Syiahindonesia.com – Salah satu metode utama yang digunakan Syiah untuk menyebarkan ajarannya adalah dengan menciptakan kisah-kisah palsu yang dikaitkan dengan Ahlul Bait atau sejarah Islam. Mereka membumbui cerita dengan emosi dan narasi penderitaan, seolah-olah umat Islam telah mengkhianati keluarga Rasulullah ﷺ. Padahal banyak dari kisah itu tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an, sunnah shahih, maupun sejarah Islam yang terpercaya.
1. Kisah-Kisah Palsu sebagai Senjata Propaganda
Syiah sering menyampaikan cerita-cerita dramatis mengenai tragedi tertentu, terutama peristiwa Karbala. Meski peristiwa Karbala memang terjadi, Syiah menambah-nambahkan detail yang berlebihan, bahkan sampai mengandung kebohongan. Tujuannya adalah menimbulkan kebencian terhadap sahabat Nabi ﷺ dan kaum Muslimin Sunni.
Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ
"Jauhilah oleh kalian kedustaan, karena sesungguhnya kedustaan itu menjerumuskan kepada kefajiran." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Membalikkan Fakta Sejarah
Syiah menuduh para sahabat yang mulia sebagai pengkhianat, padahal mereka adalah generasi terbaik. Allah ﷻ sendiri memuji mereka dalam Al-Qur’an:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya." (QS. At-Taubah: 100)
Namun Syiah menebarkan cerita bahwa sahabat-sahabat tersebut merebut kekuasaan dari Ali bin Abi Thalib, padahal faktanya mereka justru saling menghormati dan bekerja sama dalam menjaga Islam.
3. Menggunakan Kisah Emosional untuk Menjebak Pemuda
Syiah sering memainkan emosi dengan kisah-kisah tangisan dan ratapan, khususnya dalam perayaan Asyura. Pemuda yang tidak paham ilmu agama akan mudah terbawa suasana dan merasa bahwa kisah itu benar adanya. Padahal inti dari acara tersebut hanyalah pengulangan cerita palsu untuk menanamkan kebencian terhadap Islam Sunni.
4. Hadits-Hadits Palsu untuk Mendukung Doktrin Imamah
Selain kisah sejarah yang dipalsukan, Syiah juga banyak menyebarkan hadits-hadits maudhu’ (palsu) tentang keutamaan imam-imam mereka. Mereka menjadikan imam sebagai sosok ma’shum (tidak bisa salah), bahkan lebih tinggi dari Nabi. Ini jelas bertentangan dengan Islam, sebab Rasulullah ﷺ telah bersabda:
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
"Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Bahaya Kisah Palsu dalam Menyesatkan Umat
Kisah-kisah palsu yang dibuat Syiah bertujuan menghancurkan persatuan umat Islam dan menanamkan kebencian. Jika dibiarkan, maka generasi muda Muslim akan kehilangan kepercayaan kepada sahabat Nabi ﷺ dan akhirnya meragukan sunnah Rasulullah ﷺ itu sendiri.
Kesimpulan
Syiah menyesatkan umat dengan cara menciptakan kisah-kisah palsu, memutarbalikkan sejarah, menyebarkan hadits maudhu’, dan memainkan emosi kaum Muslimin. Umat Islam Sunni wajib mewaspadai propaganda ini dan kembali merujuk pada Al-Qur’an dan hadits shahih agar tidak terjebak dalam tipu daya.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: