Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menyesatkan Muslim dengan Doktrin Raj’ah?


Syiahindonesia.com
– Salah satu ajaran paling aneh dan sesat dalam ideologi Syiah adalah doktrin Raj’ah (الرجعة), yaitu keyakinan bahwa setelah kedatangan Imam Mahdi, sebagian orang yang telah mati akan dibangkitkan kembali ke dunia sebelum hari kiamat. Mereka percaya bahwa para imam dan pengikut setia Syiah akan hidup lagi untuk membalas dendam kepada musuh-musuh mereka, khususnya sahabat-sahabat Nabi ﷺ dan kaum Muslimin Ahlus Sunnah.

Ajaran ini bukan hanya menyalahi Al-Qur’an dan hadits, tetapi juga membuka jalan bagi penyesatan akidah dan fitnah besar terhadap umat Islam.


1. Apa Itu Doktrin Raj’ah?

Dalam bahasa Arab, raj‘ah berarti “kembali.” Menurut kepercayaan Syiah, raj’ah adalah kembalinya sebagian manusia ke dunia sebelum hari kiamat tiba — bukan kebangkitan umum yang dijanjikan Allah pada Yaumul Qiyamah.

Syiah meyakini bahwa:

  • Imam-imam mereka akan dibangkitkan terlebih dahulu untuk memimpin dunia.

  • Para sahabat Nabi yang dianggap “zalim” (seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman) akan dibangkitkan untuk disiksa di dunia.

  • Pengikut Syiah sejati akan hidup kembali untuk menikmati kemenangan dan membalas dendam.

Doktrin ini disebutkan dalam banyak kitab Syiah seperti Bihar al-Anwar karya Al-Majlisi dan Al-I’tiqadat karya Syaikh Al-Mufid.


2. Tidak Ada Dasar dalam Al-Qur’an dan Sunnah

Konsep raj’ah sama sekali tidak dikenal dalam Islam. Al-Qur’an hanya mengakui satu kali kebangkitan, yaitu pada hari kiamat:

﴿ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ ۝ ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ﴾
"Kemudian sesudah itu kamu benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat." (QS. Al-Mu’minun: 15–16)

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa tidak ada kebangkitan kedua di dunia sebelum hari kiamat. Maka keyakinan Syiah tentang raj’ah adalah bid’ah besar yang bertentangan dengan nash-nash Al-Qur’an.


3. Akar Doktrin Raj’ah: Pengaruh Yahudi dan Majusi

Para ulama Ahlus Sunnah menegaskan bahwa doktrin raj’ah berasal dari pengaruh Yahudi dan Majusi (penyembah api Persia).

  • Dalam ajaran Yahudi, dikenal konsep resurrection before messiah — kebangkitan orang-orang pilihan sebelum datangnya Mesias.

  • Dalam kepercayaan Majusi, akan ada kebangkitan sebagian orang saleh dan orang jahat sebelum akhir dunia.

Syiah, yang tumbuh di wilayah Persia pasca-Islam, tampaknya menyerap ide ini dan memasukkannya ke dalam teologi mereka, lalu menisbatkannya kepada keluarga Nabi ﷺ.


4. Tujuan Terselubung: Membangkitkan Dendam dan Kebencian

Raj’ah bukan sekadar doktrin teologis — ia adalah alat politik dan ideologis. Dengan mengajarkan bahwa imam dan pengikut Syiah akan kembali untuk “membalas dendam,” Syiah menanamkan kebencian abadi terhadap sahabat dan kaum Sunni.

Ajaran ini membuat umat Syiah hidup dalam ilusi bahwa balas dendam terhadap Abu Bakar, Umar, dan Utsman adalah bentuk keimanan.

Padahal Islam melarang dendam dan permusuhan terhadap sahabat Rasulullah ﷺ. Allah berfirman:

﴿وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ﴾
"Dan orang-orang yang datang setelah mereka (para sahabat) berkata: Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami." (QS. Al-Hasyr: 10)


5. Dampak Bahaya Doktrin Raj’ah

  1. Merusak akidah tauhid karena mempercayai kebangkitan selain kehendak Allah di hari kiamat.

  2. Membangkitkan kebencian sektarian, karena menjadikan balas dendam terhadap sahabat sebagai “ibadah.”

  3. Menumbuhkan fanatisme imam, seolah-olah mereka memiliki kuasa menghidupkan dan mematikan.

  4. Menyesatkan umat awam, yang mengira raj’ah adalah janji kemenangan Islam padahal hanyalah propaganda politik.


6. Pandangan Ulama Ahlus Sunnah

Imam Ibn Taimiyyah rahimahullah berkata dalam Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah:

“Raj’ah adalah di antara keyakinan paling batil yang diambil oleh Syiah Rafidhah dari Yahudi dan kaum Majusi.”

Sementara Imam Asy-Syahrastani menulis dalam Al-Milal wa an-Nihal:

“Mereka (Syiah) percaya bahwa sebagian orang akan kembali sebelum hari kiamat. Padahal itu tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dan tidak diyakini oleh para sahabat.”


Kesimpulan

Doktrin raj’ah adalah salah satu bentuk kesesatan teologis Syiah yang sangat berbahaya. Ia bukan hanya bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits, tetapi juga menanamkan kebencian mendalam terhadap umat Islam sendiri.

Syiah menggunakan raj’ah untuk menipu kaum Muslim agar percaya bahwa mereka akan “menang” di dunia melalui kebangkitan imam, padahal Allah hanya menjanjikan kebangkitan pada hari kiamat, bukan sebelumnya.

Umat Islam harus berhati-hati terhadap ajaran ini, karena di baliknya tersimpan upaya untuk merusak tauhid, menghidupkan dendam, dan memecah belah persaudaraan umat Muhammad ﷺ.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: