Breaking News
Loading...

Pengaruh Syiah dalam Gerakan Terorisme Global


Syiahindonesia.com -
Dalam diskursus global tentang terorisme, sering kali narasi yang dibangun hanya mengaitkan radikalisme dengan kelompok tertentu dari kaum Muslimin Ahlus Sunnah. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa Syiah juga memiliki peran besar dalam sejarah terorisme dunia modern, baik melalui jaringan milisi bersenjata, revolusi berdarah, operasi intelijen, hingga aksi-aksi kekerasan lintas negara yang terorganisir. Pengaruh ini sering disamarkan dengan label “perlawanan”, “pembelaan terhadap kaum tertindas”, atau “jihad melawan musuh”, padahal dalam praktiknya justru menimbulkan kehancuran besar, konflik berkepanjangan, dan korban sipil dalam jumlah masif.

Artikel ini mengulas secara detail bagaimana pengaruh Syiah merambah ke gerakan terorisme global, aktor-aktor utamanya, pola operasinya, serta bahaya yang ditimbulkannya bagi stabilitas dunia dan persatuan umat Islam.


1. Terorisme dalam Perspektif Islam yang Lurus

Islam secara tegas melarang segala bentuk teror, pembunuhan tanpa hak, dan perusakan di muka bumi.

Allah Ta’ala berfirman:

مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعٗا
“Barang siapa membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh seluruh manusia.”
(QS. Al-Ma’idah: 32)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
“Hilangnya dunia lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang Muslim.”
(HR. Tirmidzi)

Ahlus Sunnah wal Jama’ah memegang prinsip bahwa darah manusia, apalagi sesama Muslim, adalah suci dan haram ditumpahkan kecuali dengan hukum yang sah.


2. Revolusi Iran: Titik Awal Ekspor Terorisme Syiah Modern

Pengaruh Syiah dalam terorisme global tidak bisa dilepaskan dari Revolusi Iran tahun 1979. Sejak saat itu, Iran secara terbuka mengusung doktrin “ekspor revolusi” ke seluruh dunia, dengan tujuan:

  • Menyebarkan ideologi Wilayat al-Faqih

  • Menggantikan pemerintahan Sunni

  • Membentuk milisi bersenjata pro-Syiah

  • Melemahkan negara-negara Muslim Ahlus Sunnah

Revolusi ini tidak hanya bersifat ideologis, tetapi juga militer, intelijen, dan teror bersenjata.


3. Hizbullah Lebanon: Simbol Terorisme Syiah Internasional

Hizbullah adalah organisasi militer Syiah yang berbasis di Lebanon dan didukung penuh oleh Iran. Kelompok ini telah terlibat dalam:

  • Pemboman kedutaan

  • Pembunuhan politik

  • Serangan bom bunuh diri

  • Operasi lintas negara

Negara-negara Barat sendiri mengklasifikasikan Hizbullah sebagai organisasi teroris internasional karena jaringan global dan metode kekerasannya.

Namun yang jarang disorot adalah bahwa Hizbullah membawa doktrin Syiah secara terbuka dan menjadikannya sebagai dasar ideologi militernya.


4. Milisi Syiah di Irak, Suriah, dan Yaman

Di berbagai medan konflik, milisi Syiah terbukti menjadi aktor utama kekerasan:

a. Irak

Milisi Syiah:

  • Hashd al-Sha’bi

  • Asaib Ahl al-Haq

  • Kataib Hezbollah

Terlibat dalam:

  • Pembantaian warga Sunni

  • Pengusiran massal

  • Penghancuran masjid Sunni

  • Penangkapan dan penyiksaan tanpa proses hukum

b. Suriah

Milisi Syiah dari:

  • Iran

  • Irak

  • Lebanon

  • Afghanistan

Dikerahkan untuk mempertahankan rezim Bashar al-Assad, yang telah membantai ratusan ribu rakyat sipil.

c. Yaman

Kelompok Houthi (Syiah Zaidiyah):

  • Memberontak terhadap pemerintahan sah

  • Menyerang kota-kota sipil

  • Menggunakan rudal balistik ke wilayah Saudi

  • Menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup

Semua ini dijalankan dengan legitimasi ideologi Syiah yang bercampur dengan ambisi politik regional.


5. Terorisme Syiah Berkedok “Perlawanan”

Ciri khas terorisme Syiah modern adalah mengemas kekerasan dengan istilah “perlawanan”. Padahal dalam praktiknya:

  • Target utamanya sering justru kaum Sunni

  • Masjid, sekolah, dan pasar menjadi sasaran

  • Terjadi pembersihan sektarian

  • Penduduk sipil menjadi korban utama

Ini menunjukkan bahwa terorisme Syiah bersifat sektarian, bukan semata-mata konflik politik.


6. Keterkaitan Teror Syiah dengan Kepentingan Global

Milisi Syiah sering menjadi alat kepentingan geopolitik:

  • Digunakan sebagai proxy war

  • Dimanfaatkan dalam konflik antarnegara

  • Dijadikan alat tekanan internasional

  • Menjadi pion dalam perebutan energi dan wilayah strategis

Akibatnya, teror yang mereka lakukan bukan hanya masalah agama, tetapi juga menjadi alat politik global yang sangat mematikan.


7. Standar Ganda dalam Isu Terorisme

Salah satu masalah besar adalah standar ganda global:

  • Terorisme Syiah sering disebut “perlawanan”

  • Terorisme dari kelompok lain selalu dilabeli “radikalisme Islam”

  • Media internasional jarang mengangkat kejahatan milisi Syiah terhadap warga Sunni

  • Kejahatan mereka kerap ditutupi dengan narasi geopolitik

Standar ganda ini memperparah konflik sektarian dan menyesatkan opini publik dunia.


8. Dampak Pengaruh Terorisme Syiah terhadap Dunia Islam

Pengaruh terorisme Syiah telah menimbulkan:

  1. Jutaan korban sipil Muslim

  2. Hancurnya kota-kota Islam bersejarah

  3. Perpecahan tajam antara Sunni dan Syiah

  4. Rusaknya citra Islam di mata dunia

  5. Meningkatnya Islamofobia global

Semua ini sangat bertentangan dengan misi Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya: 107)


9. Sikap Ahlus Sunnah wal Jama’ah terhadap Terorisme Syiah

Ahlus Sunnah wal Jama’ah menegaskan bahwa:

  • Terorisme dalam segala bentuknya adalah haram

  • Pembunuhan atas dasar sektarian adalah kejahatan besar

  • Milisi bersenjata yang menebar ketakutan adalah perusak agama

  • Ideologi yang melegalkan darah kaum Muslimin adalah sesat

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلَاحَ فَلَيْسَ مِنَّا
“Barang siapa mengangkat senjata terhadap kami, maka ia bukan dari golongan kami.”
(HR. Muslim)

Hadis ini berlaku bagi semua kelompok tanpa pengecualian, termasuk yang mengatasnamakan Syiah.


10. Kewaspadaan Umat Islam di Indonesia

Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia harus waspada terhadap:

  • Jaringan ideologi Syiah radikal

  • Penyusupan melalui jalur budaya, pendidikan, dan bantuan sosial

  • Doktrin perlawanan yang dibungkus dengan isu kemanusiaan

  • Propaganda media sosial yang memutihkan terorisme Syiah

Pencegahan harus dilakukan melalui:

  • Pendidikan aqidah Ahlus Sunnah

  • Penguatan peran ulama

  • Literasi keislaman yang benar

  • Pengawasan ideologi menyimpang


Kesimpulan

Pengaruh Syiah dalam gerakan terorisme global adalah fakta yang tidak dapat diabaikan. Melalui jaringan milisi bersenjata, dukungan negara, legitimasi ideologis, serta manipulasi isu perlawanan, terorisme Syiah telah menyebabkan kehancuran besar di dunia Islam dan dunia internasional. Kekerasan sektarian yang mereka lakukan bukan hanya menyimpang dari ajaran Islam, tetapi juga menjadi alat politik yang mengorbankan jutaan nyawa kaum Muslimin.

Umat Islam wajib memahami realitas ini dengan jernih, agar tidak terperangkap dalam propaganda, romantisme perlawanan palsu, dan pembenaran teror atas nama agama.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: