Breaking News
Loading...

Syiah dan Penyebaran Paham Kesesatan di Kalangan Pemuda


Syiahindonesia.com -
Penyebaran paham Syiah di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Salah satu strategi utama yang mereka gunakan adalah menargetkan generasi muda—khususnya pelajar, mahasiswa, dan pemuda yang masih labil dalam pemahaman agama. Dengan kemasan retorika cinta Ahlul Bait, keadilan sosial, serta perlawanan terhadap penindasan, Syiah secara sistematis menyusup ke dalam ruang-ruang pendidikan, media sosial, dan komunitas remaja Muslim.

1. Pemuda: Target Utama Penyebaran Kesesatan

Pemuda adalah generasi yang penuh semangat mencari kebenaran. Di fase inilah mereka rentan terhadap pengaruh luar, terutama ajaran menyimpang yang dikemas seolah-olah bagian dari Islam. Syiah memanfaatkan ruang-ruang diskusi di kampus, seminar bertema Ahlul Bait, hingga komunitas kajian Islam inklusif, untuk menyisipkan doktrin mereka.

Mereka tidak langsung mengenalkan doktrin-doktrin menyimpang seperti raj’ah, mut’ah, atau imamah yang mengkafirkan sahabat. Mereka masuk lewat pintu "kecintaan kepada keluarga Nabi" — yang tentu saja merupakan nilai mulia dalam Islam, namun dipelintir untuk menjatuhkan sahabat Nabi dan mengusung imamah sebagai doktrin wajib.

2. Strategi Lembut dan Simpatik

Syiah paham bahwa ajaran mereka sulit diterima jika disampaikan secara frontal. Maka pendekatan yang digunakan adalah dengan retorika kemanusiaan: keadilan, anti-penindasan, dan solidaritas. Bahkan dalam banyak forum, mereka tidak menyebut diri mereka "Syiah", tetapi hanya sebagai "pecinta Ahlul Bait" atau "Islam alternatif yang lebih adil".

Dengan dalih pluralisme dan kebebasan berpikir, pemuda diarahkan agar tidak fanatik terhadap ajaran Sunni, dan secara perlahan ditanamkan kecurigaan terhadap sahabat-sahabat Nabi, terutama Abu Bakar, Umar, dan Aisyah radhiyallahu ‘anhum.

3. Penyebaran Lewat Media Sosial dan Komunitas

Media sosial menjadi alat utama penyebaran ideologi Syiah modern. Banyak akun yang tampak netral namun perlahan menyisipkan narasi-narasi khas Syiah: pengkultusan Ali bin Abi Thalib secara berlebihan, narasi kezaliman atas Ahlul Bait, dan tuduhan sistematis terhadap para sahabat.

Bahkan, beberapa kanal YouTube atau TikTok yang mengaku sebagai “kajian Islam progresif” atau “sejarah Islam” diam-diam menyebarkan narasi Syiah. Anak muda yang belum memiliki dasar ilmu yang kuat akan mudah terpengaruh dan menganggap narasi itu sebagai kebenaran.

4. Dalil al-Qur’an tentang Waspada terhadap Penyimpangan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًا

"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqān (pembeda antara yang haq dan yang batil)."
(QS. Al-Anfal: 29)

Ayat ini menunjukkan pentingnya ketakwaan dan ilmu untuk mampu membedakan antara kebenaran dan penyimpangan. Tanpa ilmu dan bimbingan ulama yang lurus, pemuda akan mudah terkecoh oleh ajaran yang dibungkus dengan label “Islam” namun hakikatnya menyimpang.

5. Peran Ulama dan Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan Islam, masjid, dan pesantren harus mengambil peran aktif dalam membentengi pemuda dari kesesatan. Kajian aqidah ahlus sunnah wal jama’ah harus dikokohkan, dan sejarah tentang munculnya kelompok Syiah harus diajarkan dengan jelas agar generasi muda tidak tertipu oleh propaganda cinta Ahlul Bait versi Syiah.

Ulama harus menyuarakan secara tegas bahwa mencintai Ahlul Bait tidak berarti membenci sahabat, dan tidak berarti menerima doktrin imamah yang tidak dikenal oleh para sahabat, tabi’in, dan imam empat mazhab.

Kesimpulan

Penyebaran paham Syiah di kalangan pemuda adalah fenomena nyata yang harus diwaspadai. Mereka menggunakan strategi halus, media sosial, komunitas diskusi, dan pendekatan emosional untuk menarik simpati. Umat Islam harus waspada dan menanamkan aqidah yang benar kepada generasi muda. Jangan biarkan masa depan Islam dirusak oleh penyusupan ideologi yang sesat atas nama cinta Ahlul Bait.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

0 komentar: