Breaking News
Loading...

 Inilah Alasan Banyak Negara Muslim Menolak Penyebaran Syiah


Syiahindonesia.com -
Meskipun mengklaim sebagai bagian dari Islam, paham Syiah kerap mendapat penolakan dari banyak negara Muslim. Penolakan ini bukan tanpa alasan. Dari aspek akidah hingga ancaman keamanan nasional, banyak pemerintah negara-negara Muslim yang menyadari bahaya tersembunyi di balik ekspansi ideologi Syiah. Artikel ini membahas beberapa alasan utama mengapa negara-negara Muslim secara tegas menolak penyebaran ajaran Syiah.

1. Penyimpangan Akidah

Syiah dikenal memiliki perbedaan mendasar dengan akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Beberapa penyimpangan tersebut antara lain:

  • Konsep imamah yang dianggap lebih tinggi dari kenabian

  • Pengkultusan terhadap imam-imam Syiah dan keyakinan bahwa mereka ma’shum (terjaga dari dosa)

  • Mengkafirkan sebagian besar sahabat Nabi, termasuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman رضي الله عنهم

  • Keyakinan bahwa Al-Qur’an telah ditahrif (diubah), meskipun mereka sering menyembunyikan hal ini di hadapan publik

Semua poin ini bertentangan dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ dan dipelihara oleh generasi sahabat.

2. Potensi Perpecahan Umat

Di berbagai negara, kehadiran Syiah sering memicu ketegangan sektarian dan perpecahan umat Islam. Perayaan Asyura yang sarat dengan ritual menyakiti diri, pelaknatan sahabat, dan propaganda sejarah versi Syiah kerap menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat Sunni.

Pemerintah negara seperti Arab Saudi, Maroko, Mesir, hingga Malaysia sangat waspada terhadap aktivitas penyebaran Syiah karena dikhawatirkan memicu instabilitas sosial dan mengganggu kerukunan umat beragama.

3. Ancaman terhadap Keamanan Nasional

Syiah bukan hanya sekadar sekte agama, tetapi juga memiliki dimensi politik yang kuat. Di Iran misalnya, Syiah menjadi ideologi resmi negara dan dijadikan alat ekspansi politik ke wilayah lain. Kelompok-kelompok bersenjata seperti Hizbullah di Lebanon atau milisi Houthi di Yaman menggunakan ideologi Syiah sebagai landasan perjuangan mereka.

Beberapa negara Muslim memandang penyebaran Syiah sebagai bentuk penyusupan ideologi revolusioner Iran yang dapat membahayakan kedaulatan dan keamanan nasional.

4. Fatwa Ulama Dunia Islam

Sejumlah ulama besar dunia Islam telah mengeluarkan fatwa tentang bahaya Syiah. Misalnya:

  • Syaikh Ibn Baz رحمه الله: menyatakan bahwa Syiah Rafidhah adalah golongan sesat dan tidak boleh mendekati aqidah mereka.

  • Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله: memperingatkan umat Islam agar tidak tertipu dengan propaganda Syiah yang dibungkus cinta Ahlulbait.

  • Lembaga Riset Al-Azhar (sebelum era liberalisasi): menolak pencampuran akidah Sunni dan Syiah karena perbedaan yang sangat mendasar.

Fatwa-fatwa ini memperkuat legitimasi negara-negara yang melarang penyebaran ajaran Syiah.

5. Penyusupan lewat Pendidikan dan Media

Penyebaran Syiah sering menyusup melalui:

  • Penerbitan buku dan distribusi gratis

  • Lembaga pendidikan yang menyamar sebagai pusat studi Islam dan Ahlulbait

  • Film dan serial sejarah versi Syiah

  • Media sosial dan situs berita pro-Syiah

Beberapa negara Muslim sadar akan bahaya laten ini dan mengambil tindakan pencegahan, termasuk melarang lembaga-lembaga pendidikan pro-Syiah dan memblokir akses terhadap media yang menyebarkan propaganda mereka.

Kesimpulan

Penolakan terhadap Syiah oleh banyak negara Muslim bukan didasari kebencian sektarian, tetapi karena alasan teologis, sosial, dan politik yang sangat kuat. Paham Syiah tidak hanya menyimpang secara akidah, tetapi juga membawa potensi besar terhadap perpecahan umat dan destabilitas negara. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap penyebaran Syiah merupakan bagian dari menjaga kemurnian Islam dan persatuan kaum Muslimin.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: