an yang ada sekarang dianggap kurang,

  • ayat-ayat tentang imamah dan Ali “hilang”,

  • Mushaf Fatimah dianggap lebih besar dari Al-Qur’an.

Walaupun tokoh Syiah modern kadang mengaku “kami sama seperti Sunni”, faktanya kitab Syiah seperti Al-Kafi, Al-Ikhtisas, dan Tafsīr al-Qummi berisi keyakinan tahrif (perubahan Al-Qur’an).

Sedangkan Allah menegaskan:

"إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ"
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami pula yang menjaganya.” (QS. Al-Hijr: 9)

Keyakinan Syiah bertentangan dengan jaminan Allah ini.


4. Kebohongan Bahwa Imamah Merupakan Bagian dari Islam

Syiah mengajarkan bahwa:

  • iman tidak sah tanpa meyakini 12 imam,

  • imam memiliki sifat maksum,

  • imam mengetahui ghaib,

  • imam lebih tinggi dari para malaikat dan para nabi.

Tidak ada dalil shahih dari Qur’an atau Sunnah tentang imamah dalam versi Syiah.

Padahal Islam telah jelas menetapkan:

"وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ"
“Urusan mereka diputuskan dengan musyawarah.” (QS. Asy-Syura: 38)

Rasulullah ﷺ juga tidak pernah mewajibkan umat Islam mengikuti “imam maksum” setelah beliau.

Imamah adalah inti ajaran Syiah yang dibuat-buat dan tidak ada dalam Islam.


5. Kebohongan Bahwa Para Sahabat Mengkhianati Nabi

Syiah mengklaim bahwa:

  • hampir seluruh sahabat murtad setelah wafat Nabi,

  • kecuali tiga atau empat orang (seperti Salman, Miqdad, Abu Dzar).

Ini adalah kebohongan terbesar yang menghancurkan fondasi agama.

Padahal Allah sendiri memuji para sahabat:

"لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا..."
"وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ..."
"وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ..."
“(Allah meridhai) para Muhajirin, Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka.”
(QS. At-Taubah: 100)

Bagaimana mungkin Allah meridhai orang-orang yang menurut Syiah adalah pengkhianat?

Jika Syiah menolak para sahabat, mereka secara tidak langsung menolak:

  • periwayat Al-Qur’an,

  • periwayat hadits,

  • penegak syariat,

  • penjaga agama pada masa awal.

Inilah titik terpenting mengapa Syiah tidak mungkin sejalan dengan Islam yang murni.


6. Kebohongan Bahwa Taqiyyah Itu “Bagian dari Islam”

Taqiyyah (berbohong demi agama) bukan ajaran Islam.
Dalam Syiah, taqiyyah adalah pilar agama. Mereka menggunakannya untuk:

  • menyembunyikan ajaran asli,

  • menipu umat Sunni,

  • membuat Islam tampak toleran, padahal mereka menyimpan kebencian terhadap Sunni.

Rasulullah ﷺ menyebutkan kebohongan sebagai ciri munafik:

"إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ"
“Jika berbicara, ia berdusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak ada ketaatan dalam kebohongan.
Taqiyyah adalah alat propaganda Syiah untuk menutupi penyimpangan mereka.


7. Kebohongan Bahwa Syiah Membela Keadilan dan Penindasan

Syiah mengaku sebagai pembela:

  • orang tertindas,

  • kaum lemah,

  • pejuang keadilan.

Namun fakta di lapangan:

  • Milisi Syiah membantai Sunni di Irak.

  • Pasukan Iran membunuh warga Suriah.

  • Houthi menyerang warga Yaman.

  • Mereka memfitnah sahabat sebagai pembunuh Ahlul Bait.

Narasi “anti-penindasan” hanyalah kedok untuk menyebarkan ekspansi ideologi Iran dan Syiah di Timur Tengah serta negara-negara Muslim.


Kesimpulan: Mengapa Kebohongan Syiah Sangat Berbahaya?

Karena:

  1. Mereka tidak jujur tentang keyakinan asli mereka.

  2. Mereka memakai taqiyyah sebagai strategi penyusupan.

  3. Mereka memutarbalikkan ajaran Islam untuk membenarkan bid’ah.

  4. Mereka memfitnah sahabat yang merupakan fondasi penyampai syariat.

  5. Mereka ingin mengubah Sunni menjadi Syiah secara perlahan melalui simpati dan propaganda.

Syiah bukan sekadar perbedaan fiqih.
Syiah adalah proyek ideologi besar yang memakai agama sebagai kedok untuk memecah belah umat Islam.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: