Sumber diplomatik menyampaikan kepada Al Jazeera bahwa Amerika Serikat mengajukan sebuah draf resolusi ke Dewan Keamanan PBB untuk mencabut nama Presiden Suriah Ahmad Asy-Syaraa dan Menteri Dalam Negeri Anas Khithab dari daftar sanksi internasional.
Menurut sumber tersebut, rancangan resolusi itu memuat apresiasi terhadap komitmen Suriah dalam memerangi terorisme, termasuk terhadap keberadaan para pejuang asing.
Selain itu, rancangan resolusi juga menekankan pentingnya komitmen Damaskus untuk menjamin perlindungan, keselamatan, dan keamanan seluruh warga Suriah.
Dalam teks rancangan itu, Dewan Keamanan menegaskan kembali komitmennya untuk menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah, serta mendukung stabilitas dan pembangunan di negara tersebut.
Langkah Amerika Serikat ini muncul menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Suriah Ahmad Asy-Syaraa yang dijadwalkan berlangsung di Gedung Putih pada Senin mendatang.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sejumlah negara lain telah lebih dulu mencabut sanksi terhadap Suriah pada awal tahun ini.
Sebagai latar, sanksi terhadap Suriah diberlakukan sejak rezim presiden terguling Bashar al-Assad melakukan tindakan brutal dalam menumpas revolusi Suriah tahun 2011. Sanksi itu mencakup pembekuan aset, penghentian transfer dana, larangan ekspor teknologi, serta pemutusan hubungan dagang dengan rezim tersebut.
(Samirmusa/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: