Breaking News
Loading...

Mengapa Syiah Mengkafirkan Umat Islam di Luar Mazhab Mereka?


Salah satu penyimpangan paling serius dalam ajaran Syiah adalah pandangan mereka terhadap umat Islam di luar mazhab mereka—terutama Ahlus Sunnah wal Jamaah—yang dianggap tidak sah keislamannya atau bahkan kafir karena tidak meyakini konsep imamah mereka.


1. Akar Permasalahan: Imamah Sebagai Rukun Iman

Bagi Syiah, imamah (keyakinan terhadap dua belas imam) adalah rukun iman yang paling utama. Mereka menganggap seseorang tidak akan diterima imannya, amalnya, dan ibadahnya kecuali jika ia meyakini dan berwala’ (loyal) kepada para imam mereka.

📖 Al-Kulaini dalam “Al-Kafi” menulis:

"Barang siapa yang tidak mengenal imamnya maka ia mati dalam keadaan jahiliyah."
(Al-Kafi, jilid 1, hal. 377)

Penafsiran Syiah atas hadis ini ekstrem: mereka menganggap siapa pun yang tidak beriman kepada imam-imam Syiah (terutama Ali bin Abi Thalib dan keturunannya) berarti mati kafir atau munafik.


2. Pandangan Syiah terhadap Sunni

Banyak ulama Syiah klasik menulis bahwa kaum Sunni (yang mereka sebut “Nasibah”) adalah musuh Ahlul Bait dan tidak sah imannya.

🔹 Al-Mufid berkata:

“Seluruh kaum selain Syiah adalah kafir, karena mereka menolak imamah yang ditetapkan oleh Allah.”
(Awā’il al-Maqālāt, hal. 44)

🔹 Al-Kasyi meriwayatkan dalam kitab rijalnya:

“Nasibah (yakni Ahlus Sunnah) lebih buruk daripada Yahudi dan Nasrani.”
(Rijal al-Kashi, hal. 254)

Maka, dalam pandangan Syiah ekstrem, seorang Yahudi atau Nasrani bisa dianggap lebih baik daripada Muslim Sunni karena dianggap “tidak memusuhi Ahlul Bait”.


3. Akibat Doktrin Ini: Takfir dan Kebencian

Akibat pandangan tersebut, banyak penganut Syiah:

  • Menolak shalat berjamaah di belakang imam Sunni.

  • Tidak menerima pernikahan dengan Sunni.

  • Tidak mau makan sembelihan Muslim Sunni.

  • Menganggap darah dan harta Sunni halal dalam kondisi tertentu.

Semua ini berakar pada keyakinan eksklusif bahwa hanya Syiah yang mengikuti “agama Islam yang benar”.


4. Pandangan Islam yang Benar

Dalam Islam (menurut Ahlus Sunnah wal Jamaah), takfir terhadap sesama Muslim adalah dosa besar.
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa berkata kepada saudaranya ‘Hai kafir’, maka ucapan itu kembali kepada salah satu dari keduanya.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Islam tidak menganggap perbedaan ijtihad atau mazhab sebagai alasan untuk mengkafirkan. Selama seseorang meyakini rukun iman dan rukun Islam, maka dia tetap Muslim.


5. Kesimpulan

Syiah mengkafirkan umat Islam di luar mazhabnya karena:

  1. Menjadikan imamah sebagai syarat sah iman.

  2. Menganggap penolakan terhadap imam mereka sama dengan menolak Allah dan Rasul.

  3. Memiliki doktrin kebencian terhadap Ahlus Sunnah yang diwariskan dari kitab klasik mereka.

Sebaliknya, Islam mengajarkan ukhuwah dan kasih sayang antar-Muslim, bukan pengkafiran. Maka umat Islam perlu waspada terhadap ajaran Syiah yang dapat menghancurkan persatuan umat dan menumbuhkan kebencian di antara sesama Muslim.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: