Breaking News
Loading...

Syiah dan Hubungannya dengan Zionisme


Syiahindonesia.com
– Selama ini Syiah berusaha menampilkan dirinya sebagai kelompok paling vokal menentang Zionisme dan penjajahan Israel. Mereka menggunakan isu Palestina sebagai propaganda untuk menarik simpati umat Islam. Namun jika diteliti lebih dalam, terdapat banyak bukti sejarah dan politik yang menunjukkan adanya hubungan erat antara Syiah dan Zionisme. Hubungan ini tidak selalu terlihat di permukaan, tetapi bekerja melalui kepentingan politik, diplomasi, dan bahkan infiltrasi ideologi.


Fakta Sejarah Hubungan Syiah dan Zionisme

  1. Peran Dinasti Safawi
    Syiah menjadi mazhab resmi di Iran sejak Dinasti Safawi abad ke-16. Para sejarawan mencatat bahwa Safawi menjalin hubungan dengan kekuatan Barat untuk melemahkan Kesultanan Utsmaniyah (Sunni). Pada saat itu, aliansi politik antara Syiah Safawi dan negara-negara Kristen Eropa justru menguntungkan pihak Barat dan Zionis dalam melemahkan kekuatan Islam.

  2. Perjanjian Rahasia dengan Barat
    Sejak awal abad ke-20, banyak tokoh Syiah di Iran menjalin komunikasi dengan Inggris dan Amerika. Bahkan Revolusi Iran 1979 yang dipimpin Khomeini dianggap sebagian analis sebagai proyek geopolitik yang memungkinkan Syiah masuk lebih kuat ke panggung dunia Islam.

  3. Sikap Iran terhadap Israel
    Meskipun Syiah sering menyerukan "kematian bagi Israel", nyatanya Iran tidak pernah benar-benar mengadakan perang langsung melawan Zionis. Konflik yang mereka munculkan lebih banyak bersifat retorika, sementara hubungan dagang dan kepentingan politik tidak sepenuhnya putus.


Kedekatan Ideologi Syiah dengan Zionisme

  1. Sama-sama anti-Sunni
    Syiah dan Zionisme memiliki musuh yang sama: Sunni. Zionisme ingin menghancurkan kekuatan mayoritas Muslim Sunni, sementara Syiah memandang Sunni sebagai penghalang utama dominasi mereka. Karena itu, kepentingan keduanya sering bertemu.

  2. Pengkultusan tokoh
    Dalam Syiah, imam dianggap suci dan tidak bisa salah, sementara Zionisme mengkultuskan tanah, ras, dan tokoh tertentu sebagai yang paling mulia. Kedua ideologi ini sama-sama menyimpang dari ajaran tauhid.

  3. Memecah belah umat
    Zionisme bekerja untuk memecah belah dunia Islam melalui kolonialisme dan politik adu domba, sementara Syiah melakukan perpecahan dari dalam dengan menanamkan kebencian kepada sahabat Nabi ﷺ dan Ahlus Sunnah.


Pandangan Ulama tentang Bahaya Syiah dan Zionisme

Syaikhul Islam Ibn Taimiyah rahimahullāh menyatakan:
"Rafidhah (Syiah) adalah pintu masuk segala bentuk kebid’ahan dan perpecahan dalam Islam. Mereka lebih berbahaya terhadap umat daripada orang-orang kafir."

Pernyataan ini selaras dengan fakta bahwa keberadaan Syiah sering kali menjadi celah yang dimanfaatkan musuh-musuh Islam, termasuk Zionisme, untuk melemahkan kekuatan umat.


Bukti Nyata Kolaborasi Politik

  • Invasi Irak 2003: Amerika dan sekutunya (yang jelas mendukung Israel) masuk ke Irak dengan alasan senjata pemusnah massal. Setelah itu, justru rezim Syiah yang berkuasa di Irak dengan dukungan penuh Amerika. Ini adalah contoh jelas bahwa Syiah mendapat keuntungan langsung dari proyek politik yang dikuasai Zionis.

  • Suriah: Rezim Syiah Alawi (Basyar al-Assad) bertahan berkat dukungan Iran dan Hizbullah, sementara diam-diam mereka menjaga status quo di perbatasan Israel.


Kesimpulan

Syiah dan Zionisme memiliki hubungan erat baik dalam sejarah maupun politik modern. Keduanya sama-sama bekerja untuk melemahkan kekuatan Islam Sunni dan memecah belah umat. Retorika anti-Israel yang sering dilontarkan Syiah hanyalah topeng untuk menutupi kolaborasi dan kesamaan kepentingan mereka dengan Zionisme.

Umat Islam harus waspada, karena propaganda Syiah yang mengaku pejuang Palestina sebenarnya hanyalah strategi untuk meraih legitimasi di mata dunia Islam. Pada kenyataannya, keberadaan Syiah lebih banyak menguntungkan Zionisme dan musuh-musuh Islam.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: