Syiahindonesia.com - Di antara penyimpangan paling serius dalam ajaran Syiah adalah sikap kebencian mereka terhadap Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha. Padahal beliau adalah istri Nabi ﷺ, wanita paling faqih di zamannya, serta sosok yang dijamin menjadi penghuni surga. Namun, literatur utama Syiah justru memposisikan Aisyah sebagai musuh Islam, pengkhianat Nabi, bahkan penyebab fitnah besar—narasi yang sama sekali tidak ada dalam ajaran Islam yang murni.
Artikel ini membahas secara detail bagaimana Syiah membangun kebencian terhadap Aisyah, apa motifnya, dan bagaimana Islam memuliakan beliau.
1. Doktrin Syiah Secara Terang-Terangan Mencela dan Mengkafirkan Aisyah
Dalam kitab-kitab Syiah seperti Bihar al-Anwar, Al-Kafi, Tafsir al-Qummi, dan Rijal al-Kasyi, terdapat banyak riwayat yang:
-
mencela Aisyah,
-
menganggapnya pembangkang,
-
mengkafirkannya,
-
menyebutnya “musuh para imam”,
-
bahkan mengatakan bahwa ia masuk neraka.
Syiah memasukkan Aisyah dalam deretan “musuh Ahlul Bait”, sesuatu yang jelas bertentangan dengan fakta sejarah dan nash agama.
Padahal Allah sendiri yang memuliakan istri-istri Nabi dengan firman-Nya:
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ
“Wahai istri-istri Nabi, kalian tidak sama seperti wanita-wanita lain.”
(QS. Al-Ahzab: 32)
Ayat ini adalah bukti kemuliaan mereka, termasuk Aisyah.
2. Syiah Menuduh Aisyah Berkhianat dalam Peristiwa Ifk
Peristiwa al-Ifk (tuduhan zina kepada Aisyah) telah dibantah langsung oleh Al-Qur'an.
Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah golongan dari kalian sendiri.”
(QS. An-Nur: 11)
Dan Allah menyucikan Aisyah secara tegas:
أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ
“Mereka (Aisyah) berlepas diri dari apa yang mereka tuduhkan.”
(QS. An-Nur: 26)
Namun Syiah masih menebarkan tuduhan kotornya hingga sekarang.
Mereka menghidupkan kembali fitnah yang sudah Allah hapuskan.
Ini menunjukkan bahwa kebencian Syiah pada Aisyah bukan berdasarkan fakta, tetapi ideologi.
3. Syiah Menganggap Aisyah Sebagai Musuh Ali (Padahal Tidak)
Narasi Syiah menyatakan:
-
Aisyah membenci Ali,
-
Ali membenci Aisyah,
-
Perang Jamal adalah bukti permusuhan keduanya.
Tetapi ini pemalsuan sejarah karena:
-
Ali memuliakan Aisyah sebagai Ummul Mukminin.
-
Ali mengantar Aisyah pulang setelah Perang Jamal dengan kehormatan besar.
-
Aisyah mendoakan Ali dan beristighfar sepanjang hidupnya atas fitnah yang terjadi.
Ali berkata tentang Aisyah:
إِنَّهَا زَوْجَةُ نَبِيِّكُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Sesungguhnya dia (Aisyah) adalah istri Nabi kalian di dunia dan akhirat.”
Riwayat sahih dalam literatur Sunni ini membungkam seluruh tuduhan batil Syiah.
4. Mengapa Syiah Membenci Aisyah? (Motif Ideologis)
Ada beberapa alasan inti:
a. Karena Aisyah adalah sumber hadits paling banyak
Aisyah meriwayatkan lebih dari 2.000 hadits, banyak di antaranya menolak akidah Syiah.
b. Karena Aisyah sangat dekat dengan Nabi dan menghafal banyak rahasia syariat
Syiah tidak bisa memalsukan sejarah selama Aisyah menjadi saksi langsung.
c. Karena Aisyah membela sahabat-sahabat Nabi
Syiah membenci mayoritas sahabat.
Aisyah justru membela mereka—bertolak belakang dengan agenda Syiah.
d. Karena Aisyah membantah doktrin “Imamah”
Imamah adalah akar agama Syiah.
Aisyah adalah penghalang besar.
Inilah alasan utama mengapa Syiah menjadikannya target pencemaran nama baik.
5. Islam Memuliakan Aisyah, Syiah Mencelanya
Islam menjadikan Aisyah sebagai:
-
Ummul Mukminin
-
Guru para sahabat
-
Ulama wanita paling agung
-
Istri Nabi yang paling dicintai
Rasulullah ﷺ bersabda:
فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Keutamaan Aisyah atas wanita lain seperti keutamaan makanan tsarid atas makanan lain.”
(HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain:
اللَّهُمَّ هَذِهِ حَبِيبَتِي
“Ya Allah, inilah kekasihku.”
Bagaimana mungkin seorang muslim mencela wanita yang dicintai Rasulullah ﷺ?
6. Mencela Istri Nabi adalah Dosa Besar
Para ulama Ahlus Sunnah sepakat:
-
Mencela Aisyah adalah kekufuran.
-
Menuduhnya berzina adalah mendustakan Al-Qur’an.
-
Mencacinya adalah menyimpang dari agama Islam.
Karena yang membela Aisyah adalah Al-Qur'an, bukan sekadar sejarah.
7. Kesimpulan
✔ Syiah memang menjadikan Aisyah sebagai musuh Islam dalam doktrin mereka.
✔ Mereka mencela, mengkafirkan, dan menuduh Aisyah secara dusta.
✔ Ini bertentangan dengan Al-Qur'an, Sunnah, dan ijma’ ulama.
✔ Islam justru memuliakan Aisyah sebagai wanita paling agung dan istri Rasulullah ﷺ di dunia dan akhirat.
Umat Islam harus mengetahui fakta ini agar tidak tertipu oleh propaganda Syiah yang sengaja menodai kehormatan keluarga Nabi.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: