Breaking News
Loading...

Benarkah Syiah Memalsukan Nama-Nama Sahabat dalam Kitab-Kitab Mereka?


Syiahindonesia.com –
Salah satu bentuk penyimpangan paling serius dalam literatur Syiah adalah praktik pemalsuan nama sahabat, baik dengan cara mengubah, menyembunyikan, maupun menjelekkan mereka dalam kitab-kitab Syiah. Penyimpangan ini bukan sekadar kesalahan teknis, tetapi merupakan bagian dari strategi ideologi untuk merusak kehormatan sahabat dan menggantikan tokoh-tokoh utama Islam dengan narasi pro-Syiah.

Artikel ini menjelaskan bagaimana Syiah memanipulasi nama sahabat guna memperkuat doktrin mereka.


1. Syiah Membangun Teologi atas Kebencian terhadap Sahabat

Ajaran Syiah berdiri di atas keyakinan bahwa:

  • mayoritas sahabat murtad setelah wafatnya Nabi ﷺ,

  • hanya beberapa sahabat yang setia kepada Ali,

  • sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dianggap “perampas kekuasaan”.

Karena teologi mereka dibangun dari permusuhan terhadap sahabat, maka literatur mereka disusun untuk:

  • menghina nama sahabat,

  • mengganti narasi sejarah,

  • memalsukan riwayat tentang sahabat,

  • menghilangkan pujian Al-Qur’an kepada sahabat.

Padahal Allah memuji sahabat dengan sangat jelas:

﴿ لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ ... أُولٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ ﴾
(QS. Al-Hasyr: 8)

﴿ وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ ... رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ ﴾
(QS. At-Taubah: 100)

Menghina sahabat berarti menentang ayat-ayat ini.


2. Cara Syiah Memalsukan Nama Sahabat

Ada beberapa teknik pemalsuan yang biasa ditemukan dalam literatur Syiah.


a. Mengubah Nama Sahabat Menjadi Bentuk Penghinaan

Dalam banyak kitab mereka, nama sahabat tidak ditulis sebagaimana mestinya, tetapi diubah menjadi ejekan.

Contoh umum:

  • Abu Bakar → Fulan bin Abi Quhahah (dengan narasi penghinaan)

  • Umar → Umar ibn al-Khattāb tetapi dilabeli “thāghut”

  • Aisyah → Aisyah binti Abu Bakar tetapi disertai sumpahan dan tuduhan keji

Tujuan perubahan ini adalah menciptakan citra negatif pada pembaca Syiah sejak awal.


b. Mengganti Nama Sahabat dengan Istilah-Istilah Keburukan

Syiah menggunakan label seperti:

  • An-nawāṣib (pembenci Ahlul Bait)

  • al-munāfiqūn (kaum munafik)

  • al-ghāṣibūn (perampas kekuasaan)

Label ini diarahkan kepada:

  • Abu Bakar

  • Umar

  • Utsman

  • Aisyah

  • Hafshah

  • Muawiyah

  • Amr bin Ash

Padahal tidak ada satu pun dalil sahih dalam Islam yang menguatkan tuduhan ini.


c. Menghilangkan Nama Sahabat dari Riwayat-Riwayat Sejarah

Dalam beberapa kitab Syiah, nama sahabat yang semestinya disebut justru dihilangkan atau diganti tokoh lain.

Contoh manipulasi:

  • Riwayat penaklukan wilayah Islam awal sering “dibersihkan” dari nama Umar, padahal Umar adalah tokoh sentral.

  • Riwayat ilmu fikih dan tafsir diubah seakan-akan semuanya berasal dari Ali atau imam-imam Syiah.

Ini adalah bentuk distorsi sejarah yang disengaja.


d. Menisbatkan Perkataan Palsu kepada Sahabat

Syiah menambahkan narasi atau hadis palsu yang seakan-akan berasal dari sahabat tertentu, dengan tujuan:

  • mengesankan bahwa sahabat mengkhianati Nabi,

  • menciptakan kesan bahwa para sahabat menyesal,

  • membenarkan konsep imamah.

Banyak di antaranya dikategorikan maudhu’ (palsu) oleh para ahli hadis.


3. Tujuan Utama: Meruntuhkan Kredibilitas Penyampai Al-Qur’an dan Hadis

Mengapa Syiah sangat fokus menyerang sahabat?

Karena sahabatlah yang meriwayatkan Al-Qur’an dan Sunnah.

Jika sahabat dapat dianggap:

  • pengkhianat,

  • munafik,

  • tidak jujur,

maka seluruh ajaran Islam dapat diganti dengan narasi Syiah.

Logikanya sederhana:

  • Kalau Abu Bakar, Umar, Utsman tidak bisa dipercaya → seluruh hadis Sunni batal.

  • Kalau Aisyah dianggap fasik → ribuan hadis tentang fikih dan akidah gugur.

  • Kalau Muawiyah dianggap munafik → sejarah Islam awal bisa “ditulis ulang”.

Ini adalah strategi ideologi, bukan penelitian ilmiah.


4. Bukti Historis: Kitab-Kitab Syiah Penuh Cacian terhadap Sahabat

Dalam kitab Syiah, terdapat ribuan riwayat yang isinya menghina sahabat.

Beberapa sumber utama:

  • Al-Kafi (Al-Kulaini)

  • Bihar al-Anwar (Al-Majlisi)

  • Tafsir al-Qummi

  • Rijal al-Kashshi

  • Al-Irsyad (Mufid)

Sebagian besar mengandung:

  • kutukan terhadap Abu Bakar dan Umar,

  • celaan kepada Aisyah dan Hafshah,

  • klaim bahwa sahabat “murtad kecuali beberapa orang”.

Tidak ada dalam literatur Ahlus Sunnah bentuk penghinaan sekeji ini.


5. Kontradiksi Fatal dalam Syiah: Memakai Riwayat dari Sahabat yang Mereka Hina

Ironinya, Syiah tidak bisa lepas dari riwayat sahabat yang mereka benci:

  • Mereka memakai hadis Ghadir Khum (diriwayatkan sahabat).

  • Mereka memakai hadis tentang Fadak (riwayat sahabat).

  • Mereka memakai riwayat keutamaan Ali (diriwayatkan sahabat).

Jika sahabat dianggap pendusta, maka dari mana mereka mendapatkan riwayat ini?

Ini menunjukkan bahwa posisi Syiah tidak konsisten dan saling bertentangan.


6. Kesimpulan: Ya, Syiah Memalsukan dan Mengubah Nama Sahabat

Dari berbagai bukti historis dan isi kitab-kitab induk mereka, dapat disimpulkan bahwa:

✔ Syiah mengubah dan memanipulasi nama sahabat.

✔ Syiah mengganti fakta sejarah demi doktrin imamah.

✔ Syiah menggunakan istilah penghinaan terhadap sahabat.

✔ Syiah bahkan membuat hadis palsu atas nama sahabat.

✔ Tujuan akhirnya: merusak otoritas sahabat sebagai penyampai Al-Qur’an dan Sunnah.

Inilah sebabnya ulama Ahlus Sunnah selalu memperingatkan umat agar menjauhi pemikiran Syiah.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: