Breaking News
Loading...

Benarkah Syiah Menghalalkan Mencela Allah dan Rasul-Nya?


Syiahindonesia.com
– Salah satu tuduhan paling berat yang sering diarahkan kepada Syiah adalah bahwa mereka menghalalkan perbuatan mencela Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ. Tentu ini bukanlah tuduhan tanpa dasar, karena dalam banyak riwayat dan literatur mereka, terdapat bukti penyimpangan yang jelas dalam sikap mereka terhadap Allah ﷻ dan Nabi Muhammad ﷺ.


Syiah dan Penghinaan terhadap Allah ﷻ

Syiah dikenal dengan keyakinannya bahwa Allah ﷻ “tidak adil” karena tidak memberikan kekuasaan (imamah) kepada Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه sejak awal, melainkan kepada Abu Bakar, Umar, dan Utsman رضي الله عنهم. Mereka seakan-akan menuduh Allah ﷻ melakukan “kesalahan” dalam menetapkan kepemimpinan umat.

Padahal Allah ﷻ berfirman dengan sangat jelas:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan Dia memilih (menentukan). Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka.” (QS. Al-Qashash: 68)

Ayat ini membantah keras keyakinan Syiah yang seolah-olah Allah salah dalam memilih khalifah bagi kaum Muslimin.


Syiah dan Penghinaan terhadap Rasulullah ﷺ

Tidak hanya Allah, bahkan Rasulullah ﷺ pun tidak luput dari penghinaan kaum Syiah. Mereka menuduh Nabi ﷺ:

  1. Tidak menunaikan risalah dengan sempurna
    Mereka berkeyakinan bahwa Rasulullah ﷺ meninggal sebelum menasihati umat agar mengikuti Ali secara jelas. Tuduhan ini sama saja dengan mengatakan Nabi ﷺ menyembunyikan wahyu.

    Padahal Allah ﷻ menegaskan:
    يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ
    “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika engkau tidak melakukannya, maka engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” (QS. Al-Maidah: 67)

    Ayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ telah menyampaikan risalah secara sempurna, tidak ada yang terlewat.

  2. Menjadikan Nabi ﷺ sebagai manusia biasa yang tidak sempurna
    Dalam sebagian riwayat mereka, Nabi ﷺ digambarkan sebagai sosok yang tidak berwibawa dan terkadang salah dalam mengambil keputusan. Ini bertentangan dengan akidah Islam bahwa Nabi ﷺ adalah ma’shum (terjaga dari dosa dalam menyampaikan wahyu).


Pandangan Ulama terhadap Kesalahan Syiah

Para ulama Ahlus Sunnah sejak dahulu telah mengecam keras ajaran Syiah yang menuduh Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ. Imam Ibn Taimiyah rahimahullah menegaskan:

“Tidak ada kelompok yang lebih banyak berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya selain Rafidhah (Syiah).”

Sementara Imam Malik rahimahullah berkata:

“Syiah Rafidhah adalah kaum yang suka berdusta. Jangan diambil riwayat mereka dan jangan dipercaya ucapan mereka.”


Bahaya Keyakinan Ini

Mencela Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ bukanlah persoalan kecil, melainkan bentuk kekufuran yang nyata. Jika dibiarkan, keyakinan ini dapat:

  • Menghancurkan akidah umat Islam.

  • Membuka jalan kesyirikan dengan meninggikan imam melebihi Nabi ﷺ.

  • Memecah belah persatuan umat dengan menanamkan kebencian kepada sahabat Nabi.


Penutup

Dari paparan di atas jelaslah bahwa Syiah, melalui doktrin sesatnya, memang telah membuka pintu bagi pengikutnya untuk menghina Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ. Mereka menuduh Allah salah memilih khalifah, dan menuduh Nabi ﷺ tidak menyampaikan risalah dengan sempurna. Ini adalah penyimpangan akidah yang sangat berbahaya, dan umat Islam wajib waspada terhadap penyebarannya.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: