Breaking News
Loading...

Penghinaan Syiah terhadap Para Sahabat Rasulullah

 


Syiahindonesia.com –
Salah satu penyimpangan paling berbahaya dalam ajaran Syiah adalah penghinaan sistematis terhadap para sahabat Rasulullah ﷺ. Bukan sekadar perbedaan pandangan sejarah, tetapi telah sampai pada pengkafiran, pelaknatan, dan penistaan terhadap generasi terbaik umat Islam yang dipilih langsung oleh Allah untuk mendampingi Nabi-Nya. Penghinaan ini bukan hanya merusak adab, tetapi menghancurkan fondasi akidah Islam itu sendiri.

Artikel ini mengulas secara detail bagaimana sikap Syiah terhadap para sahabat, dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits tentang kemuliaan sahabat, serta bahaya besar ideologi ini bagi umat Islam.


1. Siapa Para Sahabat Rasulullah dan Mengapa Mereka Mulia?

Dalam Islam, sahabat adalah orang yang:

  • Beriman kepada Nabi ﷺ,

  • Pernah bertemu dengan beliau,

  • Wafat dalam keadaan Islam.

Merekalah generasi yang:

  • Menerima Al-Qur’an langsung dari Rasulullah ﷺ,

  • Menyampaikan hadits kepada umat,

  • Menyebarkan Islam ke seluruh dunia.

Allah memuji mereka secara langsung dalam Al-Qur’an:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.”
(QS. At-Taubah: 100)

Ayat ini menegaskan bahwa keridhaan Allah telah ditetapkan bagi para sahabat.


2. Bentuk-Bentuk Penghinaan Syiah terhadap Para Sahabat

Dalam kitab-kitab rujukan Syiah klasik, penghinaan terhadap sahabat dilakukan dalam berbagai bentuk:

1. Pengkafiran Sahabat

Sebagian besar sahabat disebut telah murtad setelah wafatnya Nabi ﷺ, kecuali segelintir orang yang dianggap loyal kepada Ali.

2. Pelaknatan Tokoh-Tokoh Utama Sahabat

Yang paling sering menjadi sasaran adalah:

  • Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu,

  • Umar radhiyallahu ‘anhu,

  • Utsman radhiyallahu ‘anhu,

  • dan bahkan Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي
“Janganlah kalian mencela para sahabatku.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Menghina sahabat berarti melanggar larangan Rasulullah ﷺ secara terang-terangan.

3. Menuduh Sahabat sebagai Pengkhianat

Syiah menuduh para sahabat telah:

  • Merebut kekhilafahan secara zalim,

  • Mengubah ajaran agama,

  • Mengkhianati Ahlul Bait.

Tuduhan ini secara otomatis berarti menuduh Islam disebarkan oleh para pengkhianat, sebuah tuduhan yang sangat berbahaya bagi iman umat.


3. Al-Qur’an Membantah Penghinaan Syiah terhadap Sahabat

Selain QS. At-Taubah: 100, Allah juga berfirman:

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan berkasih sayang sesama mereka.”
(QS. Al-Fath: 29)

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
“Sungguh Allah telah ridha kepada orang-orang beriman ketika mereka berbaiat kepadamu di bawah pohon.”
(QS. Al-Fath: 18)

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa ridha Allah terhadap para sahabat adalah ketetapan syariat, bukan opini sejarah. Maka menghina sahabat berarti menolak Al-Qur’an.


4. Dampak Fatal Menghina Sahabat terhadap Akidah

Penghinaan terhadap sahabat bukan perkara ringan, dampaknya sangat besar:

1. Merusak Kepercayaan terhadap Al-Qur’an

Al-Qur’an sampai kepada kita melalui para sahabat. Jika mereka dianggap kafir dan pengkhianat, maka:

  • Keabsahan Al-Qur’an menjadi diragukan,

  • Seluruh agama Islam menjadi runtuh.

2. Merusak Kepercayaan terhadap Hadits

Hadits Nabi ﷺ diriwayatkan oleh sahabat. Jika sahabat dianggap sesat, maka hadits juga otomatis dianggap tidak bisa dipercaya.

3. Merusak Konsep Keadilan dalam Islam

Ajaran yang mengkafirkan generasi terbaik umat adalah kezaliman akidah yang sangat besar.


5. Sikap Rasulullah ﷺ terhadap Para Sahabat

Rasulullah ﷺ tidak hanya melarang mencela sahabat, tetapi juga memerintahkan untuk mencintai mereka:

آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ الأَنْصَارِ وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ
“Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar, dan tanda kemunafikan adalah membenci mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika membenci sebagian sahabat saja disebut sebagai tanda kemunafikan, maka melaknat dan mengkafirkan mayoritas sahabat jelas merupakan kesesatan yang sangat nyata.


6. Tujuan Syiah Menghina Para Sahabat

Penghinaan Syiah terhadap sahabat bukan tanpa tujuan. Di balik itu terdapat agenda besar:

  1. Meruntuhkan fondasi Sunni,

  2. Membangun legitimasi palsu bagi imamah versi Syiah,

  3. Mengaburkan sejarah Islam,

  4. Memecah belah umat dari dalam,

  5. Menggantikan otoritas sahabat dengan otoritas imam Syiah.

Dengan menjatuhkan sahabat, mereka berharap umat Islam tidak lagi bersandar kepada Al-Qur’an dan Sunnah, tetapi kepada kitab-kitab Syiah.


7. Pandangan Ulama Ahlus Sunnah terhadap Penghina Sahabat

Para ulama Ahlus Sunnah sejak dahulu telah sepakat bahwa:

  • Mencela sahabat adalah bid’ah besar,

  • Mengapa kafirkan sahabat adalah kekufuran yang nyata.

Imam Ahmad رحمه الله berkata:
“Barang siapa mencela sahabat Rasulullah ﷺ, maka ia adalah zindiq, karena ia ingin meruntuhkan Islam.”

Imam Malik رحمه الله juga berkata:
“Siapa yang membenci seorang sahabat Nabi ﷺ, maka ia tidak punya bagian dalam Islam.”


8. Bahaya Penyebaran Propaganda Anti-Sahabat di Indonesia

Penyebaran propaganda Syiah yang menghina sahabat di Indonesia sangat berbahaya karena:

  • Mayoritas umat awam dalam sejarah Islam,

  • Banyak yang tidak memahami akidah Ahlus Sunnah secara mendalam,

  • Isu “cinta Ahlul Bait” sering dijadikan kedok untuk menanamkan kebencian kepada sahabat.

Jika ini dibiarkan, maka:

  • Tauhid umat akan terkikis,

  • Persatuan umat akan hancur,

  • Konflik internal akan terus membesar.


Penutup: Menghormati Sahabat adalah Bagian dari Iman

Para sahabat Rasulullah ﷺ adalah generasi terbaik umat ini. Mereka bukan manusia biasa, tetapi orang-orang pilihan yang Allah pilih untuk mendampingi Nabi terakhir.

Penghinaan Syiah terhadap para sahabat bukan sekadar perbedaan tafsir sejarah, tetapi merupakan:

  • Penolakan terhadap Al-Qur’an,

  • Penentangan terhadap hadits Nabi ﷺ,

  • Dan pengkhianatan terhadap fondasi Islam itu sendiri.

Umat Islam, khususnya di Indonesia, wajib:

  • Memahami kemuliaan sahabat,

  • Menjaga kehormatan mereka,

  • Menolak segala bentuk propaganda Syiah yang menghina para sahabat,

  • Dan tetap berpegang teguh pada aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: