Syiahindonesia.com - Salah satu tuduhan paling serius terhadap ajaran Syiah adalah bahwa mereka menjadikan dusta sebagai bagian dari ibadah dan strategi dakwah. Syiah menyebut praktik ini sebagai taqiyah, yaitu tindakan menyembunyikan keyakinan, berpura-pura setuju, bahkan berbohong demi melindungi mazhab mereka. Bagi Ahlus Sunnah wal Jama’ah, kejujuran adalah prinsip utama dalam agama, karena Rasulullah ﷺ bersabda:
"عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ"
“Wajib bagi kalian berlaku jujur.” (HR. Bukhari)
Namun Syiah menempatkan taqiyah sebagai pilar agama. Artikel ini membongkar bagaimana dusta dijadikan sistem, doktrin, dan strategi dalam Syiah.
1. Taqiyah dalam Syiah Bukan Sekadar “Berlindung”, Tapi Wajib
Dalam kitab Syiah terkenal Al-Kāfi, disebutkan:
-
"التَّقِيَّةُ دِينِي وَدِينُ آبَائِي"
“Taqiyah adalah agamaku dan agama nenek moyangku.” -
"لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا تَقِيَّةَ لَهُ"
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak bertaqiyah.”
Artinya, menurut Syiah:
-
berbohong adalah bagian dari iman
-
berpura-pura adalah bagian dari agama
-
menipu dianggap cara menjaga “kebenaran”
Tidak ada ajaran dalam Islam yang menjadikan dusta sebagai ibadah kecuali ajaran Syiah.
2. Syiah Membolehkan Dusta untuk Kepentingan Mazhab
Para ulama Syiah menyatakan bahwa dusta boleh dilakukan demi:
-
melindungi Syiah
-
menyebarkan dakwah
-
menyatukan Sunni agar percaya
-
melemahkan lawan
-
menutupi ritual dan konsep Syiah yang tidak logis
Bahkan mereka membolehkan menyembunyikan aqidah asli di depan Ahlus Sunnah, lalu menyebarkannya secara perlahan.
3. Taqiyah Dianggap Lebih Utama daripada Kejujuran
Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan untuk jujur:
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ ﴾
“Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah bersama orang-orang yang jujur.”
(QS. At-Taubah: 119)
Namun Syiah memutarbalikkan prinsip ini dengan:
-
membolehkan dusta dalam situasi apa pun
-
menjadikan dusta sebagai alat menjaga agama
-
menjadikan jujur sebagai ancaman bagi mazhab
Bahkan beberapa ulama Syiah mengatakan bahwa kejujuran bisa “membahayakan madzhab”.
4. Para Imam Syiah Sendiri Mengakui Mereka Menggunakan Taqiyah
Dalam banyak riwayat Syiah, para imam berkata:
-
"نحن نُخالفكم في العلانية ونتفق معكم في السر"
“Kami berbeda dengan kalian secara terang-terangan, tapi sepakat secara tersembunyi.”
Artinya, imam bisa mengeluarkan fatwa yang berbeda di depan publik, lalu mengeluarkan fatwa berbeda saat sembunyi-sembunyi.
Ini membuat agama Syiah:
-
tidak jelas
-
membingungkan
-
tidak bisa dipercaya
Itulah sebabnya Syiah memiliki ribuan kontradiksi dalam kitab mereka.
5. Syiah Menghalalkan Dusta kepada Ahlus Sunnah
Para ulama Syiah menulis dalam kitab mereka bahwa taqiyah utamanya dilakukan di hadapan Ahlus Sunnah. Mengapa?
Karena Ahlus Sunnah adalah kelompok mayoritas yang menjaga Islam dari penyimpangan. Maka untuk menyebarkan ajaran mereka, Syiah mengajarkan:
-
jangan tunjukkan kebencianmu terhadap sahabat
-
jangan tunjukkan keyakinan aslimu tentang imam
-
jangan tunjukkan keyakinan bahwa Al-Qur’an “kurang”
-
jangan tunjukkan ritual rahasia mereka
Dusta dipakai untuk menyusup, bukan untuk membela diri.
6. Taqiyah Melahirkan Penyimpangan Lain: Nikah Mut’ah
Syiah menghalalkan mut’ah, salah satu bentuk hubungan sesaat yang dilarang dalam Islam. Namun ketika berhadapan dengan masyarakat Sunni, mereka melakukan taqiyah dengan mengatakan:
-
“Mut’ah hanya sementara.”
-
“Mut’ah hanya solusi darurat.”
-
“Mut’ah tidak wajib.”
Padahal dalam kitab mereka mut’ah disebut:
-
“seperti makan dan minum”
-
“lebih utama daripada shalat”
-
“ganjarannya seperti haji”
Taqiyah dipakai untuk menutup syariat palsu ini agar tidak terlihat menyimpang.
7. Taqiyah Digunakan dalam Politik, Media, dan Dakwah
Syiah modern menggunakan taqiyah di:
-
televisi
-
film sejarah
-
ceramah umum
-
dialog antaragama
-
organisasi internasional
-
sosial media
Mereka akan terlihat moderat, anti-ekstrim, dan dekat dengan Sunni. Tetapi di kalangan internal mereka tetap mengajarkan:
-
sahabat adalah kafir
-
imam lebih tinggi dari nabi
-
Al-Qur’an telah diubah
-
mut’ah adalah ibadah
-
Sunni adalah musuh nomor satu
Inilah bentuk taqiyah tingkat tinggi.
Kesimpulan
Jawabannya tegas: Ya. Syiah memang menjadikan dusta sebagai bagian dari agama mereka.
Melalui doktrin taqiyah:
-
Syiah membolehkan dusta bahkan menganggapnya ibadah
-
taqiyah menjadi pondasi penyebaran mazhab
-
kejujuran dianggap ancaman
-
umat Sunni dibuat tertipu oleh wajah palsu Syiah
-
agama menjadi sesuatu yang tidak stabil dan tidak dapat dipercaya
Berbeda dengan Ahlus Sunnah yang menjadikan kejujuran sebagai standar iman, Syiah justru menjadikan dusta sebagai strategi dakwah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: