Syiahindonesia.com – Syiah sejak lama menjadi salah satu kelompok yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam murni yang dibawa Rasulullah ﷺ dan diteruskan oleh para sahabat. Salah satu kritik besar terhadap Syiah adalah adanya kedekatan ajaran, pola pikir, bahkan strategi dengan kaum Yahudi. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab dalam banyak catatan sejarah, Syiah sering memperlihatkan kesamaan dengan Yahudi dalam doktrin, praktik, maupun strategi politik.
Akar Historis: Abdullah bin Saba’
Dalam banyak literatur sejarah Islam, munculnya Syiah sering dikaitkan dengan Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi dari Yaman yang berpura-pura masuk Islam. Dialah yang menebarkan benih-benih fitnah dengan mengangkat isu keutamaan Sayyidina Ali رضي الله عنه secara berlebihan, bahkan sampai menuhankannya. Cara ini sangat mirip dengan strategi Yahudi dalam merusak agama-agama sebelumnya: memasukkan paham ghuluw (berlebihan) hingga merusak kemurnian tauhid.
Kesamaan dalam Doktrin
-
Konsep Imam Ma’shum
Syiah meyakini imam mereka tidak bisa salah, setara dengan nabi. Konsep ini serupa dengan Yahudi yang menuhankan ulama-ulama rabbi mereka dan menjadikan mereka sebagai sumber kebenaran mutlak. -
Merendahkan Sahabat
Syiah melaknat para sahabat, terutama Abu Bakar, Umar, dan Utsman رضي الله عنهم. Ini mirip dengan Yahudi yang memusuhi para nabi setelah Musa عليه السلام. Allah berfirman:﴿أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ﴾
“Apakah setiap kali datang seorang rasul kepada kalian dengan apa yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, lalu kalian menyombongkan diri, sebagian kalian dustakan dan sebagian yang lain kalian bunuh?” (QS. Al-Baqarah: 87).Ayat ini seakan berulang dalam sikap Syiah terhadap sahabat Nabi ﷺ.
-
Tahrif (Perubahan Kitab)
Sebagian riwayat dalam kitab Syiah menyebut Al-Qur’an yang ada saat ini tidak lengkap, mirip dengan klaim Yahudi bahwa Taurat sudah ditahrif.
Kesamaan dalam Strategi
-
Taqiyyah (Menyembunyikan Keyakinan)
Syiah menghalalkan berbohong demi kepentingan kelompok, sangat mirip dengan strategi Yahudi yang licik dalam menyebarkan fitnah. -
Politik Pecah Belah
Sejarah membuktikan, di berbagai wilayah Islam, Syiah sering bersekutu dengan musuh-musuh Islam. Misalnya, persekutuan Bani Buwaih dan Fatimiyah dengan tentara salib, bahkan keterlibatan Syiah dalam keruntuhan Baghdad tahun 1258 M.
Mengapa Sunni Harus Waspada?
Umat Sunni harus berhati-hati karena penyebaran ideologi Syiah sering menggunakan pendekatan lembut, terutama kepada pemuda dan kaum awam. Mereka menyusup dengan kedok cinta Ahlul Bait, padahal hakikatnya mereka menghina sahabat dan merusak akidah. Hubungan ideologis dan strategi yang mirip dengan Yahudi menjadi bukti nyata bahwa Syiah bukan sekadar sekte, tetapi ancaman bagi akidah umat Islam.
Kesimpulan
Kedekatan antara Syiah dan Yahudi terlihat dari sejarah, doktrin, hingga strategi yang dipakai. Keduanya sama-sama merusak agama dari dalam, memusuhi sahabat dan ulama yang lurus, serta mengandalkan tipu daya. Oleh karena itu, kewaspadaan umat Islam, khususnya Sunni, adalah kewajiban agar tidak terjerumus dalam ajaran yang menyesatkan.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: