Syiahindonesia.com – Salah satu penyimpangan dalam akidah Syiah adalah cara mereka menyelewengkan makna ayat-ayat Al-Qur’an untuk mendukung doktrin imamah. Di antara bentuk penyimpangan itu adalah keyakinan sebagian Syiah yang mengaitkan kisah Ashabul Kahfi (para pemuda beriman yang tidur panjang dalam gua, QS. al-Kahfi) dengan konsep imamah. Bahkan, ada riwayat dalam literatur Syiah yang menempatkan Ashabul Kahfi seakan-akan termasuk “imam” atau penolong imam mereka.
1. Kisah Ashabul Kahfi dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ menceritakan Ashabul Kahfi dalam QS. al-Kahfi ayat 9–26. Mereka adalah sekelompok pemuda beriman yang lari dari penguasa zalim demi menjaga tauhid. Allah menidurkan mereka selama 309 tahun, lalu membangkitkan mereka sebagai tanda kekuasaan-Nya.
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Sesungguhnya mereka itu adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”
(QS. al-Kahfi: 13)
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Ashabul Kahfi adalah pemuda saleh yang mendapat hidayah, bukan imam ma‘shum.
2. Klaim Syiah tentang Ashabul Kahfi
Dalam sebagian riwayat Syiah, Ashabul Kahfi dikaitkan dengan imam mereka:
-
Disebut bahwa Ashabul Kahfi akan dibangkitkan kembali oleh Imam Mahdi sebagai penolongnya.
-
Mereka dianggap wali khusus yang mendapat kedudukan tinggi dalam barisan pengikut imam.
-
Ada tafsir Syiah yang menyatakan bahwa Ashabul Kahfi adalah simbol loyalitas kepada imam, sehingga digolongkan ke dalam barisan para imam.
Keyakinan ini muncul dalam literatur Syiah seperti Bihar al-Anwar karya al-Majlisi, di mana Ashabul Kahfi disebut akan kembali hidup di akhir zaman bersama Imam Mahdi versi Syiah.
3. Bantahan Ahlus Sunnah
Ulama Ahlus Sunnah menegaskan bahwa klaim ini adalah bentuk penyelewengan tafsir.
-
Tidak ada dalil sahih dalam Al-Qur’an maupun hadis yang menyebut Ashabul Kahfi sebagai imam.
-
Al-Qur’an hanya menyebut mereka sebagai pemuda beriman, tidak pernah memberi status kepemimpinan agama.
-
Mengaitkan mereka dengan imam Syiah hanyalah propaganda untuk menguatkan mitos tentang Imam Mahdi versi Syiah.
-
Islam tidak mengenal konsep raj‘ah (hidup kembali sebelum kiamat) selain yang Allah sebutkan dalam kisah tertentu (seperti orang yang dibangkitkan dalam QS. al-Baqarah: 259). Adapun keyakinan Syiah bahwa Ashabul Kahfi akan hidup lagi untuk membantu imam adalah akidah batil.
4. Pandangan Ulama Sunni
Imam Ibn Katsir rahimahullah dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menegaskan bahwa kisah Ashabul Kahfi adalah pelajaran tentang keteguhan iman dan hijrah karena Allah, bukan dalil imamah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga menyebutkan bahwa Syiah Rafidhah gemar memelintir kisah Al-Qur’an untuk mengaitkannya dengan imam mereka, padahal itu tidak memiliki dasar sama sekali.
5. Kesimpulan
Klaim Syiah bahwa Ashabul Kahfi adalah imam atau penolong Imam Mahdi merupakan kesesatan dalam menafsirkan Al-Qur’an. Ashabul Kahfi hanyalah pemuda beriman yang Allah abadikan kisahnya untuk menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjaga tauhid, bukan sebagai landasan akidah imamah.
Umat Islam hendaknya berhati-hati agar tidak terpengaruh oleh penyimpangan tafsir Syiah yang mengaitkan setiap ayat dengan imam mereka.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: