Silahkan Tonton Imam Mahdi Syiah, Pasti Anda Tertawa [hahahah]
Oleh: Zulkarnain Elmadury
Menarik kalau membaca
buku buku Syiah, makin menjelaskan makna kesesatan, menjadi kutukan buat syiah
sendiri, bahwa Syiah bukanlah agama Islam, bukan agama Allah kita, bukan agama
Nabi Kita, bukan agama sahabat Nabi Kita, bukan agama Hasan dan Husein kita.
Tetapi agama kloningan Persia yang tidak mampu meredam dendamnya. Kebencian
mereka terhadap Islam dan pemeluknya tersurat dalam kitab kitab mereka.
Meskipun mereka mengakui
Nabi Muhammad sebagai Nabi, yang di maksud bukan Nabi Muhammad shallallahu’alahi
wasallam, Tetapi nabi Muhammad yang ada di Karikatur kitab kitab Iran.Kitab
penebar kebencian, permusuhan dan produk Persia lama. Karena mereka tidak punya
akses untuk di sebut bagian dari umat Islam, tetapi dalam ventalasi sejarah
Islam, justru syiah merupakan cabang keyakinan kloningan Persia, yang masih
merindukan agama Mithra.
Mengapa beda Nabi Syiah
dan Nabi Umat Islam ?
Pertama, karena Syiah
berdiri sendiri sebagai agama, menyatakan dengan tegas kalau tidak mengaku
semua warisan Rasulullah, terkait sunnah sunah yang di riwatkan melalu sahabat,
Mereka menolak semua pembawa risalaah Nabi, selama rawinya melibatkan sahabat
sahabat mulya. Sekalipun di mata Syiah begitu rendahnya kedudukan mereka,
bahkan digambar sebagai Syaitan [ Taghut] atau berhala { jbat ]. Bukan saja
sahabat Nabi, para istri Nabipun dikeluarkan dari keyakinan Syiah sebagai istri
Nabi, sehingga semua hadits yang keluar dari lidah mereka juga menjadi batil
diamalkan Syiah
Sama halnya dengan Imam
Mahdi, memang bukan Imam mahdi yang sama dengan Suni, tetapi Imam mahdi Iran
mabuk berak setelah keluar dari naight club, tiba tiba menjadi pemabuk, membawa
wanita mut’ah, lalu mengamuk, seruduk kanan, seruduk kiri, menebar leher umat
Islam. Imam Mahdi kalap, yang menurut Syiah masih mengikuti latihan Silat di
perut Bumi.
Beda dengan Islam Imam
Mahdi islam bukanlah Imam Mahdi Persia, beradab dan berakhlaqul karimah, sama
halnya kakek buyutnya Rasulullah shallallahu’alaihi walam yang sangat beradap.
Tidak bisa dibandingkaan dengan Imam Mahdi, cikal bakal dari segala kehancuraan
di muka bumi
IMAM MAHDI SUNNI,
RAHMATAN LIL’ALAMIN
Ibnu Katsir rahimahullah berkata :
وهو محمد بن عبد الله العلوي الفاطمي الحسني رضي الله عنه
“Ia adalah Muhammad bin ‘Abdillah
Al-‘Alawiy Al-Faathimiy Al-Hasaniy radliyallaahu ‘anhu” [An-Nihaayah fil-Fitan wal-Malaahim, 1/29].
Dari perkataan Ibnu Katsiir rahimahullaah
di atas dapat diketahui bahwa ia adalah keturunan Al-Hasan bin ‘Aliy
radliyallaahu ‘anhumaa. Akan tetapi, hadits yang menunjukkan hal tersebut
adalah lemah :
قال أبو داود حدثت عن هارون بن المغيرة قال ثنا عمرو بن
أبي قيس عن شعيب بن خالد عن أبي إسحاق قال قال علي رضي الله عنه ونظر إلى ابنة
الحسن فقال : إن ابني هذا سيد كما سماه النبي صلى الله عليه وسلم وسيخرج من صلبه
رجل يسمى باسم نبيكم يشبهه في الخلق ولا يشبهه في الخلق
Abu Daawud berkata : Aku diceritakan
dari Haarun bin Al-Mughiirah, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Amru
bin Abi Qais, dari Syu’aib bin Khaalid, dari Abu Ishaaq, ia berkata : Telah
berkata ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu sambil melihat kepada anaknya Al-Hasan :
“Sesungguhnya anakku ini adalah sayyid sebagaimana Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam menamakannya. Dan akan keluar dari tulang shulbinya kelak seorang
laki-laki yang bernama dengan nama nabi kalian, serupa dalam akhlaqnya, namun
tidak serupa dalam bentuk tubuhnya….. [Diriwayatkan
oleh Abu Daawud no. 4290; dinyatakan dla’if oleh Al-Albaaniy dalam Dla’iif
Sunan Abi Daawud, hal. 350 ].
Yang shahih, beliau shallallaahu ‘alaihi wa
sallam hanya bersabda bahwa ia adalah seorang laki-laki dari kalangan
Ahlul-Bait keturunan Faathimah binti Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana riwayat :
حدثنا فضل بن دكين ثنا ياسين العجلي عن إبراهيم بن محمد
بن الحنفية عن أبيه عن على رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
المهدي منا أهل البيت يصلحه الله في ليلة
Telah menceritakan kepada kami Fadhl bin
Dukain : Telah menceritakan kepada kami Yaasiin Al-‘Ijliy, dari Ibraahiim bin
Muhammad bin Al-Hanafiyyah, dari ayahnya, dari ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu, ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Al-Mahdiy
itu berasal dari keturunan kami, Ahlul-Bait. Allah akan memperbaikinya dalam
satu malam” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/84; Ahmad Syaakir (1/444) berkata :
“Sanadnya shahih”].
حدثنا أحمد بن إبراهيم ثنا عبد الله بن جعفر الرقي ثنا
أبو المليح الحسن بن عمر عن زياد بن بيان عن علي بن نفيل عن سعيد بن المسيب عن أم
سلمة قالت سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : المهدي من عترتي من ولد فاطمة
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Ibraahiim : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Ja’far Ar-Raqiy :
Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin ‘Umar, dari Ziyaad bin Bayaan, dari
‘Aliy bin Nufail, dari Sa’iid bin Al-Musayyib, dari Ummu Salamah, ia berkata :
Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Al-Mahdiy
itu berasal dari keturunanku dari anak Faathimah” [Diriwayatkan oleh
Abu Daawud no. 4284; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi
Daawud, 3/20-21].
حدثنا مسدد أن عمر بن عبيد حدثهم ح وثنا محمد بن العلاء
ثنا أبو بكر يعني بن عياش ح وثنا مسدد ثنا يحيى عن سفيان ح وثنا أحمد بن إبراهيم
ثنا عبيد الله بن موسى أخبرنا زائدة ح وثنا أحمد بن إبراهيم حدثني عبيد الله بن
موسى عن فطر المعنى واحد كلهم عن عاصم عن زر عن عبد الله عن النبي صلى الله عليه
وسلم قال : لو لم يبق من الدنيا إلا يوم قال زائدة في حديثه لطول الله ذلك اليوم
ثم اتفقوا حتى يبعث فيه رجلا مني أو من أهل بيتي يواطىء اسمه اسمي واسم أبيه اسم
أبي
Telah menceritakan kepada kami Musaddad,
bahwasannya ‘Umar bin ‘Ubaid telah menceritakan kepada mereka. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-‘Alaa’ : Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr – yaitu – Ibni ‘Ayyaasy. Dan telah menceritakan kepada kami
Musaddad : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa, dari Sufyaan. Dan telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibraahiim : Telah menceritakan kepada kami
‘Ubaidullah bin Muusaa : Telah mengkhabarkan kepada kami Zaaidah. Dan telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibraahiim : Telah menceritakan kepadaku
‘Ubaidullah bin Muusaa, dari Fithr dengan makna hadits yang sama. Mereka semua
dari ‘Aashim, dari Zirr, dari ‘Abdullah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda : “Seandainya dunia ini tidak tersisa kecuali hanya
sehari saja”. Zaaidah menyebutkan dalam haditsnya : "maka Allah akan
memanjangkan hari itu”. Kemudian mereka (para perawi) bersepakat - dalam
menyebutkan lafadz - : “hingga Allah mengutus seorang laki-laki dariku,
atau dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku, dan nama bapaknya juga sama
dengan nama bapakku….” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4282;
Al-Albaaniy berkata dalam Shahih Sunan Abi Daawud, 3/20 : “Hasan shahih”
Apa yang dijelaskan oleh hadits shahih di
atas tentang identitas Imam Mahdiy, sangat berbeda dengan Imam Mahdiy yang
dipercayai kaum Syi’ah yang menghilang untuk sementara waktu. Imam Mahdi Syiah lebih norak penampilannya,
ibarat preman kampung yang baru tahu kita, bukan saja kaget, tetapi juga lata
melihat orang lain, sehingga di dorng rasa ketakutannya, Imam Mahdi Syiah ini
mengamuk, tak tentu ujung pangkalnya. Nabipun dipaksa tunduk pada Imam Mahdi
yang dalam kandungan orang Iran. Atau masih sedang dirancang oleh imam imam
Syiah, untuk diorbitkan nantinya.
Nama imam keduabelas Syi’ah ini adalah Muhammad,
dan nama ayahnya adalah Hasan Al-Askariy. Padahal dalam riwayat
di atas, nama Al-Mahdiy ini adalah sama seperti nama Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam (yaitu Muhammad), nama nama ayahnya sama seperti nama ayah
beliau (yaitu ‘Abdullah). Jelas, Muhammad bin Al-Hasan (Al-Askariy) bukan
Imam Mahdiy dalam i’tiqad Ahlus-Sunnah. Disini sudah membedakan antara Imam Mahdi boneka Iran dan Imam Mahdi yang
lahir daari kandungan Nabinya kaum sunni.
Percaya pada Imam Mahdi
Syiah, sama saja dengan menolak hadits hadits Nabi dari riwayat Sunni.
Dengan Apa Al-Mahdiy Menghukumi
Manusia ?
حدثنا سليمان بن داود الطيالسي حدثني داود بن إبراهيم
الواسطي حدثني حبيب بن سالم عن النعمان بن بشير عن رسول الله صلى الله عليه وسلم
قال تكون النبوة فيكم ما شاء الله ان تكون ثم يرفعها إذا شاء ان يرفعها ثم تكون
خلافة على منهاج النبوة فتكون ما شاء الله ان تكون ثم يرفعها إذا شاء الله أن
يرفعها ثم تكون ملكا عاضا فيكون ما شاء الله ان يكون ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها
ثم تكون ملكا جبرية فتكون ما شاء الله ان تكون ثم يرفعها إذا شاء ان يرفعها ثم
تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت
Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan
bin Daawud Ath-Thayaalisiy : Telah menceritakan kepadaku Daawud bin Ibraahiim
Al-Waasithiy : Telah menceritakan kepadaku Ibraahiim Al-Waasithiy : Telah
menceritakan kepadaku Habiib bin Saalim, dari An-Nu’maan bin Basyiir, dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda : “Akan ada masa
kenabian pada kalian selama yang Allah kehendaki, Allah
mengangkat/menghilangkannya kalau Allah kehendaki. Lalu akan ada masa khilafah
di atas manhaj Nubuwwah selama yang Allah kehendaki. Kemudian Allah
mengangkatnya jika Allah menghendaki. Lalu ada masa kerajaan yang sangat kuat
(ada kedhaliman) selama yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya bila
Allah menghendaki. Lalu akan ada masa kerajaan (tirani) selama yang Allah
kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya bila Allah menghendaki. Lalu akan ada
lagi masa kekhilafahan di atas manhaj Nubuwwah”. Kemudian beliau diam”
[Diriwayatkan oleh Ahmad 4/273 dan Ath-Thayalisi no. 439; dishahihkan oleh
Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 5].
Ada satu faedah yang dapat kita ambil dari
hadits di atas. Kekhilafahan di akhir jaman (Al-Mahdiy) akan kembali
sebagaimana kekhilafahan di era Al-Khulafaaur-Raasyidiin yang berada di atas
manhaj kenabian secara murni (tanpa penyelewengan). Tidaklah mereka beragama
dan bersyari’at kecuali dengan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Sudah diketahui secara aksiomatik
bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah nabi terakhir dan
risalahnya adalah risalah terakhir yang akan berlaku sampai hari kiamat.
Berbeda dengan Syiah,
punya andalan sendiri dalam berimam Mahdi, semacam pertandingan sepak bola
saja, kitab kitab Syiah menggambarkan Imam Mahdi Syiah sebagai pesaing Imam
Mahdi Sunni. Artinya ada Imam mahdi Syiah dan Ada Imam Mahdi Sunni. Imam mahdi
sunni yang sangat beradab dan Imam mahdi Syiah yang sangat biadab
Abu ‘Abdillah ‘alaihis-salaam berkata :
إذا قام قائم آل محمد حكم بحكم داود
وسليمان ولا يسأل بينة
“Apabila Al-Qaaim (yaitu Al-Mahdiy –
Abul-Jauzaa’) dari keluarga Muhammad muncul, ia akan menghukumi dengan
hukum Nabi Daawud dan Nabi Sulaimaan tanpa perlu meminta bukti/kejelasan”
[Ushuulul-Kaafiy, 1/397; kata Al-Majlisiy : “muwatstsaq”]. Disini Imam Mahdi syiah bertindak sebagai seorang
Misionaris yang mengembakan agama Kristen, ajaran david sebagaimana keyakinan
dalam injil, bahwa daud tu adalah asal muasal yesus. Bisa disebut bahwa Imam
Mahdi Syiah sejalan dengan misi kristen.
dalam lafadh lain :
إذا قام قائم آل محمد حكم بين الناس بحكم داود عليه
السلام ولا يحتاج إلى بينة
“Apabila Al-Qaaim (yaitu Al-Mahdiy ] dari keluarga Muhammad
muncul, ia akan menghukumi di antara manusia dengan hukum Nabi Daawud
‘alaihis-salaam tanpa membutuhkan bukti/kejelasan” [Al-Irsyaad oleh
Al-Mufiid, hal. 413].
Bahkan secara tegas, Al-Mahdiy versi Syi’ah
akan berhukum dengan hukum baru (bukan dengan hukum Rasulullah Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam) dan kitab yang baru.
عن أبي بصير قال : قال أبو جعفر (ع) : يقوم القائم بأمر
جديد وكتاب جديد وقضاء جديد على العرب .......
Dari Abu Bashiir, ia berkata : Telah
berkata Abu Ja’far ‘alaihis-salaam : “Al-Qaaim (Al-Mahdiy) akan muncul
dengan perkara yang baru, dengan kitab baru, dan dengan hukum/keputusan yang
baru atas orang-orang ‘Arab……” [Bihaarul-Anwaar 52/354 dan Al-Ghaibah
oleh An-Nu’maaniy hal. 154].[3]
عن أمير المؤمنين عليه السلام قال والله لكأني أنظر إليه
بين الركن والمقام يبايع الناس على كتاب جديد
........
Dari Amiirul-Mukminiin ‘alaihis-salaam, ia
berkata : “Demi Allah, sungguh seakan-akan aku melihatnya di antara rukn
dan maqaam membaiat orang-orang di atas kitab yang baru….”
[Bihaarul-Anwaar, 52/135 dan Al-Ghaibah oleh An-Nu’maaniy hal. 176].
Dan inilah orang-orang yang menjadi
‘pembela’ Al-Mahdiy Syi’ah kelak :
عن المفضّل بن عمر عن أبي عبد الله قال (( يخرج مع القائم
عليه السلام من ظهر الكوفة سبعة وعشرون رجلا من قوم موسى، وسبعة من أهل الكهف
ويوشع بن نون وسليمان وأبو دجـانة الأنصاري والمقداد ومالك الأشتر فيكونون بين
يديه أنصارا
Dari Al-Mufadldlal bin ‘Umar, dari Abu
‘Abdillah, ia berkata : “Akan keluar bersama bersama Al-Qaaim (Al-Mahdiy)
‘alaihis-salam dari luar kota Kuufah duapuluh tujuh laki-laki dari kaum Muusaa,
tujuh orang dari ahlul-kahfi, Nabi Yusyaa’ bin Nuun, Nabi Sulaimaan, Abu
Dujaanah Al-Anshaariy, Al-Miqdaad, Maalik Al-Asytar. Mereka semua akan berada
di hadapannya sebagai pembela” [Al-Irsyaad, hal. 402; shahih].
Imam Syiah itu punya bala
tentara dari kurun waktu yang jauh sebelum Islam, kalau dimaksud umat Nabi Muhammad,
bisa saja dari kalangan Iasrael, domba sesat dalam kisah Injil, atau yang
disebut yahudi, sebagai bagian dari bani Israel yang memisahkan diri, sejak
jaman Nabi daud. Al-Mahdiy akan membunuh siapa saja yang tidak
menyepakatinya dalam urusan agama sebagaimana di atas, sebagaimana dilaporkan
oleh Ath-Thabarsiy :
وأنه يقتل من بلغ العشرين ولم يتفقه في الدين
“Dan ia (Al-Mahdiy) akan membunuh siapa
saja yang telah mencapai usia duapuluh tahun namun tidak menyepakatinya dalam
perkara agama” [I’laamul-Waraa oleh Ath-Thabarsiy hal. 431 dan Bihaarul-Anwaar
52/152].
Perlu kita tanyakan :
“Apakah masih ada hajat untuk menghukumi
manusia dengan hukum Nabi Daawud (Zabuur) dan Nabi Sulaimaan sementara
hukum/syari’at Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah
hukum/syari’at yang paling sempurna ?”.
“Apakah syari’at Nabi Daawud
‘alaihis-salaam lebih baik daripada syari’at Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wa sallam sehingga Al-Mahdiy perlu flash back dalam penerapan hukum kepada
manusia ?”.
Allah ta’ala berfirman :
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا
لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ
بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ
مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: