Syiahindonesia.com - Salah satu strategi yang paling halus namun berbahaya dalam penyebaran ajaran Syiah adalah penggunaan nama dan simbol Islam. Mereka berbicara tentang cinta kepada Rasulullah ﷺ dan Ahlul Bait, menyebut Allah dan Nabi dalam zikir dan doa mereka, bahkan mengutip ayat-ayat Al-Qur’an. Namun, di balik itu semua, tersembunyi pemahaman yang menyimpang dan bertentangan dengan akidah Islam yang murni.
1. Menyamar Sebagai Muslim
Syiah berpenampilan seperti Muslim, namun membawa ajaran yang sangat berbeda. Mereka melakukan taqiyah, yaitu menyembunyikan keyakinan sebenarnya saat berada di lingkungan Sunni atau masyarakat umum. Tujuannya agar diterima sebagai bagian dari Islam, padahal inti ajaran mereka justru bertentangan.
Taqiyah ini dijadikan prinsip akidah dalam Syiah, sebagaimana dalam kitab mereka:
"التَّقِيَّةُ دِينِي وَدِينُ آبَائِي"
“Taqiyah adalah agamaku dan agama nenek moyangku.”
(Al-Kafi, 2/217)
2. Mengaku Cinta Rasulullah ﷺ, Tapi Membenci Sahabatnya
Syiah sering mengaku sebagai pengikut Rasulullah ﷺ dan Ahlul Bait. Namun di sisi lain, mereka justru mencaci dan mengkafirkan para sahabat yang paling dicintai Nabi ﷺ seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman رضي الله عنهم.
Padahal, Allah memuji para sahabat dalam Al-Qur’an:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
“Orang-orang yang terdahulu masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka.”
(QS. At-Taubah: 100)
Bagaimana mungkin mereka mengklaim Islam tetapi mencela orang-orang yang diridhai oleh Allah?
3. Membangun Masjid Tapi Tidak Salat Jumat
Banyak masjid Syiah yang tampak megah, namun tidak dipakai untuk salat Jumat secara rutin seperti masjid Ahlus Sunnah. Dalam Syiah, salat Jumat tidak dianggap wajib selama imam mereka (Imam Mahdi ghaib) belum muncul. Ini adalah bentuk penyimpangan dari syariat Islam yang tegas mewajibkan salat Jumat.
4. Menggunakan Al-Qur’an Tapi Tidak Meyakini Keutuhannya
Sebagian besar sekte Syiah meyakini bahwa Al-Qur’an telah mengalami tahrif (perubahan) dan ada ayat-ayat yang dihapus. Bahkan sebagian mereka mengklaim bahwa Mushaf Fatimah lebih lengkap daripada Al-Qur’an kaum Muslimin. Ini bertentangan langsung dengan firman Allah:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.”
(QS. Al-Hijr: 9)
5. Tujuan: Menyesatkan Umat dari Dalam
Dengan menggunakan nama Islam, mereka menyusup ke komunitas Muslim, masuk ke dalam lembaga pendidikan, politik, media sosial, dan bahkan dakwah. Mereka tidak mengaku sebagai kelompok baru, melainkan mengaku sebagai Islam yang murni, padahal yang mereka bawa adalah tafsir sesat terhadap Islam.
Ini adalah bentuk fitnah terbesar, karena menyesatkan umat dengan membungkus kesesatan dengan jubah agama.
Kesimpulan: Hati-Hati dengan Penyamaran Syiah
Syiah memang menggunakan nama Islam, namun banyak inti ajarannya bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Mereka menggunakan simbol Islam untuk menarik simpati, lalu menyusupkan racun ideologi dalam bentuk cinta semu kepada Ahlul Bait dan kebencian terhadap sahabat.
Umat Islam wajib waspada dan meningkatkan ilmu agar tidak mudah tertipu dengan tampilan luar yang Islami, namun sejatinya adalah bentuk penyimpangan dari ajaran Rasulullah ﷺ.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: