Syiahindonesia.com - Salah satu penyimpangan paling serius dalam doktrin Syiah Imamiyah adalah keyakinan mereka bahwa Sayyidah Fatimah az-Zahra radhiyallahu ‘anha — putri Nabi ﷺ — memiliki kedudukan yang lebih tinggi bahkan daripada para nabi, termasuk Nabi Muhammad ﷺ sendiri. Klaim ini jelas bertentangan dengan akidah Islam yang menegaskan bahwa para nabi, terutama Nabi Muhammad ﷺ, adalah makhluk terbaik dan pemimpin seluruh manusia. Artikel ini mengupas secara tuntas bagaimana Syiah melebih-lebihkan sosok Fatimah hingga keluar dari batasan syariat.
1. Doktrin Syiah: Fatimah Lebih Mulia Daripada Para Nabi
Dalam banyak kitab utama Syiah seperti Bihar al-Anwar, Al-Kafi, dan Dalail al-Imamah, dinyatakan bahwa Fatimah:
-
memiliki cahaya sebelum penciptaan alam,
-
maksum seperti nabi,
-
mengetahui perkara gaib,
-
menjadi tempat turunnya malaikat,
-
dan derajatnya lebih tinggi dari seluruh nabi kecuali “imam”.
Pernyataan ini sangat jelas menyalahi aqidah Islam.
2. Syiah Mengklaim Fatimah Mendapat Wahyu Gaib (Mushaf Fatimah)
Syiah meyakini adanya Mushaf Fatimah, yaitu kitab yang dikatakan berisi ilham dan pesan gaib yang diturunkan oleh malaikat kepada Fatimah setelah wafatnya Nabi ﷺ.
Menurut mereka:
-
isinya tiga kali lebih banyak dari Al-Qur’an,
-
berisi rahasia masa depan,
-
bukan Al-Qur’an tetapi “wahyu kepada Fatimah”.
Padahal Allah menegaskan bahwa wahyu telah terputus setelah Nabi Muhammad ﷺ.
Nabi ﷺ bersabda:
لَا نَبِيَّ بَعْدِي
“Tidak ada nabi setelahku.”
(HR. Bukhari)
Jika Fatimah menerima wahyu, berarti Syiah telah membuka pintu kenabian baru — ini adalah penyimpangan yang sangat berbahaya.
3. Syiah Menganggap Fatimah Maksum Seperti Para Nabi
Dalam Islam, kemaksuman hanya berlaku bagi para nabi.
Namun Syiah menetapkan bahwa Fatimah:
-
tidak pernah berdosa,
-
tidak mungkin salah,
-
setiap perbuatannya adalah hujjah agama.
Ini adalah derajat kenabian.
Padahal Allah berfirman:
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ
“Muhammad hanyalah seorang rasul.”
(QS. Ali Imran: 144)
Jika nabi saja disebut “sekadar rasul”, bagaimana mungkin manusia selain nabi diberi kedudukan yang setara atau lebih tinggi?
4. Syiah Mengklaim Bahwa Surga Tercipta dari Cahaya Fatimah
Dalam riwayat Syiah disebut:
-
surga berasal dari cahaya Fatimah,
-
malaikat tunduk kepada cahaya Fatimah,
-
bumi dan langit tidak akan tegak tanpa keberadaannya.
Ini bukan penghormatan syar’i, tetapi ghuluw (pengkultusan berlebihan) yang dilarang dalam Islam.
Allah berfirman:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ
“Katakanlah: Sesungguhnya aku hanyalah manusia seperti kalian.”
(QS. Al-Kahfi: 110)
Jika Nabi Muhammad ﷺ saja adalah manusia yang tidak boleh dikultuskan, bagaimana mungkin Fatimah diberi kedudukan kosmis seperti itu?
5. Syiah Menganggap Fatimah Sebagai “Hujjah Allah” atas Nabi
Beberapa riwayat Syiah menyatakan:
-
Nabi Muhammad ﷺ tidak dianggap sempurna kecuali melalui Fatimah.
-
Fatimah adalah “pemimpin para nabi wanita dan para nabi pria”.
-
Fatimah menjadi hujjah (tolok ukur kebenaran) bagi Rasulullah ﷺ.
Ini adalah bentuk pelecehan terhadap kedudukan Nabi Muhammad ﷺ.
Padahal Allah berfirman:
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (namamu).”
(QS. Asy-Syarh: 4)
Menjadikan Fatimah sebagai penentu kesempurnaan nabi adalah kebatilan besar.
6. Sikap Islam terhadap Fatimah: Mulia, tetapi Tidak Melebihi Nabi
Ahlus Sunnah sangat menghormati Fatimah:
-
beliau penghulu wanita surga,
-
putri tercinta Rasulullah ﷺ,
-
ahli ibadah,
-
wanita paling mulia di dunia.
Nabi ﷺ bersabda:
فَاطِمَةُ سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Fatimah adalah pemimpin wanita penghuni surga.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Namun Ahlus Sunnah tidak pernah:
-
menjadikannya maksum,
-
menganggapnya menerima wahyu,
-
menempatkannya di atas nabi,
-
menyamakan derajatnya dengan Allah.
Kedudukan beliau mulia, tetapi tetap manusia, bukan nabi, bukan sumber syariat, dan bukan makhluk supranatural seperti keyakinan Syiah.
7. Bahaya Klaim Syiah terhadap Akidah Umat Islam
Menganggap Fatimah lebih tinggi dari nabi memiliki dampak besar:
-
membuka pintu kesyirikan,
-
merusak aqidah tauhid,
-
menjadikan manusia sebagai objek ibadah,
-
menciptakan kultus keluarga tertentu,
-
menjauhkan umat dari ajaran wahyu.
Kesesatan ini harus diluruskan agar umat Islam Indonesia tidak terjebak dalam pemikiran ekstrem Syiah.
Kesimpulan
Dari seluruh doktrin resmi Syiah, dapat disimpulkan:
✔ Syiah menganggap Fatimah:
-
maksum,
-
menerima wahyu,
-
lebih mulia dari nabi,
-
memiliki cahaya penciptaan,
-
hujjah atas seluruh nabi.
❌ Semua ini tidak pernah diajarkan dalam Islam.
❌ Bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
❌ Termasuk bentuk ghuluw yang dilarang Nabi ﷺ.
Umat Islam harus sangat waspada, karena klaim ini bukan sekadar penghormatan, tetapi kultus yang dapat merusak akidah tauhid.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: