Syiahindonesia.com – Salah satu ciri utama kelompok Syiah adalah banyaknya ritual-ritual yang tidak pernah diajarkan Rasulullah ﷺ maupun dipraktikkan oleh para sahabat. Ritual-ritual ini dijadikan sarana indoktrinasi, sehingga kaum Muslimin yang awam sering terkecoh dan menganggapnya sebagai bagian dari Islam. Padahal, syariat Islam sudah sempurna dan tidak memerlukan tambahan-tambahan bid’ah yang justru menyesatkan.
Allah ﷻ berfirman:
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗا
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Maidah: 3)
Ayat ini menegaskan bahwa menambahkan ritual baru dalam agama berarti menuduh Islam belum sempurna.
1. Ritual Ratapan dan Menyiksa Diri
Syiah terkenal dengan ritual ratapan di bulan Muharram, terutama pada peringatan Asyura. Mereka menangis, meratap, bahkan melukai tubuh dengan pedang atau rantai untuk mengenang wafatnya Husain bin Ali رضي الله عنه. Padahal, Rasulullah ﷺ telah melarang meratap berlebihan:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ، وَشَقَّ الْجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
"Bukan dari golongan kami orang yang menampar-nampar pipi, merobek baju, dan berteriak dengan seruan jahiliyah." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Doa-Doa dan Ziarah yang Berlebihan kepada Imam
Syiah melakukan ritual ziarah ke makam imam mereka dengan doa-doa khusus, bahkan memohon pertolongan kepada imam seolah-olah mereka memiliki kuasa di sisi Allah. Ini bertentangan dengan tauhid, sebab dalam Islam tidak boleh berdoa kecuali hanya kepada Allah.
Allah ﷻ berfirman:
وَأَنَّ ٱلۡمَسَٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُوا مَعَ ٱللَّهِ أَحَدٗا
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah. Maka janganlah kamu menyembah siapa pun bersama Allah." (QS. Al-Jinn: 18)
3. Nikah Mut’ah sebagai Ritual Syahwat
Syiah menghalalkan nikah mut’ah (kawin kontrak) dan menjadikannya ritual keagamaan. Padahal Rasulullah ﷺ telah mengharamkan mut’ah untuk selamanya. Imam Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه, yang mereka klaim sebagai imam utama, juga menegaskan haramnya mut’ah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّي قَدْ كُنْتُ أَذِنْتُ لَكُمْ فِي الاسْتِمْتَاعِ، وَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Wahai manusia, dahulu aku pernah mengizinkan kalian melakukan mut’ah. Namun, sesungguhnya Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat." (HR. Muslim)
4. Ritual Menunggu Imam Mahdi Versi Syiah
Syiah memiliki keyakinan tentang “Imam Mahdi” yang ghaib dan akan muncul kembali. Untuk itu mereka mengadakan berbagai ritual khusus menunggu imam tersebut, termasuk doa-doa yang tidak diajarkan Rasulullah ﷺ. Keyakinan ini hanyalah mitos yang dijadikan dasar untuk mempertahankan doktrin imamah mereka.
5. Bahaya Ritual Bid’ah Syiah bagi Umat
Ritual-ritual bid’ah ini membuat umat Islam keluar dari ajaran murni Rasulullah ﷺ dan sahabatnya. Lebih parah lagi, ritual itu dipakai Syiah sebagai sarana propaganda untuk menarik simpati dengan sentuhan emosional, padahal isinya hanyalah penyimpangan dari Islam yang benar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
"Sebaik-baik perkara adalah yang sesuai sunnah, dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap bid’ah adalah kesesatan." (HR. Muslim)
Kesimpulan
Syiah menyesatkan umat dengan berbagai ritual bid’ah seperti ratapan dan melukai diri, doa berlebihan kepada imam, nikah mut’ah, serta ritual menunggu imam ghaib. Semua itu tidak ada dalam ajaran Rasulullah ﷺ dan justru bertentangan dengan Al-Qur’an serta sunnah shahih. Umat Islam harus berhati-hati dan senantiasa berpegang pada sunnah agar tidak tergelincir oleh praktik-praktik bid’ah yang merusak aqidah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: