Breaking News
Loading...

Syiah dan Upaya Mereka untuk Menghapus Sejarah Kejayaan Sunni


Syiahindonesia.com -
Sejak awal kemunculannya, Syiah bukan hanya menyimpang dalam hal akidah dan ibadah, tetapi juga aktif dalam merusak narasi sejarah Islam. Salah satu bentuk penyimpangan paling nyata adalah upaya sistematis mereka untuk menghapus dan menodai sejarah kejayaan kaum Sunni, yang merupakan representasi Islam yang lurus dan murni. Di balik klaim cinta Ahlul Bait, mereka menyisipkan narasi penuh dendam dan distorsi terhadap generasi terbaik umat ini.


Syiah Memandang Buruk Khalifah yang Diakui oleh Sunni

Sejarah mencatat bagaimana Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhum adalah pilar-pilar utama berdirinya kejayaan Islam setelah wafatnya Rasulullah ﷺ. Namun, dalam narasi Syiah, mereka justru menjadi tokoh-tokoh yang dimusuhi. Syiah bahkan menuduh para khalifah tersebut merampas hak kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, dan menyebarkan propaganda bahwa mereka adalah pengkhianat.

Padahal Allah Ta’ala memuji para sahabat:

وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَـٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَـٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya."
(QS. At-Taubah: 100)

Mereka yang diridhai Allah ini justru dicaci oleh Syiah. Ini jelas bentuk penyimpangan akidah yang tidak bisa ditoleransi.


Merusak Narasi Kejayaan Islam dengan Menuduh Sejarah Palsu

Syiah menuduh bahwa sejarah Islam yang selama ini kita pelajari adalah rekayasa Bani Umayyah dan Abbasiyah, padahal justru pada masa itulah Islam mencapai kejayaan global. Di masa kekhalifahan Sunni, Islam menyebar ke tiga benua, ilmu pengetahuan berkembang pesat, dan keadilan ditegakkan.

Sebaliknya, Syiah menyebarkan sejarah alternatif, di mana yang dianggap tokoh besar adalah para “imam maksum” versi mereka, bukan para sahabat yang telah berjuang menegakkan agama ini sejak awal.


Distorsi terhadap Ilmu Hadits dan Ulama Sunni

Ulama-ulama besar seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan lainnya tidak pernah diakui dalam tradisi Syiah. Mereka memiliki kitab-kitab hadits sendiri yang penuh riwayat dari jalur yang tidak sahih, bahkan dari orang-orang yang majhul (tidak dikenal identitasnya).

Hal ini merupakan bagian dari upaya menghapus otoritas keilmuan Sunni, menggantinya dengan “ilmu versi Syiah” yang justru menjauh dari Al-Qur’an dan Sunnah yang sahih.


Syiah dan Penghapusan Jejak Sahabat Nabi ﷺ

Di Iran dan sebagian wilayah Irak yang dikuasai Syiah, makam para sahabat Nabi ﷺ dibiarkan terbengkalai, bahkan dirusak. Ini bukan tanpa alasan: karena Syiah ingin menghapus peran sahabat dalam penyebaran Islam.

Sementara itu, mereka memuliakan kuburan tokoh-tokoh Syiah dan menjadikannya tempat ritual yang menyimpang dari ajaran Islam.


Dalil Hadits tentang Kewajiban Mencintai Para Sahabat

Rasulullah ﷺ bersabda:

«لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ»
"Jangan kalian mencaci para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, itu tidak akan menyamai satu mud atau setengah mud yang mereka infakkan."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika Syiah mencaci sahabat, maka mereka berdiri berseberangan dengan sabda Nabi ﷺ sendiri.


Mengapa Sunni Harus Waspada?

  • Syiah bukan hanya menyimpang, tapi juga berbahaya karena mereka aktif menyebarkan kebencian terhadap sejarah Islam yang sesungguhnya.

  • Mereka menyusup ke lembaga pendidikan, media, dan politik dengan taqiyah – strategi menyembunyikan identitas untuk menipu.

  • Jika dibiarkan, generasi muda bisa kehilangan kepercayaan terhadap sejarah Islam yang benar, dan akhirnya masuk dalam jaringan pemikiran Syiah.


Kesimpulan: Sejarah Sunni adalah Sejarah Islam

Sunni adalah Islam. Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah warisan asli Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat. Sejarah keemasan Islam adalah bukti kebenaran jalan ini.

Sedangkan Syiah adalah gerakan politis dan ideologis yang bertujuan menodai kemurnian Islam, melemahkan umat, dan menghapus jejak kejayaan Islam yang dibangun oleh generasi terbaik.

Kita wajib mempelajari dan menjaga sejarah ini agar tidak dikaburkan oleh fitnah Syiah.

وَمَا يَكِيدُونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
"Mereka tidaklah merencanakan (tipu daya) melainkan untuk membinasakan diri mereka sendiri, namun mereka tidak menyadarinya."
(QS. Al-Anfal: 18)


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: