Syiahindonesia.com – Di tengah perkembangan zaman, perbedaan paham dalam Islam semakin mudah menyebar melalui buku, media sosial, hingga forum diskusi. Salah satu aliran yang harus diwaspadai oleh umat Islam, khususnya Ahlus Sunnah wal Jamaah, adalah Syiah. Walaupun sebagian pihak berusaha menampilkan Syiah sebagai bagian dari Islam yang sah, kenyataannya banyak ajaran inti Syiah yang bertentangan dengan akidah Islam yang murni. Oleh karena itu, umat Sunni perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam pengaruh dan propaganda Syiah.
1. Syiah Menyimpang dalam Masalah Aqidah
Syiah memiliki ajaran yang secara fundamental berbeda dengan Ahlus Sunnah. Beberapa penyimpangan pokok mereka antara lain:
-
Menganggap imam lebih tinggi daripada nabi (selain Nabi Muhammad ﷺ).
-
Mengajarkan bahwa para imam mereka ma’shum (tidak mungkin salah).
-
Mengubah makna tauhid dengan menambahkan loyalitas kepada imam sebagai syarat iman.
Padahal, Islam telah menegaskan bahwa hanya Allah yang Mahasempurna. Allah ﷻ berfirman:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)
2. Syiah Mengkafirkan Mayoritas Sahabat Nabi ﷺ
Salah satu penyimpangan terbesar Syiah adalah anggapan mereka bahwa mayoritas sahabat Nabi ﷺ telah murtad setelah wafat Rasulullah ﷺ karena dianggap tidak membaiat Ali bin Abi Thalib.
Padahal Allah memuji sahabat dalam banyak ayat, di antaranya:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya." (QS. At-Taubah: 100)
Jika Allah telah meridhai sahabat, maka mengkafirkan mereka berarti menentang firman Allah secara terang-terangan.
3. Syiah Menyebarkan Fitnah dan Perpecahan
Sejarah Islam mencatat bahwa berbagai fitnah besar dalam umat sering kali ada jejak pengaruh Syiah. Dengan doktrin kebencian terhadap sahabat dan pengkultusan imam, Syiah membangun tembok pemisah antara mereka dan kaum Muslimin lainnya. Akibatnya:
-
Tumbuh kebencian kepada sahabat mulia seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman.
-
Terjadi perpecahan internal umat yang terus berlangsung hingga kini.
-
Umat sibuk bertikai, sehingga kekuatan Islam melemah.
4. Strategi Propaganda Syiah yang Halus
Syiah tidak selalu menampakkan diri secara terang-terangan. Mereka sering menggunakan cara halus seperti:
-
Menggelar seminar sejarah Islam versi mereka.
-
Memberikan beasiswa ke Iran atau Lebanon.
-
Menyebarkan konten menarik di media sosial yang perlahan menanamkan ideologi mereka.
-
Menggunakan istilah “ukhuwah Islamiyah” untuk menyamarkan perbedaan mendasar.
Inilah yang membuat Sunni harus ekstra hati-hati agar tidak tertipu dengan wajah ramah Syiah di permukaan, tetapi penuh racun dalam ajaran.
5. Kewajiban Sunni dalam Menghadapi Syiah
Menghadapi Syiah bukan berarti melakukan kekerasan, tetapi dengan ilmu, kewaspadaan, dan dakwah yang benar. Beberapa langkah penting antara lain:
-
Menguatkan aqidah tauhid sesuai ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah.
-
Belajar sejarah Islam dari sumber terpercaya, bukan versi manipulatif Syiah.
-
Mewaspadai literatur dan media Syiah yang membungkus ajaran sesat dengan label ilmiah.
-
Mendidik pemuda Islam agar tidak mudah terpengaruh slogan-slogan Syiah.
Kesimpulan
Sunni harus berhati-hati terhadap Syiah karena penyimpangan mereka menyentuh aspek paling mendasar dalam Islam: aqidah, sikap terhadap sahabat, dan pemahaman sejarah. Mereka menggunakan strategi halus untuk memengaruhi umat, terutama generasi muda.
Menjaga aqidah yang lurus dan mewaspadai infiltrasi Syiah adalah bagian dari menjaga agama Allah. Sebab Rasulullah ﷺ sudah memperingatkan umatnya agar tidak mengikuti jalan-jalan yang menyimpang dari Islam.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: