Breaking News
Loading...

Syiah dan Penyimpangan dalam Konsep Syafaat


Syiahindonesia.com –
Syafaat adalah salah satu konsep penting dalam ajaran Islam, di mana seorang hamba yang saleh, khususnya para nabi, diberi izin oleh Allah ﷻ untuk memberi pertolongan pada hari kiamat. Namun, Syiah menyimpangkan konsep syafaat ini dengan memberikan porsi yang berlebihan kepada para imam mereka, hingga keluar dari batas ajaran Islam yang benar.


1. Konsep Syafaat dalam Islam

Syafaat dalam Islam hanya berlaku dengan izin Allah ﷻ, sebagaimana firman-Nya:

مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya?”
(QS. Al-Baqarah: 255)

Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa beliau akan diberi izin memberi syafaat kepada umatnya, tetapi tetap dalam kehendak Allah ﷻ.


2. Penyimpangan Konsep Syafaat dalam Syiah

Syiah, khususnya Imamiyah, mengajarkan konsep syafaat yang menyimpang, antara lain:

  • Menjadikan imam sebagai pemberi syafaat mutlak, seakan-akan tanpa imam seseorang tidak bisa mendapatkan pertolongan Allah.

  • Menganggap imam memiliki kekuasaan ilahi, hingga mampu mengampuni dosa pengikutnya.

  • Mengabaikan izin Allah ﷻ, karena mereka meyakini syafaat imam berlaku otomatis kepada pengikut Syiah.

  • Syafaat hanya untuk Syiah, sementara Muslim Sunni dan kelompok lain dianggap tidak layak mendapatkannya, meskipun taat kepada Allah dan Rasul-Nya.


3. Contoh Doktrin Menyimpang Syiah

Dalam literatur Syiah, khususnya Al-Kafi karya al-Kulaini, terdapat riwayat-riwayat yang mengklaim bahwa para imam bisa menyelamatkan Syiah dari neraka, meskipun penuh dosa. Bahkan ada keyakinan bahwa mencintai imam sudah cukup sebagai tiket masuk surga, tanpa amal saleh yang ikhlas.

Ini jelas bertentangan dengan Al-Qur’an:

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ۝ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(QS. Az-Zalzalah: 7–8)


4. Bahaya Pemahaman Syiah tentang Syafaat

Penyimpangan ini berbahaya karena:

  • Membuat umat merasa cukup dengan sekadar mengaku Syiah tanpa amal saleh.

  • Menjadikan manusia (imam) seakan-akan lebih berkuasa dari Allah dalam menentukan nasib hamba.

  • Merusak konsep tauhid dengan menuhankan imam secara terselubung.


5. Kesimpulan

Syafaat adalah hak yang hanya Allah ﷻ berikan kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki, termasuk Rasulullah ﷺ. Ahlus Sunnah wal Jamaah meyakini syafaat itu ada, tetapi tidak mutlak dan tetap di bawah kehendak Allah. Sementara Syiah menyimpangkan konsep ini dengan mengangkat imam-imam mereka sebagai pemberi syafaat mutlak, bahkan seakan-akan bisa menghapus dosa. Inilah salah satu penyimpangan aqidah yang harus diwaspadai umat Islam.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: