Breaking News
Loading...

Kedustaan kitab Al Kaafi karya Al kulainy Tentag Imamah


Oleh Zulkarnqin ElMadury

Entah wangsit dari mana Yang datang pada Al kulaini sebagai penulis kitab Al Kaafi. Merupakan salah satu kitab induk ajaran syiah yang paling dianggap sakral oleh kaum Syiah. Dalam kitab yang ditulis berdasarkan informasi dari Ahlul Bait menurut lainnya, sebenarnya adalah sebuah kitab yang tidak terjamin keselamatannya dari kedustaan dan kebohongan oleh kulaini sendiri. Terlebih di dalam Kitab Syiah Itu sanadnya harus dari Ahlul Bait secara keseluruhan tetapi dari Ahlul Bait ke al-kulaini tidak melalui sanad yang seharusnya ditempuh sehingga bisa disebut. Sanad sanad yang terdapat dalam kitab Al kulaini adalah sanad sanad yang dipaksakan untuk diimani oleh kaum Syiah sebagai kebenaran.

Contohnya dalam Bab Al Imamah Alquran ini menulis sebagai berikut

Di antara bab-bab dalam kitab Al-Kaafiy antara lain adalah :

بَابُ أَنَّ الْأَئِمَّةَ ( عليهم السلام ) يَعْلَمُونَ جَمِيعَ الْعُلُومِ الَّتِي خَرَجَتْ إِلَى الْمَلَائِكَةِ وَ الْأَنْبِيَاءِ وَ الرُّسُلِ( عليهم السلام )

“Bab : *Para imam (‘alaihis-salaam) mengetahui seluruh ilmu yang keluar kepada para malaikat, Nabi, dan Rasul (‘alaihimus-salaam)”*

Di mana sebuah tulisan yang meyakinkan bahwa seorang Imam dalam pandangan dan daya khayal Al kulaini lebih Makshum dari orang Makshum. Keberadaan Imamah lebih unggul dari para nabi dan Malaikat. Seolah adalah Tuhan kedua yang lebih tahu dari para nabi dan Malaikat karena langsung menerima dari Tuhan pertama. Keyakinan kulaini ini bisa saja bersifat adu domba antar sesama umat Islam karena isi kitab nya lebih banyak provokasi dibandingkan kitab-kitab yang dimiliki oleh sunni yang lebih pada nasehat.

Dalam tulisan tersebut bisa digambarkan kedudukan Imam ternyata Allah jauh lebih mendominasi kemampuannya dibandingkan dengan para nabi dan Malaikat yang hanya menjalankan misi dari Allah subhanahu wa ta'ala. Sedangkan Imamah bahkan bisa mengungguli nabi-nabi sebelumnya, bila tidak maka kitab ini bisa disebut kitab ngecap yang menjadi perhatian pembaca meskipun isinya hanya sekedar mitos dan Cerita fiktif tak berdasar sama sekali


Untuk mengetahui kenakalan penulis yang sangat fiktif Di dalam karyanya ini bisa dipahami dari lafadz hadits yang disandarkan kepada salah satu Imam 12 . Disebutkan di dalamnya kalau pengetahuan Imam itu jauh lebih luas dari sekedar nabi dan rasul termasuk para malaikat, karena kedudukan Imam bisa melebihi segalanya dan bisa menganulir syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Dalam bab ini ada 4 buah hadits/riwayat.  contohnya :

أَبُو عَلِيٍّ الْأَشْعَرِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ النُّعْمَانِ عَنْ سُوَيْدٍ الْقَلَّاءِ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ أَبِي بَصِيرٍ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ ( عليه السلام ) قَالَ إِنَّ لِلَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ عِلْمَيْنِ عِلْمٌ لَا يَعْلَمُهُ إِلَّا هُوَ وَ عِلْمٌ عَلَّمَهُ مَلَائِكَتَهُ وَ رُسُلَهُ فَمَا عَلَّمَهُ مَلَائِكَتَهُ وَ رُسُلَهُ ( عليهم السلام ) فَنَحْنُ نَعْلَمُهُ .

Abu ‘Aliy Al-Asy’ariy, dari Muhammad bin ‘Abdil-Jabbaar, dari Muhammad bin Ismaa’iil, dari ‘Aliy bin An-Nu’maan, dari Suwaid Al-Qallaa’, dari Abu Ayyuub, dari Abu Bashiir, dari Abu Ja’far (‘alaihis-salam), ia berkata : “ *Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla mempunyai dua macam ilmu. (Pertama), ilmu yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan (Kedua) ilmu yang diajarkan para malaikat dan Rasul-Nya. Segala yang diajarkan para malaikat dan Rasul-Nya (‘alaihis-salaam), maka kami mengetahuinya”* [Al-Kaafiy, 1/256].

Bisa diperhatikan bagaimana Imam menggambarkan dirinya yang mengetahui ilmu yang tidak diketahui oleh para nabi yaitu ilmu yang tidak pernah disebarkan oleh Allah kepada nabi nabi dan Malaikat sedangkan Imam meliputi segala ilmu yang didapatkan oleh nabi nabi dan Malaikat Juga ilmu yang tidak diketahuinya oleh mereka. Adalah sebuah pendapat yang sangat luar biasa dilakukan untuk mengeleminner kerasulan para nabi. Sama halnya dengan seorang yang kedudukannya bisa menggugurkan kenabian juga mencabut tugas malaikat yang berpredikat sebagai penyampai berita langit.


Yang kedua adalah bagaimana al-kulaini menggambarkan Imam bisa memerintah Allah untuk menurunkan wahyu kepada Nya agar memberitahukan apa yang tidak diketahui oleh Imam dalam waktu singkat

Bab yang lain dalam kitab Al-Kaafiy :

بَابُ أَنَّ الْأَئِمَّةَ ( عليهم السلام ) إِذَا شَاءُوا أَنْ يَعْلَمُوا عُلِّمُوا

“Bab : *Bahwasannya para imam (‘alaihis-salaam) apabila ingin mengetahui, maka mereka akan diberi tahu”.*

Hal ini membuktikan bagaimana para imam dalam pandangan Al kulaini sebagai penulis kitab Al Kaafi melukiskan imam yang bisa memerintah Tuhan kapan saja. Atau bisa dikatakan bahwa kedudukan Imam itu lebih tinggi dari Tuhan karena bisa memerintah Tuhan kapan saja untuk mengirim Wahyu kepadanya. Bisa digunakan sebagai Terawang masa depan yang bisa ditembus oleh Imam Imam Syiah tentunya sebuah cerita kurafat yang paling menarik dibuat oleh Syiah.


************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: