Breaking News
Loading...

Benarkah Syiah Mengklaim Imam Mereka Maksum?


1. Konsep “Maksum” dalam Islam

Dalam pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah, yang ma‘shum (terjaga dari dosa dan kesalahan syariat) hanyalah para nabi dan rasul. Itu pun dalam hal penyampaian wahyu, bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan kecil dalam kehidupan pribadi. Adapun selain nabi dan rasul, tidak ada manusia yang ma‘shum.

Allah berfirman:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ
“Muhammad itu hanyalah seorang rasul; sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika ia wafat atau terbunuh kamu akan berbalik ke belakang (murtad)?”
(QS. Ali ‘Imran: 144)

Ayat ini menunjukkan bahwa hanya para rasul yang terjaga dari kesalahan dalam menyampaikan risalah.


2. Klaim Syiah tentang Kemaksuman Imam
Syiah Itsna ‘Asyariyah (Imamiyah) mengklaim bahwa para imam mereka (12 imam) adalah ma‘shum, bahkan sejak lahir hingga wafat. Menurut mereka, imam:

  • Tidak pernah berbuat dosa, baik kecil maupun besar.

  • Tidak pernah lupa dan salah dalam ucapan maupun perbuatan.

  • Memiliki ilmu ladunni (ilmu langsung dari Allah).

  • Kedudukannya lebih tinggi daripada nabi (kecuali Nabi Muhammad ﷺ).

Al-Kulaini (ulama besar Syiah) menulis dalam kitab al-Kafi:

"Para imam adalah ma‘shum, mereka tidak berbuat dosa kecil maupun besar, mereka tidak salah, dan mereka mengetahui segala sesuatu."
(al-Kafi, jilid 1, hlm. 204-205)


3. Mengapa Klaim Ini Bermasalah?

  • Tidak ada dalil dalam Al-Qur’an maupun hadis sahih yang mendukung kemaksuman imam selain para nabi.

  • Klaim ini menjadikan imam sebagai “manusia super” yang kedudukannya melebihi para sahabat bahkan nabi.

  • Padahal dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan umat Islam untuk mengikuti Rasulullah ﷺ, bukan imam tertentu:

    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
    “Sungguh pada (diri) Rasulullah itu ada teladan yang baik bagimu.”
    (QS. Al-Ahzab: 21)


4. Bantahan Ahlus Sunnah

  • Semua manusia selain nabi pasti pernah salah. Rasulullah ﷺ bersabda:

    كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
    “Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang banyak kesalahan adalah yang bertaubat.”
    (HR. Tirmidzi, hasan sahih)

    Hadis ini jelas berlaku umum, termasuk untuk para imam, ulama, dan tokoh besar.

  • Sahabat Nabi yang mulia pun tidak ma‘shum. Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu ‘anhum pernah melakukan ijtihad yang salah. Tapi mereka tetap manusia terbaik umat ini setelah nabi.


5. Kesimpulan
Ya, benar bahwa Syiah mengklaim imam mereka ma‘shum. Namun klaim ini bertentangan dengan Al-Qur’an, hadis sahih, dan prinsip Islam tentang kemanusiaan. Ahlus Sunnah meyakini bahwa kemaksuman hanya milik nabi dan rasul dalam menyampaikan risalah, sedangkan manusia biasa — termasuk imam, sahabat, dan ulama — bisa salah dan berdosa.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: