Suriah telah menginterogasi dan menahan anggota Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri yang diduga melakukan pelanggaran terhadap warga sipil di Provinsi Sweida, yang mayoritas penduduknya beragama Druze, pada bulan Juli, ungkap komite yang menyelidiki kekerasan tersebut.
Ratusan orang tewas di Sweida dalam kekerasan yang dimulai antarsuku dan faksi Druze.
Suriah menunjuk sebuah komite untuk menyelidiki kekerasan tersebut pada 31 Juli. Juru bicara komite, Ammar Izzedin, mengatakan kepada media Suriah dan regional pada Selasa malam (2/9/2025) bahwa anggota Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan telah diperiksa dan dirujuk ke pengadilan atas dugaan keterlibatan mereka dalam pelanggaran, lansir Reuters.
Izzedin menolak menyebutkan berapa banyak personel yang ditahan, tetapi mengatakan mereka adalah warga negara Suriah yang melakukan kekejaman tersebut secara individu.
Ia mengatakan kepada penyiar regional Al-Hadath bahwa komite telah mengkonfrontasi para tersangka dengan “rekaman video yang menunjukkan mereka” melakukan pelanggaran tanpa merinci pelanggaran apa yang mereka lakukan.
Izzedin mengatakan rekaman itu “cukup” sebagai bukti karena para pejuang telah merekam diri mereka sendiri, tetapi beberapa juga telah mengaku melakukan pelanggaran setelah diperlihatkan video tersebut.
“Mereka ditahan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Pertahanan untuk diserahkan ke pengadilan setelah penyelidikan selesai dan diadili secara terbuka atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap warga Suriah,” kata Izzedin.
Ia mengatakan kepada stasiun TV lokal Syria TV bahwa komite tersebut ingin bertindak cepat untuk menangkap para tersangka meskipun mereka masih melanjutkan pekerjaan investigasinya. (haninmazaya/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: