Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menggunakan Hadis-Hadis Lemah untuk Menyesatkan Umat?

Syiahindonesia.com - Salah satu metode paling berbahaya yang digunakan Syiah dalam menyebarkan ajaran mereka adalah memanfaatkan hadis-hadis lemah (dha‘if), palsu (maudhu‘), bahkan hasil rekayasa, lalu menyodorkannya kepada umat Islam seolah-olah itu adalah ajaran Nabi ﷺ yang sahih. Dengan cara inilah banyak kaum Muslimin awam tertipu, karena mengira bahwa keyakinan Syiah bersumber dari Rasulullah ﷺ, padahal sejatinya bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah yang sahih.

Artikel ini akan mengupas secara lengkap bagaimana Syiah menggunakan hadis-hadis lemah untuk membangun doktrin, menyesatkan umat, serta merusak akidah Islam dari dalam.


1. Kedudukan Hadis dalam Islam: Harus Sahih, Bukan Rekayasa

Dalam Islam, hadis adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Namun tidak semua hadis boleh dijadikan hujjah. Para ulama telah menetapkan kaidah ilmiah yang sangat ketat:

  • sanad harus bersambung,

  • perawi harus adil dan dhabith,

  • tidak boleh syadz,

  • tidak boleh mengandung cacat (‘illah).

Rasulullah ﷺ bersabda:

« مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ »
“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Namun ancaman keras ini justru sering diabaikan dalam literatur Syiah, yang dipenuhi hadis-hadis tanpa sanad sahih bahkan tanpa sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.


2. Kitab-Kitab Hadis Syiah Dipenuhi Riwayat Lemah dan Palsu

Berbeda dengan Ahlus Sunnah yang memiliki standar ketat seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, kitab-kitab utama Syiah seperti:

  • Al-Kafi,

  • Man La Yahdhuruhul Faqih,

  • Tahdzibul Ahkam,

  • Bihar al-Anwar,

tidak disaring dengan kaidah keilmuan hadis yang benar.

Bahkan banyak ulama Syiah sendiri yang mengakui bahwa sebagian besar riwayat dalam kitab mereka bermasalah dari sisi sanad dan matan, namun tetap dijadikan dasar akidah.


3. Hadis Lemah Digunakan untuk Mengangkat Imam sebagai Makhluk Maksum

Syiah menggunakan hadis-hadis lemah untuk membangun doktrin bahwa:

  • imam mereka maksum (tidak pernah salah),

  • mengetahui hal gaib,

  • memiliki kekuasaan kosmis,

  • doanya pasti dikabulkan.

Padahal Allah berfirman:

﴿ قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ﴾
“Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara gaib kecuali Allah.”
(QS. An-Naml: 65)

Namun dengan hadis-hadis lemah, Syiah menempatkan imam mereka hampir setara dengan sifat-sifat ketuhanan.


4. Hadis Lemah untuk Mencela dan Menyesatkan Sahabat Nabi

Syiah menumpuk ribuan riwayat palsu yang menuduh sahabat:

  • berkhianat,

  • merebut kekuasaan,

  • memusuhi Ahlul Bait,

  • bahkan dituduh murtad setelah wafatnya Nabi ﷺ.

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda dengan sangat tegas:

« لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنْفَقَ أَحَدُكُمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ »
“Jangan kalian mencela para sahabatku. Demi Allah, jika salah seorang di antara kalian berinfak emas sebesar Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud infak mereka.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadis sahih ini dihancurkan oleh riwayat-riwayat palsu versi Syiah.


5. Hadis Lemah untuk Mendukung Konsep Imamah Dua Belas

Syiah juga menggunakan hadis-hadis lemah untuk “membuktikan” bahwa Nabi ﷺ telah menunjuk dua belas imam secara khusus.

Masalahnya:

  • tidak ada satu pun hadis sahih yang menyebut nama dua belas imam Syiah,

  • tidak ada perintah Al-Qur’an tentang sistem imamah versi mereka,

  • seluruh konsep ini dibangun dari riwayat-riwayat yang cacat dan bertentangan satu sama lain.

Allah berfirman:

﴿ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا ﴾
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka ambillah, dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.”
(QS. Al-Hasyr: 7)

Jika imamah adalah rukun agama, tentu akan dijelaskan secara terang-benderang dalam Al-Qur’an, bukan melalui hadis-hadis lemah.


6. Hadis Lemah untuk Menghalalkan Kebencian dan Laknat

Syiah mengutip hadis-hadis palsu yang berisi:

  • laknat terhadap Abu Bakar,

  • laknat terhadap Umar,

  • penghinaan terhadap Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Padahal Al-Qur’an secara tegas menyebut istri-istri Nabi sebagai ibu kaum mukminin:

﴿ النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ ﴾
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang beriman daripada diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.”
(QS. Al-Ahzab: 6)

Dengan hadis-lemah inilah Syiah menanamkan kebencian sistematis kepada generasi muda mereka.


7. Hadis Lemah Dijadikan Landasan Ritual-Ritual Menyimpang

Banyak ritual khas Syiah berdiri di atas hadis-hadis dha‘if dan maudhu‘, seperti:

  • pukul diri saat Asyura,

  • ratapan berlebihan,

  • pengkultusan Karbala,

  • tangisan ritual yang dipaksakan.

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

« لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ، وَشَقَّ الْجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ »
“Bukan dari golongan kami orang yang menampar pipi, merobek pakaian, dan menyeru dengan seruan jahiliyah.”
(HR. Al-Bukhari)

Ritual Syiah justru bertentangan langsung dengan hadis sahih ini.


8. Hadis Lemah sebagai Alat Propaganda Emosional

Hadis lemah sangat mudah digunakan karena:

  • sulit diverifikasi oleh orang awam,

  • dibacakan dengan suara penuh tangis,

  • disampaikan dengan kisah tragis,

  • dibungkus dengan seolah-olah kecintaan kepada Ahlul Bait.

Padahal sejatinya, hadis-hadis tersebut adalah alat propaganda untuk membentuk emosi dan kebencian, bukan untuk menyampaikan kebenaran ilmiah.


9. Strategi Syiah: Menyamarkan Hadis Lemah sebagai Hadis Ahlul Bait

Syiah sering menyebut riwayat palsu dengan istilah:

“Ini hadis dari Imam Ja‘far”,
“Ini ucapan Imam Zainal Abidin”,
“Ini riwayat dari Imam Baqir”.

Padahal sanadnya:

  • tidak jelas,

  • bersumber dari perawi ekstrem,

  • bahkan sebagian dibuat-buat tanpa rantai perawi.

Ini adalah taktik agama berbasis otoritas palsu.


10. Dampak Nyata Hadis Lemah dalam Penyebaran Syiah

Akibat penggunaan hadis-hadis lemah ini:

  1. Umat menjadi ragu terhadap sahabat.

  2. Muncul kultus individu terhadap imam.

  3. Syirik terselubung berkembang.

  4. Sejarah Islam diputarbalikkan.

  5. Persatuan umat dihancurkan dari dalam.

Semua ini terjadi karena agama tidak lagi dibangun di atas dalil sahih, tetapi di atas cerita rekaan.


Kesimpulan

Syiah menggunakan hadis-hadis lemah dan palsu sebagai senjata utama untuk:

  • membangun doktrin imamah,

  • mengangkat imam sebagai makhluk maksum,

  • menanamkan kebencian terhadap sahabat,

  • membenarkan ritual-ritual menyimpang,

  • dan menyesatkan umat Islam dari jalan Ahlus Sunnah wal Jama‘ah.

Islam tidak dibangun di atas cerita, emosi, dan ratapan, tetapi di atas Al-Qur’an dan Sunnah yang sahih.

Umat Islam wajib waspada, mempelajari ilmu hadis, dan tidak mudah tertipu oleh dalil-dalil yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: