Para pejabat Suriah membantah laporan Reuters yang menyebutkan bahwa Presiden Ahmad asy-Sharaa memerintahkan pegawai sipil pemilik mobil mewah untuk segera menyerahkan kunci mereka atau menghadapi penyelidikan korupsi.
Ahmed Mohammed Deeb Touma, Direktur Urusan Politik di Rif Dimashq, seperti dilansir Enab Baladi (1/11/2025), mengunggah di X pada malam tanggal 31 Oktober bahwa berita Reuters tersebut berisi informasi yang salah.
Touma mengatakan presiden tidak menyinggung soal “Cadillac Escalade,” “Range Rover,” “Chevrolet Tahoe,” dan kendaraan lain yang “diparkir di luar.”
Ia menambahkan, “Saya menghadiri seluruh pertemuan dan tidak mendengar laporan ini,” dan melanjutkan, “Sayangnya, mobil saya sudah tua seperti banyak mobil lainnya dan mogok hari itu, jadi saya meninggalkannya di Idlib dan kembali dengan seorang teman.”
Menurut pejabat Rif Dimashq, asy-Syaraa pertama-tama berbicara tentang kenangan dan bagaimana Allah telah memberkati kita, kemudian beralih ke tantangan dan visinya saat ini untuk Suriah dan apa yang ingin kita capai.
Touma mengatakan presiden menasihati mereka yang hadir untuk berhati-hati terhadap kejatuhan kekuasaan dan konsekuensinya, serta pentingnya menjaga buah dari bertahun-tahun dan pengorbanan revolusi Suriah. Ia menambahkan bahwa presiden tidak pernah menyinggung siapa pun mengenai apa yang dilaporkan, atau mobil mereka, atau ketidakakuratan apa pun yang disebutkan.
Hussein al-Masri, mantan Menteri Komunikasi di Pemerintahan Keselamatan yang menghadiri sesi tersebut, juga mengatakan bahwa laporan Reuters jauh dari kebenaran. Dalam sebuah unggahan Facebook, ia menggambarkan sesi yang panjang dan positif yang menawarkan panduan umum tentang situasi tersebut, serta instruksi untuk tidak menekan investor, dan untuk membentuk komite guna menindaklanjuti masalah ini dan menginventarisasi aset dan dana para pejabat.
Sebelumnya Reuters mengatakan bahwa presiden Suriah mengadakan pertemuan di bekas kediamannya di Idlib pada 30 Agustus, yang dihadiri oleh para pejabat keamanan senior.
Para saksi yang hadir dan orang lain yang diberi pengarahan, mengatakan kepada Reuters bahwa asy-Syaraa memerintahkan pegawai sipil yang memiliki mobil mewah untuk segera menyerahkan kunci mereka atau akan menghadapi penyelidikan korupsi. Para peserta menambahkan bahwa beberapa kunci memang telah diserahkan pada akhir pertemuan.
Kementerian Informasi Suriah menggambarkan pertemuan tersebut kepada Reuters sebagai akrab dan informal, dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas tantangan politik dan keamanan serta perlunya mengubah budaya investasi yang dibangun oleh rezim sebelumnya. Kementerian tersebut menegaskan bahwa asy-Syaraa menekankan penolakan korupsi di lembaga-lembaga negara, sambil menyangkal adanya penyerahan kunci mobil.
Langkah-langkah ini menyusul keluhan yang diajukan oleh warga dalam pertemuan sebelumnya dengan asy-Syaraa pada awal Agustus tentang demonstrasi kekayaan yang tiba-tiba oleh beberapa mantan revolusioner yang telah menjadi pegawai pemerintah. (hanoum/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: