Breaking News
Loading...

Bagaimana Cara Membantah Tuduhan-Tuduhan Syiah terhadap Sunni?


Syiahindonesia.com -
Salah satu strategi utama Syiah dalam menyebarkan ideologi mereka adalah melontarkan berbagai tuduhan terhadap Ahlus Sunnah wal Jama’ah, baik dari segi sejarah, akidah, maupun amalan. Tuduhan-tuduhan ini seringkali disampaikan dengan gaya retoris dan sepintas terlihat meyakinkan, padahal hakikatnya penuh manipulasi dan distorsi sejarah. Artikel ini akan memaparkan cara membantah tuduhan Syiah terhadap Sunni secara ilmiah dan tegas, sesuai petunjuk ulama.


1. Tuduhan: Sunni Membenci Ahlul Bait

Ini adalah tuduhan klasik yang terus diulang oleh Syiah, seolah hanya mereka yang mencintai keluarga Nabi ﷺ. Padahal, Ahlus Sunnah adalah pengikut sejati Ahlul Bait, berdasarkan Al-Qur’an dan hadits.

Allah berfirman:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
“Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kalian, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.”
(QS. Al-Ahzab: 33)

Ahlus Sunnah mencintai Ali, Hasan, Husain, Fatimah رضي الله عنهم dan tidak mencela satu pun dari mereka. Namun, cinta ini tidak dibarengi dengan pengkultusan, seperti keyakinan Syiah bahwa para imam mereka ma’shum dan lebih tinggi dari nabi.


2. Tuduhan: Abu Bakar dan Umar Merampas Kekhalifahan

Syiah menuduh dua sahabat utama Rasulullah ﷺ, Abu Bakar dan Umar رضي الله عنهما, telah merebut kekuasaan dari Ali bin Abi Thalib. Ini adalah fitnah besar dan bertentangan dengan fakta sejarah serta ijma' sahabat.

Bantahannya:

  • Ali sendiri membaiat Abu Bakar dan Umar, dan menjadi penasihat mereka.

  • Ali menikahkan putrinya, Ummu Kultsum, dengan Umar bin Khattab — ini tidak mungkin dilakukan jika beliau membenci mereka.

Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah mencatat bahwa Ali menyatakan Abu Bakar dan Umar sebagai pemimpin terbaik umat ini setelah Nabi ﷺ.


3. Tuduhan: Al-Qur’an Sunni Tidak Lengkap

Syiah mengklaim bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini telah diselewengkan oleh sahabat, terutama oleh Abu Bakar dan Umar. Bahkan dalam kitab mereka Al-Kafi disebutkan:

"إن القرآن الذي جاء به جبريل إلى محمد سبعة عشر ألف آية"
“Sesungguhnya Al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Muhammad terdiri dari 17.000 ayat.”
(Al-Kafi, 2/634)

Padahal Al-Qur’an saat ini hanya 6.236 ayat. Ini jelas bertentangan dengan firman Allah:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.”
(QS. Al-Hijr: 9)

Ahlus Sunnah yakin bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang adalah murni, tanpa pengurangan atau penambahan. Tuduhan Syiah ini adalah penghinaan terhadap wahyu dan janji Allah.


4. Tuduhan: Sunni Menolak Imamah Ahlul Bait

Syiah menjadikan doktrin imamah sebagai rukun agama mereka, dan menuduh Sunni mengingkari hak keturunan Ali. Padahal Ahlus Sunnah hanya tidak menganggap imamah sebagai bagian dari akidah, karena Rasulullah ﷺ tidak pernah mewajibkan umat untuk mengikuti satu keturunan tertentu.

Jika benar imamah itu rukun agama, mengapa Al-Qur’an tidak menyebutkannya secara eksplisit?


5. Tuduhan: Ulama Sunni Pro kepada Penguasa Zalim

Syiah sering menuduh ulama Sunni sebagai antek pemerintah dan mendukung kezaliman. Namun yang nyata adalah: justru para ulama Sunni banyak yang dibunuh dan dizalimi oleh penguasa karena tetap membela akidah, contohnya:

  • Imam Ahmad bin Hanbal disiksa karena menolak mengatakan “Al-Qur’an adalah makhluk”.

  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dipenjara karena membela kebenaran.

  • Banyak ulama ditolak oleh raja-raja jika tidak tunduk.

Sementara itu, di negara-negara Syiah, ulama mereka justru dijadikan alat politik.


6. Cara Menyikapi dan Membantah Tuduhan Syiah

Berikut cara praktis menghadapi tuduhan Syiah:

Jawab dengan ilmu dan dalil, bukan emosi
Kuasai sejarah sahabat dan khilafah
Buka kitab-kitab induk Syiah dan tunjukkan penyimpangannya
Gunakan Al-Qur’an dan hadits shahih sebagai sandaran
Ajak berdialog dengan adab, tapi jangan membiarkan kesesatan tersebar

Rasulullah ﷺ bersabda:

الدِّينُ النَّصِيحَةُ
“Agama adalah nasihat.”
(HR. Muslim)

Dan salah satu bentuk nasihat adalah membela kebenaran serta membantah penyimpangan.


Kesimpulan: Jangan Diam terhadap Tuduhan Syiah

Syiah tidak hanya menyebar fitnah, tapi juga menyerang akidah umat. Maka setiap Muslim, khususnya yang sudah belajar agama, wajib membantah tuduhan mereka dengan ilmu dan adab.

Kita bukan membalas kebencian dengan kebencian, tetapi membalas dengan hujjah dan bukti. Ini adalah bagian dari menjaga agama dan menyelamatkan umat dari tipu daya musuh.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: