Syiahindonesia.com - Umat Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah sejak dahulu telah berhati-hati terhadap ajaran Syiah. Bukan hanya para ulama mutaakhirin, bahkan imam-imam besar yang menjadi rujukan empat mazhab fiqih (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) juga memberikan penilaian keras terhadap kelompok ini. Hal itu menunjukkan bahwa penyimpangan Syiah bukanlah perkara baru, melainkan sudah diketahui sejak masa awal perkembangan Islam.
1. Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi)
Imam Abu Hanifah (80–150 H) dikenal sebagai ulama besar yang hidup dekat dengan masa tabi’in. Beliau menyebut kelompok Syiah Rafidhah sebagai golongan sesat karena mencaci sahabat Nabi ﷺ.
Imam Abu Hanifah berkata:
"Aku tidak pernah melihat satu kaum yang lebih dusta daripada Rafidhah."
(Diriwayatkan oleh Imam Al-Khallal dalam As-Sunnah)
Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa mencintai Ahlul Bait adalah kewajiban, namun membenci sahabat Nabi ﷺ adalah bentuk kesesatan yang nyata.
2. Imam Malik bin Anas (Mazhab Maliki)
Imam Malik (93–179 H) hidup di Madinah, pusat ilmu para sahabat dan tabi’in. Beliau sangat keras terhadap Syiah karena mereka menghina Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma.
Imam Malik berkata:
"Jangan engkau berbicara dengan Syiah dan jangan meriwayatkan dari mereka, karena mereka berdusta."
(Diriwayatkan dalam Al-Muntaqa Syarh Al-Muwaththa)
Bahkan, Imam Malik berfatwa bahwa orang yang membenci sahabat Nabi ﷺ adalah kafir, sebab kebencian itu berarti menolak syariat yang mereka riwayatkan.
3. Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i (Mazhab Syafi’i)
Imam Asy-Syafi’i (150–204 H) juga menegaskan kecintaannya kepada Ahlul Bait, namun sekaligus mengecam Syiah yang berlebihan hingga mencaci sahabat.
Beliau berkata:
"Jika mencintai keluarga Muhammad disebut rafidhah, maka saksikanlah bahwa aku adalah Rafidhi. Namun, aku berlepas diri dari mereka yang membenci sahabat Nabi."
(Diriwayatkan dalam Diwan Asy-Syafi’i)
Ucapan ini menunjukkan bahwa Imam Syafi’i membedakan antara cinta Ahlul Bait (yang merupakan ajaran Islam) dengan sikap Syiah yang berlebihan (ghuluw) serta permusuhan terhadap sahabat.
4. Imam Ahmad bin Hanbal (Mazhab Hanbali)
Imam Ahmad (164–241 H) sangat keras terhadap Syiah Rafidhah. Beliau menyebut mereka sebagai kelompok paling sesat di antara umat Islam.
Imam Ahmad berkata:
"Rafidhah adalah kelompok yang mencaci sahabat Nabi ﷺ, mereka tidak punya bagian dalam Islam."
(Diriwayatkan dalam As-Sunnah karya Abdullah bin Ahmad)
Beliau bahkan melarang meriwayatkan hadis dari Syiah Rafidhah karena mereka dianggap pembohong.
Kesepakatan Empat Imam tentang Syiah
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keempat imam mazhab sepakat dalam hal berikut:
-
Syiah dikenal sebagai kelompok pendusta.
-
Syiah mencaci sahabat Nabi ﷺ, sehingga keluar dari jalan Islam.
-
Mencintai Ahlul Bait adalah kewajiban, namun tidak boleh disertai kebencian terhadap sahabat.
-
Riwayat dari Syiah tidak dapat dipercaya karena penuh kedustaan.
Penutup
Pandangan keras para imam mazhab terhadap Syiah menunjukkan bahwa penyimpangan kelompok ini sudah sangat jelas sejak awal. Umat Islam wajib mengambil pelajaran dari sikap tegas para ulama, sehingga tidak tertipu oleh propaganda Syiah yang mengatasnamakan cinta Ahlul Bait.
Hanya dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an, Sunnah, dan pemahaman para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah, umat Islam bisa selamat dari penyimpangan ajaran Syiah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: