Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menggunakan Media untuk Menyebarkan Pahamnya?


Syiahindonesia.com -
Di era digital saat ini, media memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Syiah sangat memahami kekuatan ini dan telah menggunakannya secara sistematis untuk menyebarkan paham mereka ke seluruh dunia, termasuk ke negara-negara dengan mayoritas Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Artikel ini akan membongkar strategi media Syiah, baik melalui televisi, internet, media sosial, hingga film dan literatur, serta bagaimana umat Islam seharusnya menyikapinya dengan bijak dan penuh kewaspadaan.


1. Media Televisi: Saluran Dakwah yang Dibungkus Cinta Ahlul Bait

Syiah memiliki banyak stasiun televisi satelit, seperti Al-Manar (Hizbullah), Al-Kawthar, Ahlulbayt TV, dan lainnya. Mereka mengangkat tema cinta Ahlul Bait untuk menarik perhatian umat Islam Sunni yang memang mencintai keluarga Nabi ﷺ.

Namun di balik itu, mereka menyisipkan ajaran-ajaran Imamah, pengkultusan Imam, pelecehan terhadap sahabat, dan penghalalan taqiyah, yang bertentangan dengan ajaran Islam yang lurus.

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَيَأْبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُ
“Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya...”
(QS. At-Taubah: 32)


2. Media Sosial: Penyamaran dan Penyusupan Akun

Di media sosial, Syiah membuat ribuan akun yang menyamar sebagai Sunni. Mereka mengunggah kutipan dari ulama Ahlus Sunnah, lalu perlahan menyisipkan narasi-narasi yang menggiring opini ke arah Syiah.

Strategi ini disebut "soft propaganda", dan sering terlihat di:

  • Grup WhatsApp bertema agama

  • Akun TikTok dan Instagram bertema Ahlul Bait

  • Channel YouTube dakwah cinta keluarga Nabi

  • Forum-forum diskusi Islam di Facebook atau Telegram

Sebagian dari mereka tidak mengaku Syiah secara terbuka, karena mengandalkan konsep taqiyah, yakni menyembunyikan akidah demi tujuan jangka panjang.

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَـٰمُهُمْ ۖ وَإِن يَقُولُوا۟ تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌۭ مُّسَنَّدَةٌۭ ۖ هُمُ ٱلْعَدُوُّ فَٱحْذَرْهُمْ
“Apabila kamu melihat mereka, kamu akan terpesona oleh penampilan mereka, dan apabila mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar, mereka adalah musuh, maka waspadalah terhadap mereka.”
(QS. Al-Munafiqun: 4)


3. Film dan Serial: Menyisipkan Narasi Syi’ah dalam Budaya Populer

Iran sebagai negara Syiah sangat aktif memproduksi film dan serial bertema sejarah Islam. Salah satu tujuan utamanya adalah:

  • Mengangkat tokoh-tokoh yang mereka kultuskan

  • Mendegradasi sahabat Nabi

  • Menyisipkan ajaran wilayah, Imamah, dan kebencian kepada Sunni

Contoh film Syiah yang beredar luas:

  • “The Message” versi Syiah

  • Film tentang “Imam Ali” yang mencela sahabat

  • Drama sejarah Karbala yang berlebihan dan emosional

Film semacam ini membuat banyak pemirsa terpengaruh secara psikologis, lalu mengadopsi pemahaman Syiah tanpa sadar.


4. Situs dan Blog Dakwah Online

Mereka juga mendirikan ribuan website dan blog yang terlihat netral, namun sebenarnya penuh dengan konten Syiah. Bahkan ada situs-situs yang menggunakan nama Ahlus Sunnah, tetapi ketika dibaca isinya berisi:

  • Tuduhan bahwa Al-Qur’an telah diubah oleh sahabat

  • Pengkafiran terhadap sahabat

  • Pujian berlebihan terhadap para Imam dan keyakinan akan Imam Mahdi ghaib

Beberapa situs menyamar sebagai pusat kajian Islam atau perpustakaan hadits, padahal isinya menyimpang dan menyesatkan.


5. Pendanaan Media dari Negara Syiah

Iran dan organisasi Syiah internasional mengucurkan dana besar untuk mendanai media dan konten Syiah di seluruh dunia. Tujuannya adalah:

  • Menguasai opini publik

  • Membentuk persepsi bahwa Syiah adalah Islam yang sebenarnya

  • Melemahkan posisi Ahlus Sunnah secara ideologis

Ulama Ahlus Sunnah telah mengingatkan sejak dahulu bahwa perang pemikiran (ghazwul fikri) adalah senjata berbahaya yang dapat menggoyahkan iman umat dari dalam.


6. Cara Umat Islam Menyikapinya

Apa yang harus dilakukan oleh umat Islam Sunni?

  1. Mengenali ciri khas narasi Syiah di media.

  2. Tidak mudah percaya pada akun-akun anonim bertema Islam.

  3. Kembali merujuk pada ulama Ahlus Sunnah yang lurus.

  4. Meningkatkan literasi keislaman agar tidak mudah tertipu.

  5. Melaporkan akun-akun penyebar ajaran sesat ke pihak berwenang.

Rasulullah ﷺ bersabda:

سَتَكُونُ فِتَنٌ، فَقَالُوا: فَمَا تَأْمُرُنَا؟ قَالَ: تَرْجِعُونَ إِلَىٰ أَمْرِكُمُ ٱلْأَوَّلِ
“Akan datang fitnah-fitnah. Lalu para sahabat bertanya: 'Apa yang harus kami lakukan?' Beliau menjawab: 'Kembali kepada ajaran kalian yang pertama (yaitu Islam murni).’”
(HR. Ahmad)


Kesimpulan

Media adalah senjata strategis Syiah dalam menyebarkan paham mereka. Mereka memanfaatkan teknologi dan kecanggihan informasi untuk:

  • Mengelabui umat Islam Sunni

  • Menyebar doktrin secara masif dan terstruktur

  • Membangun opini palsu tentang sahabat dan ajaran Islam

Umat Islam wajib mewaspadai infiltrasi ini dan meningkatkan kecerdasan digital agar tidak terjerumus dalam perang pemikiran yang berbahaya.


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: