Breaking News
Loading...

Syiah dan Hubungannya dengan Kelompok-Kelompok Ekstremis


Syiahindonesia.com - 
Syiah selama ini dikenal bukan hanya karena penyimpangannya dalam akidah dan syariat, tetapi juga karena kedekatannya dengan berbagai kelompok ekstremis yang mengancam stabilitas dunia Islam. Di berbagai negara, jaringan Syiah sering berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik tertentu untuk melemahkan umat Islam dari dalam.


1. Akar Ideologi dan Kecenderungan Ekstrem dalam Syiah

Dalam sejarahnya, ajaran Syiah muncul dari pemberontakan politik terhadap pemerintahan sah para khalifah setelah wafatnya Rasulullah ﷺ. Mereka menolak kepemimpinan Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu ‘anhum, bahkan mengkafirkan sebagian besar sahabat. Pemikiran ini menumbuhkan fanatisme buta terhadap tokoh-tokoh tertentu (imam mereka), yang kemudian menjadi benih ekstremisme.

Syiah menganggap para imam mereka maksum (tidak mungkin salah) dan lebih tinggi derajatnya daripada para nabi selain Nabi Muhammad ﷺ. Konsep ini jelas bertentangan dengan Al-Qur’an:

﴿مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ﴾
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40)

Namun, Syiah menolak makna penutup kenabian ini secara tersirat dengan menjadikan imam mereka sebagai penerima wahyu dalam bentuk “ilham ilahi”, yang menempatkan mereka setara atau bahkan di atas para nabi.


2. Hubungan Ideologis Syiah dengan Kelompok Ekstremis

Secara global, banyak kelompok ekstrem yang menjadikan ideologi Syiah sebagai pembenaran aksi kekerasan dan terorisme. Contohnya, milisi Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman adalah kelompok bersenjata yang berafiliasi langsung dengan Iran, negara Syiah terbesar di dunia. Mereka menjalankan kebijakan politik dan militer yang merusak tatanan masyarakat Muslim.

Selain itu, Syiah sering kali menggunakan retorika “melawan kezaliman” untuk menarik simpati, padahal kenyataannya mereka menebar kebencian terhadap Sunni dan memecah belah umat Islam. Mereka juga tidak segan bekerja sama dengan kekuatan asing, seperti Amerika Serikat dan Zionis, ketika hal itu menguntungkan kepentingan mereka.


3. Bukti Keterlibatan Syiah dalam Konflik dan Ekstremisme

Beberapa contoh nyata keterlibatan Syiah dalam aksi ekstremisme antara lain:

  • Perang di Suriah: Rezim Bashar al-Assad (beraliran Syiah Alawi) dibantu oleh milisi Hizbullah dan Garda Revolusi Iran dalam membunuh jutaan Muslim Sunni.

  • Yaman: Kelompok Houthi (Syiah Zaidiyah) menggulingkan pemerintahan sah dan menimbulkan perang saudara yang berkepanjangan.

  • Irak: Setelah jatuhnya Saddam Hussein, pemerintahan Syiah di Baghdad mendirikan milisi “Hashd al-Shaabi” yang dikenal melakukan pelanggaran HAM terhadap kaum Sunni.

Semua ini membuktikan bahwa Syiah bukan hanya sekadar sekte teologis, tetapi juga mesin politik dan militer yang digunakan untuk kepentingan kekuasaan dan penjajahan ideologi.


4. Sikap Para Ulama terhadap Syiah dan Kelompok Ekstrem

Para ulama Ahlus Sunnah sepakat bahwa Syiah Rafidhah termasuk kelompok sesat yang harus diwaspadai. Imam Malik rahimahullah pernah berkata:

“Janganlah engkau berbicara dengan mereka (Rafidhah) dan jangan meriwayatkan hadits dari mereka, karena mereka adalah para pendusta.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga menjelaskan dalam Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah:

“Rafidhah adalah kelompok paling jauh dari kebenaran dan paling dekat dengan kekafiran. Mereka lebih berbahaya bagi umat Islam daripada orang-orang kafir asli.”


5. Bahaya Dukungan terhadap Gerakan Syiah Ekstremis

Dukungan terhadap Syiah berarti mendukung perpecahan umat Islam. Dengan menyusupkan ide-ide Syiah ke dalam lembaga pendidikan, media, dan lembaga sosial, mereka berusaha menanamkan kebencian terhadap para sahabat dan mengganti ajaran Islam yang murni dengan ideologi politik mereka.

Umat Islam harus mewaspadai upaya-upaya ini dan memperkuat pemahaman terhadap manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah agar tidak terjerumus dalam propaganda mereka.


Kesimpulan

Syiah bukan hanya sekadar penyimpangan dalam akidah, tetapi juga kekuatan politik yang sering kali berkoalisi dengan kelompok ekstremis untuk melemahkan umat Islam. Sejarah dan fakta menunjukkan bahwa Syiah berperan aktif dalam konflik-konflik besar yang menumpahkan darah kaum Muslimin.

Sudah seharusnya umat Islam memahami hakikat ajaran ini dan bersatu di bawah panji tauhid serta manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah untuk menjaga kemurnian agama dan persatuan umat.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

0 komentar: