1. Fakta dalam Ajaran Syiah
Secara doktrin, Syiah memang memiliki ajaran yang membedakan tajam antara pengikut mereka (Syiah) dengan Muslim lainnya (Ahlus Sunnah). Beberapa hal penting:
-
Takfir Terselubung
Banyak kitab Syiah klasik menyebut bahwa orang yang tidak meyakini keimaman Ali dan para imam setelahnya dianggap kafir atau setidaknya bukan mukmin sejati.
Misalnya dalam Al-Kafi karya Al-Kulaini:“Setiap orang yang menolak imamah Ali maka ia kafir.”
-
Konsep Taqiyyah
Syiah mengajarkan untuk menyembunyikan keyakinan mereka di hadapan Sunni. Di balik itu, ada sikap permusuhan yang tetap dipelihara. -
Ritual Melaknat Sahabat
Sejak dulu, sebagian Syiah memiliki ritual melaknat sahabat Nabi ﷺ, khususnya Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Aisyah radhiyallahu ‘anhum. Ini jelas menumbuhkan kebencian terhadap Sunni karena sahabat adalah figur utama dalam Sunni.
2. Bukti Historis Permusuhan Syiah terhadap Sunni
-
Dalam sejarah, banyak pemberontakan Syiah diarahkan kepada pemerintahan Sunni. Misalnya pemberontakan Qaramithah (cabang Syiah ekstrem) yang bahkan pernah menyerang Makkah dan mencuri Hajar Aswad (abad ke-4 H).
-
Di Iran, sejak Safawiyah berkuasa (abad ke-16 M), doktrin Syiah dijadikan agama negara, dan melaknat sahabat dipaksakan. Sejak itu, konflik Sunni–Syiah makin tajam.
3. Pandangan Ulama Sunni
Ulama Ahlus Sunnah menegaskan bahwa sikap permusuhan Syiah terhadap Sunni bukanlah ukhuwah Islamiyah, melainkan penyimpangan:
-
Allah ﷻ berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10)
-
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling memutuskan hubungan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dengan menanamkan kebencian terhadap mayoritas kaum Muslimin (Sunni), Syiah telah menyelisihi prinsip dasar Islam tentang ukhuwah.
4. Kontradiksi dalam Syiah
-
Di depan umum, Syiah sering menyerukan “persatuan umat Islam”, tapi dalam kitab-kitab induk mereka tetap ada ajaran membenci Sunni.
-
Mereka menyebut Sunni sebagai Nasibah (pembenci Ahlul Bait), padahal Sunni sangat mencintai Ahlul Bait.
-
Jika mereka benar-benar ingin persatuan, mestinya menghentikan doktrin melaknat sahabat dan mengkafirkan Sunni.
5. Kesimpulan
👉 Benar, dalam banyak ajaran klasik dan praktik sejarahnya, Syiah memang menanamkan kebencian terhadap Muslim Sunni:
-
Mengkafirkan yang menolak imamah.
-
Melaknat sahabat dan istri Nabi ﷺ.
-
Mengajarkan taqiyyah untuk menutupi permusuhan.
Namun, di masa modern, sebagian kalangan Syiah mencoba menampilkan wajah “damai” dengan dalih persatuan. Meski begitu, akar ajaran kebencian tetap ada dalam literatur utama mereka.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: