Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menggunakan Mazhab Ja’fari sebagai Kedok?


Syiahindonesia.com -
Salah satu cara licik yang digunakan kelompok Syiah untuk menyamarkan penyimpangan akidah mereka adalah dengan menggunakan nama “Mazhab Ja’fari”. Nama ini sering mereka tonjolkan agar tampak seolah-olah Syiah hanyalah salah satu mazhab fikih dalam Islam, seperti Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Padahal, Mazhab Ja’fari yang mereka klaim bukanlah ajaran Imam Ja’far ash-Shadiq, melainkan rekayasa ideologi Syiah Itsna ‘Asyariyah (Imamiyah) yang sarat dengan penyimpangan akidah.


1. Siapa Imam Ja’far ash-Shadiq yang Sebenarnya?

Imam Ja’far ash-Shadiq (80–148 H) adalah cucu dari Ali bin Husain Zainal Abidin rahimahullah, keturunan Rasulullah ﷺ yang dikenal alim, zuhud, dan berpegang teguh pada Sunnah.
Beliau adalah guru besar bagi ulama Ahlus Sunnah seperti:

  • Imam Abu Hanifah rahimahullah

  • Imam Malik rahimahullah

Kedua imam besar itu menimba ilmu dari beliau dan tidak pernah menganggap beliau membawa ajaran baru. Maka, klaim Syiah bahwa Imam Ja’far adalah pendiri mazhab mereka adalah kedustaan besar.


2. Rekayasa Nama “Mazhab Ja’fari” oleh Syiah

Ketika Syiah ingin diterima di dunia Islam, mereka menyadari bahwa nama “Syiah Imamiyah” atau “Itsna ‘Asyariyah” sering dicurigai. Maka mereka mengganti labelnya menjadi Mazhab Ja’fari, agar terlihat seperti mazhab fikih biasa.
Tujuannya:

  • Menyembunyikan penyimpangan akidah mereka, seperti keyakinan bahwa Al-Qur’an telah diubah (tahrif).

  • Menyusup ke lembaga Islam internasional, seperti OKI dan Azhar, agar diakui sejajar dengan mazhab Sunni.

  • Mengelabui umat Islam awam yang tidak paham perbedaan antara mazhab dan sekte.


3. Perbedaan Mazhab Ja’fari versi Syiah dengan Ahlus Sunnah

Meski Syiah mengklaim “Mazhab Ja’fari” hanya berbeda dalam cabang (fikih), kenyataannya perbedaan mereka bersifat ushul (akidah pokok). Berikut contoh nyatanya:

AspekMazhab Sunni (Ahlus Sunnah)Mazhab Ja’fari versi Syiah
Sumber HukumAl-Qur’an dan Sunnah ShahihahAl-Qur’an, Sunnah versi mereka, dan ucapan para imam maksum
Imamah (kepemimpinan)Pemimpin dipilih oleh umatWajib beriman kepada 12 imam maksum
Sikap terhadap SahabatMenghormati dan mencintai sahabatMencela Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Aisyah
Al-Qur’anDiyakini terjaga dari perubahanSebagian ulama Syiah meyakini telah terjadi tahrif
Nikah Mut’ahHaramHalal dan dianggap ibadah
TaqiyyahDilarang berbohong dalam agamaDiperbolehkan berbohong demi keselamatan dan dakwah Syiah

Dari tabel di atas terlihat bahwa perbedaan itu bukan fikih cabang, melainkan menyentuh akidah inti.


4. Tujuan Penggunaan Nama “Mazhab Ja’fari”

Strategi ini digunakan untuk beberapa kepentingan:

  1. Menyusup ke lembaga Islam dunia agar dianggap bagian dari Islam ortodoks.

  2. Membingungkan umat awam supaya mengira Syiah adalah sekadar mazhab fikih.

  3. Menarik simpati akademisi dengan pendekatan ilmiah, padahal di baliknya ada propaganda imamah.

  4. Menutupi permusuhan terhadap Ahlus Sunnah dengan istilah “dialog antar mazhab.”


5. Bantahan dari Ulama Ahlus Sunnah

Para ulama menegaskan bahwa Mazhab Ja’fari versi Syiah bukan mazhab fikih, melainkan sekte sesat:

  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
    “Sesungguhnya Syiah Rafidhah adalah kelompok paling dusta terhadap para imam Ahlul Bait, dan mereka paling jauh dari mengikuti petunjuk para imam tersebut.” (Minhaj as-Sunnah 1/36)

  • Imam Malik pernah berkata ketika ditanya tentang Syiah:
    “Jangan berbicara dengan mereka, jangan duduk bersama mereka, karena mereka adalah pembohong.”

  • Imam Abu Hanifah sendiri belajar dari Imam Ja’far dan berkata:
    “Aku tidak pernah melihat seorang yang lebih alim dalam agama daripada Ja’far bin Muhammad.”
    Namun beliau tidak pernah mengikuti Syiah dan justru berpegang pada Sunnah Nabi ﷺ.


6. Kesimpulan

👉 Penggunaan istilah “Mazhab Ja’fari” hanyalah kedok politik dan ideologis agar Syiah diterima di kalangan umat Islam.
👉 Hakikatnya, mazhab ini mengandung akidah sesat yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, terutama dalam hal imamah, sikap terhadap sahabat, dan konsep wahyu.
👉 Imam Ja’far ash-Shadiq berlepas diri dari keyakinan Syiah yang mengatasnamakan beliau.


Umat Islam harus waspada terhadap istilah “Mazhab Ja’fari” yang sering digunakan untuk menipu, dan hendaknya kembali kepada pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para sahabat.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: