Breaking News
Loading...

Syiah dan Penyimpangan dalam Konsep Iman dan Kufur


Syiahindonesia.com
– Salah satu penyimpangan mendasar dalam ajaran Syiah adalah pemahaman mereka yang keliru tentang iman dan kufur. Dalam Islam, konsep iman dan kufur memiliki dasar yang jelas dari Al-Qur’an dan Sunnah. Akan tetapi, Syiah memelintir makna keduanya untuk menguatkan doktrin imamah dan menjustifikasi permusuhan terhadap Ahlus Sunnah. 

1. Konsep Iman dalam Islam (Menurut Ahlus Sunnah)

Ahlus Sunnah wal Jama’ah memahami iman sebagai keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan, yang dapat bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ"
"Iman itu ada lebih dari tujuh puluh cabang. Yang paling tinggi adalah ucapan ‘La ilaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan." (HR. Muslim)

Artinya, iman terkait erat dengan tauhid dan amal shalih, bukan hanya sekedar loyalitas pada seseorang.


2. Konsep Iman dalam Syiah

Syiah menjadikan loyalitas kepada imam sebagai inti dari iman. Menurut mereka, seseorang tidak dianggap beriman jika tidak meyakini kepemimpinan para imam dari keturunan Ali. Bahkan mereka mengatakan bahwa amalan sebesar apapun akan sia-sia jika tidak diiringi dengan pengakuan terhadap imamah.

Dengan konsep ini, seluruh umat Islam selain Syiah dianggap berada dalam kekufuran karena tidak mengikuti imam.


3. Konsep Kufur dalam Islam (Menurut Ahlus Sunnah)

Dalam ajaran Islam yang benar, kufur adalah menolak kebenaran, mendustakan Allah dan Rasul-Nya, atau melakukan perbuatan yang mengeluarkan dari Islam. Allah ﷻ berfirman:

"وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا"
"Barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami sediakan bagi orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala." (QS. Al-Fath: 13)


4. Konsep Kufur dalam Syiah

Menurut Syiah, kufur bukan hanya menolak Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga menolak imamah. Dengan pemahaman ini, sahabat-sahabat Nabi yang tidak mengakui imamah Ali, seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman, mereka anggap kafir. Bahkan umat Islam mayoritas (Sunni) juga mereka labeli sebagai kafir atau setidaknya fasiq.

Ini jelas merupakan penyimpangan besar, sebab menambah kriteria kufur yang tidak pernah Allah ﷻ tetapkan.


5. Bahaya Penyimpangan Konsep Iman dan Kufur Syiah

  • Melecehkan sahabat Nabi ﷺ, padahal mereka telah dijamin ridha oleh Allah.

  • Menganggap sesama Muslim sebagai kafir, sehingga membuka pintu permusuhan dan pertumpahan darah.

  • Merusak persatuan umat Islam, dengan menjadikan imamah sebagai syarat mutlak keimanan.

  • Menggeser makna iman yang sebenarnya, dari tauhid kepada kultus terhadap imam.


Kesimpulan

Konsep iman dan kufur dalam Syiah adalah bentuk penyimpangan yang sangat berbahaya. Mereka menjadikan loyalitas kepada imam sebagai tolok ukur iman, dan menuduh siapa saja yang tidak mengikutinya sebagai kafir. Hal ini jelas bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, serta berpotensi menjerumuskan pengikutnya dalam kesesatan.

Umat Islam harus memahami aqidah yang benar agar tidak terjerumus ke dalam propaganda Syiah, yang mengutamakan fanatisme buta kepada imam dibandingkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: