Syiahindonesia.com - Pertanyaan tentang status Syiah dalam Islam sering muncul di tengah umat. Banyak yang bertanya, apakah Syiah masih bisa disebut bagian dari Islam, ataukah mereka sebenarnya adalah agama baru yang bersembunyi di balik nama Islam? Untuk menjawab hal ini, perlu dilihat dari akidah, syariat, dan pandangan para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah.
1. Islam Menegaskan Kesatuan Akidah
Islam adalah agama yang sempurna, sebagaimana Allah menegaskan dalam Al-Qur’an:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu menjadi agamamu.” (QS. Al-Ma’idah: 3)
Artinya, Islam sudah sempurna sejak masa Rasulullah ﷺ. Tidak ada ruang untuk menambah, mengurangi, atau mengubah syariat. Jika ada kelompok yang membuat ajaran baru dalam akidah dan syariat, maka hal itu bukan bagian dari Islam.
2. Ajaran Pokok Syiah yang Menyimpang
Beberapa keyakinan Syiah yang bertentangan dengan Islam antara lain:
-
Imamah sebagai rukun agama. Syiah meyakini bahwa keimanan tidak sah kecuali dengan mengakui 12 imam mereka. Padahal, rukun iman dalam Islam tidak mencakup imamah.
-
Menghina dan mengkafirkan sahabat. Mayoritas sahabat Nabi ﷺ dituduh murtad oleh Syiah. Ini jelas bertentangan dengan sabda Nabi ﷺ:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian yang setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) -
Menghalalkan nikah mut’ah. Padahal Rasulullah ﷺ telah mengharamkan nikah mut’ah untuk selamanya.
-
Menganggap Al-Qur’an telah berubah. Sebagian ulama Syiah klasik menyatakan mushaf yang ada saat ini tidak utuh. Padahal Allah berjanji menjaga Al-Qur’an.
Ajaran-ajaran ini menunjukkan bahwa Syiah membawa konsep baru yang tidak ada dalam Islam yang murni.
3. Pandangan Para Ulama tentang Syiah
Para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dari berbagai zaman menegaskan bahwa Syiah, khususnya Syiah Rafidhah (yang paling dominan), bukan bagian dari Islam yang lurus.
-
Imam Malik pernah berkata tentang Rafidhah: “Jangan berbicara dengan mereka dan jangan meriwayatkan hadits dari mereka, karena mereka suka berdusta.”
-
Imam Syafi’i berkata: “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih banyak bersaksi palsu daripada Rafidhah.”
-
Ibnu Taimiyyah dalam Minhaj as-Sunnah menegaskan bahwa banyak ajaran Syiah berasal dari Yahudi dan kaum zindik yang ingin merusak Islam dari dalam.
4. Apakah Syiah Agama Baru?
Jika dilihat dari sisi lahiriah, Syiah masih mengaku Muslim: mereka membaca syahadat, shalat, puasa, dan berhaji. Namun, isi akidah mereka sangat berbeda dari Islam. Bahkan, banyak di antara keyakinan mereka lebih mirip dengan agama baru yang berbungkus Islam.
Maka bisa disimpulkan: Syiah adalah kelompok yang keluar dari Islam yang murni dan menjelma menjadi ideologi baru. Mereka menggunakan simbol Islam, tetapi akidahnya bukan Islam.
Kesimpulan
Syiah tidak bisa dianggap sebagai bagian dari Islam yang lurus. Dengan akidah yang menyimpang—seperti mengkafirkan sahabat, menolak Al-Qur’an, dan mengangkat imam sebagai rukun iman—mereka lebih tepat disebut sebagai aliran sesat atau agama baru yang menyaru dengan nama Islam.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: