Breaking News
Loading...

Benarkah Syiah Membolehkan Penghinaan terhadap Sahabat Nabi?


Syiahindonesia.com –
Salah satu ajaran paling mendasar dalam mazhab Syiah Imamiyah adalah keyakinan bahwa mayoritas sahabat Nabi Muhammad ﷺ telah kafir, munafik, dan murtad setelah wafatnya Rasulullah. Keyakinan inilah yang menjadi dasar mengapa Syiah membolehkan bahkan menganjurkan penghinaan terhadap para sahabat, terutama Abu Bakar, Umar, Aisyah, dan para tokoh besar lainnya yang justru dimuliakan dalam Islam.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bukti-bukti dari kitab Syiah sendiri, bagaimana doktrin kebencian ini terbentuk, dan mengapa ia sangat berbahaya bagi akidah umat Islam.


1. Syiah Mengkafirkan Mayoritas Sahabat Nabi

Dalam kitab utama Syiah Al-Kafi, tercantum:

“Seluruh manusia menjadi kafir setelah wafatnya Nabi ﷺ kecuali tiga orang.”
(Al-Kafi, 8/245)

Tiga orang tersebut menurut mereka hanyalah:
Salman, Abu Dzar, dan Miqdad.

Sementara sahabat utama seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah, Hafshah, Talhah, Zubair—semuanya dianggap telah murtad.

Jika sudah dianggap murtad, maka mencela, mengutuk, bahkan melaknat mereka dianggap sebagai ibadah menurut Syiah.


2. Syiah Menjadikan Melaknat Sahabat sebagai Bagian dari Agama

Syiah memiliki ritual yang mereka sebut "Tabarri", yaitu:

  • membenci sahabat

  • memutus loyalitas

  • melaknat mereka

  • mencela dan merendahkan mereka

Bahkan ini dianggap sebagai salah satu pilar agama Syiah, sejajar dengan imamah.

Dalam Bihar al-Anwar, tertulis:

“Tidak sempurna iman seseorang sampai ia membenci Abu Bakar dan Umar.”
(Bihar al-Anwar, 69/137)

Ini menunjukkan bahwa penghinaan terhadap sahabat bukan sekadar kebiasaan ekstrem, tetapi doktrin resmi.


3. Bukti Kitab Syiah yang Memerintahkan untuk Menghina Abu Bakar dan Umar

Beberapa riwayat dalam kitab mereka:

3.1 Umar dianggap “berhala”

“Umar adalah thaghut, Abu Bakar adalah berhala pertama.”
(Al-Kafi, 1/377)

3.2 Syiah menyebut Umar sebagai “Iblis”

“Allah melaknat Umar, ia adalah syetan manusia.”
(Bihar al-Anwar, 30/399)

3.3 Abu Bakar disebut “penipu”

“Abu Bakar adalah pendusta yang merampas hak Ali.”
(Al-Kafi, 8/281)

Semua ini menunjukkan bahwa penghinaan kepada sahabat sudah menjadi ajaran resmi.


4. Syiah Mencela Istri Nabi: Aisyah r.a.

Syiah memfitnah Sayyidah Aisyah dengan tuduhan:

  • “berkhianat”

  • “memerangi Ali”

  • “menyebabkan kemalangan umat”

Padahal Allah telah mensucikan Aisyah dari segala tuduhan:

﴿إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ﴾
(QS. An-Nur: 11)

Ahlus Sunnah meyakini Aisyah sebagai istri Nabi, Ummul Mukminin, wanita yang mulia. Syiah mengubahnya menjadi tokoh yang boleh dicela.


5. Padahal Al-Qur’an Memuji Para Sahabat

Allah berfirman:

﴿وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ ... رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ﴾
"Allah telah ridha kepada muhajirin dan anshar."
(QS. At-Taubah: 100)

Jika Allah ridha, bagaimana mungkin manusia memaki mereka?

Syiah yang memaki sahabat berarti menolak ayat ini—dan ini adalah penyimpangan besar.


6. Syiah Membenci Sahabat untuk Menopang Doktrin Imamah

Mengapa Syiah begitu membenci sahabat?

Karena jika sahabat mulia, maka:

  • Abu Bakar, Umar, dan Utsman adalah khalifah yang sah

  • agama Islam diwariskan dengan baik

  • tidak ada “kezaliman” terhadap Ali

Ini meruntuhkan seluruh fondasi Syiah.

Karena itu, untuk mempertahankan doktrin imamah, Syiah harus:

  • merusak citra sahabat

  • mengkafirkan para pembesar Islam

  • menuduh umat telah menyeleweng sejak awal

Inilah sebab utama kebencian mereka.


7. Bahaya Doktrin Ini bagi Umat Islam

Menghina sahabat akan berujung pada:

7.1 Merusak sumber agama

Karena Al-Qur’an dan Sunnah sampai kepada kita melalui para sahabat.

7.2 Menanamkan kebencian kepada generasi muda

Syiah mengajarkan permusuhan warisan, bukan kasih sayang.

7.3 Menabur fitnah antar umat Islam

Kebencian Syiah terhadap sahabat adalah sumber konflik sepanjang sejarah.

7.4 Membuka pintu bid’ah besar

Karena mereka lebih mengutamakan cerita karangan daripada riwayat sahabat.


8. Kesimpulan

Syiah bukan hanya membolehkan penghinaan terhadap sahabat Nabi, tetapi:

  • menganggapnya sebagai ibadah,

  • menjadikannya pilar agama,

  • memasukkannya dalam ritual harian,

  • dan mencatatnya dalam kitab-kitab utama mereka.

Sementara dalam Islam, para sahabat adalah generasi terbaik yang dipuji Allah dan Rasul-Nya. Menghina mereka berarti merusak pondasi agama itu sendiri.

Umat Islam wajib waspada terhadap ajaran Syiah yang berlandaskan kebencian dan permusuhan kepada sahabat Nabi ﷺ.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: