Breaking News
Loading...

Usai Bertemu Trump, Asy Syara Temui Politisi AS Paling Pro-‘Israel’


 Lawatan bersejarah Presiden Suriah Ahmed Asy-Syaraa ke Washington tak hanya diisi dengan pertemuan bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tetapi juga dengan salah satu anggota Kongres AS Brian Mast. Mast merupakan Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dan salah satu politisi paling pro-‘Israel’ di negara ini.

Dilansir dari Middle East Eye (11/11/2025), anggota kongres pro-‘Israel’ dari Florida ini telah muncul sebagai hambatan utama bagi pencabutan Caesar Act 2019 oleh Kongres AS.

Ini sebuah undang-undang yang dinamai menurut nama seorang pembelot Suriah yang bukti dan kesaksiannya mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang meluas. Kesaksian ini menyebabkan AS menjatuhkan sanksi ekonomi bagi rezim Bashar al Assad.

Mast sendiri adalah seorang veteran Angkatan Darat AS yang kehilangan kedua kakinya di Afghanistan setelah menginjak alat peledak rakitan. Ia kemudian menjadi sukarelawan untuk bertugas di militer ‘Israel’ dan sering mengenakan seragam tentara ‘Israel’ di dalam gedung Kongres AS.

Seseorang yang mengetahui pertemuan antara Mast dan Syaraa mengatakan bahwa pertemuan itu diatur oleh para pendukung Presiden AS Donald Trump.

Brian Mast, politikus AS yang mengatakan bahwa tidak ada warga Palestina yang tak bersalah dan memakai seragam ‘Israel’ ke pertemuan Kongres AS, memberikan pernyataan terkait pertemuannya dengan Asy-Syaraa.

“Tadi sore, Presiden Suriah yang baru, Ahmad asy-Syaraa, dan saya berbincang panjang lebar. Kami berdiskusi mendalam dan serius tentang bagaimana membangun masa depan bagi rakyat Suriah yang bebas dari perang, ISIS, dan ekstremisme,” dilansir dari Al Jazeera (11/11).

Mouaz Moustafa, kepala Satuan Tugas Darurat Suriah yang mempelopori upaya pencabutan Caesar, undang-undang yang awalnya dibantu oleh kelompoknya, mengatakan perlu ada “pencabutan yang tegas” agar negara-negara Teluk dan perusahaan-perusahaan Barat merasa yakin untuk berinvestasi.

“Jika ada tanda-tanda kemunduran, tidak ada perusahaan asing yang akan pindah ke Suriah. Itulah yang diinginkan Netanyahu tetapi ditentang oleh Presiden Donald Trump,” ujar Moustafa kepada MEE. (hanoum/arrahmah.id)




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: