Syiahindonesia.com - Iran adalah pusat kekuatan Syiah terbesar di dunia saat ini. Negara tersebut dijadikan markas ideologis, politik, dan militer untuk menyebarkan ajaran Syiah ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Padahal Syiah bukanlah mazhab dalam Islam, melainkan aliran yang dibangun dengan kebencian terhadap sahabat, penyimpangan terhadap Al-Qur’an, dan klaim imamah yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Menjadikan Iran sebagai pusat gerakan global merupakan strategi besar yang sudah dirancang sejak Revolusi Iran tahun 1979.
Artikel ini mengungkap bagaimana Syiah memanfaatkan Iran sebagai basis penyebaran ajarannya dan ancaman besar bagi dunia Islam.
1. Iran Menjadikan Revolusi 1979 sebagai Alat Penyebaran Ideologi
Revolusi Iran bukan sekadar pergantian pemerintahan. Ia menjadi momentum untuk:
-
menjadikan Syiah sebagai ideologi negara,
-
menciptakan “wilayat al-faqih” (kepemimpinan ulama Syiah),
-
mengangkat imam sebagai penguasa absolut,
-
menjadikan ekspor revolusi sebagai misi negara.
Ini bukan sekadar politik, tetapi rencana penyebaran agama baru yang dibungkus dengan slogan-slogan perlawanan.
2. Iran Menggunakan Media Propaganda untuk Memoles Syiah
Iran mendirikan ratusan media internasional yang menyebarkan propaganda:
-
Press TV
-
Al-Alam
-
IRNA
-
Kantor-kantor budaya Iran di puluhan negara
-
Media sosial dengan jutaan konten pro-Syiah
Tujuannya adalah membalik citra sesat Syiah menjadi:
-
kelompok tertindas,
-
pembela Palestina,
-
penjaga Ahlul Bait,
-
musuh Amerika,
-
pusat ilmu dan peradaban Islam.
Padahal yang mereka lakukan hanyalah memanipulasi sejarah dan menipu umat Islam.
3. Iran Mendirikan Hauzah (Seminari Syiah) sebagai Pabrik Doktrin
Di kota Qom dan Najaf berdiri ribuan hauzah yang menjadi:
-
pabrik kader penyebar Syiah,
-
tempat pelatihan dai-dai Syiah internasional,
-
pusat penyusunan fatwa yang menyimpang,
-
sekolah yang mengajarkan kebencian terhadap sahabat.
Para pelajar dari berbagai negara diselewengkan pemikirannya lalu dikirim ke negara asal sebagai “ulama Syiah”.
4. Menggunakan Beasiswa Gratis untuk Merekrut Pemuda Muslim
Iran menawarkan:
-
beasiswa penuh
-
tempat tinggal gratis
-
uang bulanan
-
akses ke kitab-kitab gratis
-
kerja tetap di lembaga Iran setelah lulus
Semua ini untuk menjadikan para pemuda sebagai agen penyebar doktrin.
Padahal Rasulullah ﷺ mengingatkan:
قَالَ النَّبِيُّ ﷺ:
"مَنْ دَلَّ عَلَى ضَلَالَةٍ فَعَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ"
“Siapa yang menunjukkan kepada kesesatan, ia akan memikul dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya.” (HR. Muslim)
Iran memproduksi dai-dai penyesat dari berbagai negara.
5. Iran Menggunakan Jalur Politik dan Militer
Iran menyusup melalui:
-
organisasi politik,
-
kelompok milisi seperti Hizbullah, Houthi, Hashd al-Shaabi,
-
kelompok bersenjata yang tunduk pada Ayatullah,
-
dukungan dana kepada partai-partai di negara Muslim,
-
lobi diplomatik dalam organisasi internasional.
Tujuannya adalah membentuk jaringan negara-negara Syiah agar ideologi mereka mengakar kuat.
Ini bukan dakwah; ini ekspansi ideologi.
6. Iran Menjadikan Hari Asyura dan Karbala sebagai Identitas Negara
Setiap tahun, Iran menjadikan Karbala sebagai:
-
ritual politik,
-
ajang propaganda,
-
acara mencuci otak generasi muda,
-
perayaan yang menanamkan dendam kepada Sunni.
Ini bertolak belakang dengan ajaran Islam yang melarang meratap dan melukai diri:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
"لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ"
“Bukan dari golongan kami orang yang menampar pipi dan merobek pakaian (ketika musibah).” (HR. Bukhari)
Namun Iran menjadikan ritual bid’ah ini sebagai identitas negara.
7. Iran Menggunakan Taqiyyah sebagai Senjata Diplomatik
Syiah memiliki doktrin taqiyyah, yaitu berbohong demi menjaga agama mereka.
Di level negara, taqiyyah digunakan untuk:
-
menampakkan diri sebagai pahlawan Palestina, padahal mereka mendukung rezim pembunuh Muslim,
-
mengaku musuh Amerika padahal banyak kerja sama di belakang layar,
-
menampilkan wajah moderat padahal menyebarkan ajaran ekstrem.
Ini strategi penyusupan paling berbahaya.
8. Iran Menyebarkan Syiah Melalui Sektor Budaya
Iran aktif di:
-
film dan drama sejarah palsu tentang Ahlul Bait,
-
festival budaya,
-
pameran internasional,
-
penerjemahan ribuan buku Syiah ke berbagai bahasa,
-
membangun pusat kebudayaan di kampus-kampus.
Semua kegiatan berbungkus budaya, padahal isinya doktrin Syiah.
9. Iran Mengincar Indonesia sebagai Target Penyebaran
Indonesia rentan karena:
-
jumlah Muslim terbesar di dunia,
-
keterbukaan informasi,
-
lemahnya pengetahuan akidah,
-
banyaknya pemuda mencari beasiswa,
-
lembaga pendidikan yang tidak ketat.
Iran membangun:
-
kedutaan aktif menyebarkan buku Syiah,
-
acara Asyura di hotel dan kampus,
-
beasiswa Qom,
-
forum dialog antar-agama palsu,
-
organisasi bawah tanah Syiah.
Ini bukan dakwah—ini infiltrasi.
10. Kesimpulan
Iran telah lama menjadi pusat penyebaran ajaran Syiah ke seluruh dunia. Mereka menggunakan:
-
media,
-
beasiswa,
-
pendidikan,
-
politik,
-
milisi,
-
budaya,
-
propaganda,
-
dan taqiyyah tingkat negara.
Tujuan akhirnya hanya satu:
menjadikan Syiah sebagai kekuatan global dan menghancurkan persatuan umat Islam.
Umat Muslim Indonesia wajib waspada terhadap infiltrasi Iran dan tidak tertipu oleh propaganda politik, budaya, maupun beasiswa yang mereka tawarkan.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: