Breaking News
Loading...

Syiah dan Ketidakjelasan dalam Doktrin Imamah


Syiahindonesia.com -
Salah satu konsep paling fundamental dalam ajaran Syiah adalah imamah, yaitu keyakinan bahwa para imam setelah Nabi Muhammad ﷺ memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada para nabi (kecuali Rasulullah), ma’shum dari kesalahan, dan menjadi satu-satunya sumber kebenaran agama. Namun jika ditelusuri, doktrin imamah yang dianggap “inti agama” oleh Syiah ternyata penuh kontradiksi, saling bertentangan, dan berdiri di atas dasar yang tidak jelas. Inilah yang kemudian menjadi salah satu bukti terbesar bahwa Syiah bukanlah kelanjutan dari Islam, melainkan ideologi politik yang dibungkus dalam istilah agama.


1. Jumlah Imam yang Tidak Konsisten dalam Sejarah Syiah

Syiah sering mengklaim bahwa imamah adalah ajaran mutlak dari Allah dan Nabi ﷺ. Namun sejarah internal mereka menunjukkan:

  • Ada kelompok Syiah yang percaya 5 imam

  • Ada yang percaya 7 imam

  • Ada yang percaya 12 imam

  • Ada yang percaya lebih dari 12 imam

  • Ada Syiah Zaidiyah yang menolak konsep imam ma’shum

Jika imamah adalah ajaran suci dari Allah, mengapa pengikutnya tidak sepakat?

Ahlus Sunnah saja sepakat 100% tentang rukun iman dan rukun Islam, sementara Syiah tidak sepakat dalam ajaran paling penting mereka sendiri.


2. Tidak Ada Ayat Al-Qur’an yang Menyebut Nama Imam

Syiah menuduh Ahlus Sunnah “melupakan imamah”, padahal mereka sendiri tidak bisa menunjukkan satu pun ayat yang menyebut:

  • Ali

  • Hasan

  • Husain

  • Imam-imam lainnya

Tidak ada satu ayat pun yang menjelaskan jumlah imam, sifat imam, atau urutan imam. Semua hanya berdasarkan penafsiran paksa.

Padahal Allah ﷻ berfirman:

﴿ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ﴾
“Kami tidak meninggalkan apa pun dalam Al-Kitab.”
(QS. Al-An’am: 38)

Jika imamah adalah pondasi agama, tentu Allah akan menjelaskannya dengan terang — sebagaimana shalat, puasa, zakat, haji.


3. Nabi Tidak Pernah Menyebut Daftar Imam atau Nama-Nama Mereka

Syiah mengklaim Nabi ﷺ telah menunjuk 12 imam. Tetapi:

  • tidak ada hadis sahih dalam kitab Sunni tentang nama-nama itu

  • tidak ada hadis mutawatir yang memberikan daftar imam

  • bahkan dalam kitab Syiah sendiri banyak kontradiksi tentang siapa imam berikutnya

Jika imam adalah pemimpin wajib bagi umat, mengapa Nabi tidak menjelaskan secara jelas?


4. Imam Syiah Tidak Pernah Memerintah atau Memimpin Umat

Ironisnya, dalam sejarah Islam:

  • Abu Bakar memimpin umat

  • Umar memimpin umat

  • Utsman memimpin umat

  • Ali memimpin umat

Tetapi imam-imam Syiah:

  • tidak pernah memimpin negara

  • tidak pernah memimpin peperangan

  • tidak pernah memimpin penaklukan

  • tidak memimpin pemerintahan

  • tidak memerintah kaum muslimin

Bagaimana mungkin mereka disebut “pemimpin umat” padahal tidak pernah memimpin?


5. Doktrin Ma'shum Tanpa Dalil

Syiah meyakini imam:

  • tidak pernah salah

  • tidak pernah lupa

  • mendapat wahyu dalam bentuk ilham

  • lebih tinggi dari malaikat

Namun tidak ada dalil dari Al-Qur’an ataupun hadis sahih yang menyatakan manusia biasa dapat ma’shum. Hanya para nabi yang diberikan kemaksuman.

Ahlus Sunnah:
Ma’shum = hanya para nabi.

Syiah:
Ma’shum = para imam (lebih dari nabi).


6. Imam ke-12 Syiah Hilang Tanpa Jejak (“Imam Ghaib”)

Imam ke-12 menurut Syiah:

  • lahir tapi tidak ada catatan sejarah

  • hilang pada usia 5 tahun

  • tidak ada makam

  • tidak pernah muncul memimpin umat

  • tidak ada bukti otentik keberadaannya

Namun Syiah mengklaim bahwa:

  • ia masih hidup selama lebih dari 1100 tahun

  • ia memimpin umat secara “ghaib”

  • ia menerima surat-surat dari pengikut

  • ia akan muncul di akhir zaman

Ini lebih mirip mitologi daripada akidah Islam.


7. Para Imam Syiah Saling Bertentangan dalam Riwayat Mereka

Kitab-kitab Syiah seperti Al-Kāfi penuh pernyataan imam yang saling kontradiksi. Misalnya:

  • Imam satu mengatakan Al-Qur’an tidak berubah

  • Imam lain mengatakan Al-Qur’an telah diubah

  • Imam satu mengatakan taqiyah wajib

  • Imam lain mengatakan taqiyah tidak perlu

  • Imam satu menyuruh mut’ah

  • Imam lain melarang mut’ah

Jika imam ma’shum, mengapa ajaran mereka bertentangan?


8. Syiah Menganggap Imamah Lebih Penting dari Kenabian

Dalam banyak kitab mereka disebutkan:

  • imam lebih tinggi dari nabi

  • imam lebih tinggi dari malaikat

  • bumi tidak akan ada tanpa imam

  • dunia rusak jika imam hilang

Padahal dalam Islam, tidak ada kedudukan yang melebihi kenabian — kecuali Allah ﷻ itu sendiri.


Kesimpulan

Ketidakjelasan doktrin imamah Syiah menunjukkan bahwa:

  • ajaran ini bukan bagian dari Islam

  • tidak memiliki dasar dari Al-Qur’an

  • tidak memiliki dalil sahih dari hadis

  • penuh kontradiksi historis dan logis

  • lebih seperti ideologi politik dibanding akidah

Umat Islam harus memahami bahwa imamah versi Syiah bukan sekadar perbedaan mazhab, tetapi penyimpangan besar yang bertentangan dengan fondasi Islam itu sendiri.


Jika ingin, saya bisa membuat artikel lanjutan seperti:

  • “Mengapa Imamah Syiah Tidak Masuk Akal dari Segi Logika?”

  • “Perbandingan Imamah Syiah vs Khilafah dalam Islam.”

  • “Asal Usul Doktrin Imamah dan Siapa yang Menciptakannya.”

Tinggal beri judulnya, saya buatkan.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: