Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menggunakan Pendidikan untuk Menyebarkan Paham Sesat?


Syiahindonesia.com -
Salah satu strategi paling efektif dalam penyebaran ideologi adalah melalui pendidikan. Kaum Syiah sejak dahulu memahami bahwa generasi muda adalah target empuk untuk ditanamkan doktrin-doktrin mereka. Dengan cara sistematis, mereka membangun lembaga pendidikan, kurikulum, bahkan beasiswa, yang secara halus maupun terang-terangan mengajarkan paham menyimpang yang bertentangan dengan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah.


1. Lembaga Pendidikan dan Hawzah Ilmiyah

Di negara-negara basis Syiah seperti Iran dan Irak, berdiri Hawzah Ilmiyah (pusat pendidikan agama) yang mengajarkan fikih, akidah, dan tafsir versi Syiah. Para santri dididik dengan doktrin bahwa:

  • Imam 12 Syiah lebih utama dari para sahabat Nabi ﷺ.

  • Sunni dianggap sebagai Nasibah (pembenci Ahlul Bait).

  • Syariat Islam ditafsirkan sesuai hawa nafsu pemikiran Syiah.

Santri yang lulus dari lembaga ini kemudian disebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan kedok “ustadz” atau “mubaligh” yang menyebarkan Syiah.


2. Beasiswa ke Luar Negeri

Iran terkenal rajin menawarkan beasiswa penuh bagi mahasiswa Muslim dari Indonesia dan negara lain. Sekilas terlihat positif, tetapi di balik itu mereka ditanamkan ideologi Syiah di kota Qom atau Najaf.
Setelah kembali ke tanah air, alumni ini menjadi agen penyebaran paham Syiah melalui:

  • Ceramah di masjid.

  • Menulis buku.

  • Membuka sekolah atau pesantren bercorak Syiah.


3. Manipulasi Kurikulum

Syiah sering menyusup lewat kurikulum pendidikan agama:

  • Menonjolkan kisah-kisah “kezaliman” terhadap Ahlul Bait versi mereka.

  • Menyembunyikan fakta bahwa sahabat Nabi ﷺ adalah teladan terbaik setelah Rasulullah ﷺ.

  • Mengajarkan konsep taqiyyah sehingga murid dilatih berbohong demi kepentingan Syiah.


4. Buku dan Media Cetak

Banyak buku terbitan Syiah beredar dengan judul yang seolah-olah Islami. Namun isinya penuh dengan:

  • Cacian terhadap Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Aisyah radhiyallahu ‘anhum.

  • Penyelewengan makna ayat Al-Qur’an demi membela doktrin imamah.

  • Cerita palsu tentang keutamaan Imam 12 yang tidak pernah diriwayatkan dalam hadis shahih.


5. Infiltrasi di Pesantren dan Kampus

Di Indonesia, ada laporan bahwa kelompok Syiah menyusup ke:

  • Pesantren tradisional dengan menawarkan bantuan dana.

  • Kampus Islam dengan membentuk kelompok studi kecil yang diam-diam menyebarkan literatur Syiah.

  • Organisasi mahasiswa dengan menyelipkan pemikiran anti-Sahabat dan kultus Imam.


6. Kontradiksi dengan Islam

Ajaran yang disebarkan lewat pendidikan ini jelas bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah:

  • Allah ﷻ berfirman tentang para sahabat:

    { وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ }
    “Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.” (QS. At-Taubah: 100)

    Ayat ini membantah kebencian Syiah terhadap sahabat.

  • Rasulullah ﷺ bersabda:
    لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
    “Janganlah kalian mencela sahabatku. Demi Allah, seandainya salah seorang dari kalian berinfak emas sebesar Gunung Uhud, itu tidak akan menyamai satu mud (infak kecil) dari mereka, bahkan tidak pula setengahnya.” (HR. Bukhari & Muslim).


7. Kesimpulan

👉 Melalui pendidikan, Syiah berusaha menggiring generasi muda untuk membenci sahabat, meninggalkan ajaran Ahlus Sunnah, dan tunduk pada doktrin imamah.
👉 Strategi ini berbahaya karena menyusup lewat jalur yang terlihat “ilmiah” padahal hakikatnya menanamkan benih perpecahan.

Umat Islam di Indonesia perlu waspada, membentengi diri dengan akidah shahih, dan memperkuat lembaga pendidikan Islam agar tidak disusupi paham sesat.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: