Breaking News
Loading...

Bahaya Penyebaran Ajaran Syiah di Negara-Negara Muslim

Syiahindonesia.com - Penyebaran ajaran Syiah di berbagai negara Muslim bukan lagi isu kecil yang bersifat lokal, melainkan telah menjadi fenomena global yang membawa dampak serius terhadap stabilitas akidah, persatuan umat, keamanan sosial, hingga kedaulatan politik. Di banyak wilayah, masuknya paham Syiah kerap diikuti dengan konflik berkepanjangan, perpecahan internal umat Islam, serta intervensi asing yang berkedok solidaritas mazhab. Artikel ini mengulas secara lengkap bahaya penyebaran ajaran Syiah di negara-negara Muslim dari sisi akidah, sosial, politik, dan keamanan.


1. Syiah sebagai Ancaman terhadap Kemurnian Akidah Islam

Aqidah adalah fondasi utama Islam. Penyimpangan dalam akidah akan merusak seluruh bangunan agama. Ajaran Syiah Imamiyah mengandung banyak prinsip yang bertentangan dengan akidah Ahlus Sunnah, antara lain:

  • Keyakinan bahwa imam bersifat maksum seperti nabi.

  • Klaim bahwa imam mengetahui perkara gaib.

  • Pengultusan Ahlul Bait secara berlebihan.

  • Tuduhan bahwa mayoritas sahabat telah murtad.

  • Riwayat tentang tahrif (perubahan) Al-Qur'an dalam kitab-kitab klasik Syiah.

Padahal Allah menegaskan kesempurnaan agama Islam:

ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًۭا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan telah Aku ridai Islam sebagai agama kalian.”
(QS. Al-Ma’idah: 3)

Masuknya Syiah berarti memperkenalkan “agama versi lain” yang merusak kesempurnaan Islam yang telah Allah tetapkan.


2. Perpecahan Umat sebagai Dampak Utama Penyebaran Syiah

Di hampir semua negara yang terjadi konflik internal umat Islam, Syiah selalu menjadi salah satu unsur pemicunya, seperti:

  • Irak

  • Suriah

  • Yaman

  • Lebanon

  • Bahrain

  • Pakistan

Akar masalahnya adalah doktrin Syiah yang memvonis mayoritas kaum Muslimin sebagai:

  • ahli bid’ah,

  • munafik,

  • bahkan kafir karena menolak imamah.

Padahal Allah melarang perpecahan:

وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
“Janganlah kalian berbantah-bantahan sehingga kalian menjadi lemah dan hilang kekuatan kalian.”
(QS. Al-Anfal: 46)

Penyebaran Syiah secara sistematis justru menanamkan benih konflik horizontal di tengah umat Islam.


3. Syiah sebagai Alat Politik dan Ekspansi Kekuasaan

Di balik penyebaran ajaran Syiah, terdapat agenda politik regional yang sangat kuat, terutama yang bersumber dari Iran melalui konsep Wilayat al-Faqih. Negara-negara Muslim menjadi target ekspansi ideologi dan pengaruh geopolitik.

Bukti nyata:

  • Milisi Syiah di Irak.

  • Hizbullah di Lebanon.

  • Houthi di Yaman.

  • Pasukan proxy di Suriah.

Semua bergerak atas satu garis ideologi dan komando.

Islam melarang menjadikan agama sebagai alat politik untuk menumpahkan darah sesama Muslim.

Nabi ﷺ bersabda:

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
“Mencaci seorang Muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Namun konflik berdarah antar sesama Muslim justru menjadi realitas di wilayah yang terpapar ajaran Syiah.


4. Penghinaan terhadap Sahabat dan Istri Nabi sebagai Faktor Destabilisasi

Syiah secara doktrinal mengajarkan kebencian terhadap mayoritas sahabat Nabi ﷺ, bahkan terhadap Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha. Ini adalah penghinaan terhadap generasi terbaik umat Islam.

Padahal Allah memuliakan para sahabat:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍۢ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ
“Orang-orang yang terdahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.”
(QS. At-Taubah: 100)

Menghina sahabat berarti menentang Al-Qur’an. Ketika penghinaan ini disebarkan di tengah masyarakat, dampaknya adalah kebencian, amarah, dan potensi konflik sosial yang sangat besar.


5. Penyusupan Syiah melalui Pendidikan, Sosial, dan Bantuan Kemanusiaan

Strategi penyebaran Syiah di banyak negara Muslim dilakukan secara halus melalui:

  • Beasiswa ke Iran.

  • Pendirian yayasan sosial.

  • Lembaga pendidikan dan kajian.

  • Bantuan kemanusiaan di daerah konflik.

  • Media dan penerbitan.

Awalnya mereka mengangkat isu “cinta Ahlul Bait”, lalu secara bertahap menanamkan doktrin imamah, celaan terhadap sahabat, dan ideologi Wilayat al-Faqih. Metode ini sangat berbahaya karena menipu umat awam.

Allah mengingatkan:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُۥ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيُشْهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِى قَلْبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلْخِصَامِ
“Di antara manusia ada yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan ia bersumpah atas nama Allah tentang apa yang ada di dalam hatinya, padahal ia adalah penentang yang paling keras.”
(QS. Al-Baqarah: 204)


6. Dampak Keamanan: Teror, Milisi, dan Perang Proxy

Di negara-negara Muslim yang terpapar kuat ajaran Syiah, muncul:

  • milisi bersenjata,

  • konflik berkepanjangan,

  • perang saudara,

  • intervensi militer asing.

Yaman, Irak, dan Suriah adalah bukti nyata bagaimana konflik berbasis sektarian menyebabkan kehancuran:

  • jutaan pengungsi,

  • ratusan ribu korban jiwa,

  • kehancuran ekonomi,

  • runtuhnya tatanan negara.

Semua berawal dari perbedaan akidah yang dipolitisasi dan dimiliterisasi.


7. Bahaya Penyebaran Syiah bagi Negara-Negara Sunni seperti Indonesia

Indonesia adalah negara dengan mayoritas Muslim Sunni Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Masuknya ajaran Syiah berpotensi menimbulkan:

  • perpecahan internal umat,

  • gesekan sosial antarormas Islam,

  • konflik ideologis berkepanjangan,

  • gangguan stabilitas nasional,

  • infiltrasi kepentingan asing.

Indonesia selama ini stabil karena kesamaan manhaj akidah. Penyimpangan akidah seperti Syiah berpotensi menjadi api dalam sekam.


8. Kewajiban Umat Islam untuk Waspada dan Melindungi Akidah

Rasulullah ﷺ telah mewanti-wanti bahaya penyimpangan dalam agama:

سَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَىٰ ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا وَاحِدَةً
“Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Golongan yang selamat adalah yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat, bukan yang membuat konsep imamah dan mencela generasi terbaik umat ini.


Kesimpulan

Penyebaran ajaran Syiah di negara-negara Muslim membawa bahaya besar yang mencakup:

  • Kerusakan akidah.

  • Perpecahan umat.

  • Konflik sosial dan sektarian.

  • Instabilitas politik.

  • Kehancuran keamanan.

  • Masuknya pengaruh asing dalam negeri Muslim.

Sejarah di Timur Tengah telah membuktikan bahwa di mana Syiah berkembang secara politik dan ideologi, di situ konflik dan perpecahan mengikuti di belakangnya. Oleh karena itu, umat Islam Indonesia dan dunia wajib meningkatkan kewaspadaan, memperkuat pendidikan akidah Ahlus Sunnah, serta menutup semua pintu penyebaran ideologi menyimpang demi menjaga keutuhan umat dan kemurnian Islam yang diridhai Allah.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: